Hallo
sahabat blogger, kita bertemu lagi nih. Hehehe, kali ini saya akan posting
sebuah cerita. Cerita ini adalah bagian dari cerita Kita Kan Slalu Bersama yang
sudah saya bagikan sebelumnya. Masih ingatkan ceritanya? Itu loh cerita yang
saya tulis berdasarkan mimpi saya. Tapi kali ini ceritanya tidak berdasarkan
mimpi saya. Sebab saya merasa tertarik sekali dengan cerita itu. Dan saya juga
akan membuat alur cerita itu menjadi lebih jauh lagi. Mungkin cerita yang nanti
akan saya tulis hanyalah sebuah bagian dari cerita ‘Kita Kan Slalu Bersama :
Story In A Dream’. Okehlah gak usah basa-basi lagi, berikut adalah ceritanya.
KITA KAN SLALU BERSAMA
‘PENGAGUM RAHASIA’
Hari ini Vina sedang bersiap-siap untuk Latihan
Dasar Kepemimpinan Siswa disekolahnya. Meskipun disekolahnya memang tidak
diadakan ospek, tapi para siswa dan siswa baru wajib mengikuti Latihan Dasar
Kepemimpinan Siswa. Biasanya sih Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa diadakannya
seminggu setelah mulai masuk sekolah. Meskipun Vina merasa takut, tapi dia
tetap harus mengikutinya. Apalagi yang memimpin adalah anggota TNI langsung.
Bukan hanya itu aja, nanti juga akan ada serah jabatan OSIS lama untuk OSIS
baru.
Anggota OSIS juga mengikuti ini, meskipun hanya
menjadi panitia saja. Sedangkan para guru hanya memantau para siswa dan
siswinya. Vina merasa dia sudah terlambat untuk datang ke sekolah, sebab hari
ini dia bangun kesiangan. Vina buru-buru memakai seragamnya, lalu berpamitan
kepada orang tuanya, dan dia langsung berangkat ke sekolahnya. Sesampainya disekolah,
ternyata ada kakak kelas perempuan yang sudah menunggunya.
“Maaf
kak, saya terlambat.” Ucap Vina
“Kamu
dari mana aja? Kamu tau jam berapa sekarang? Sekolah disini harus disiplin.
Sedangkan kamu baru masuk aja udah gak disiplin.” Jawab kakak kelas yang
bernama Dena
“Iya
kak, sekali lagi saya mohon maaf kak.” Kata Vina
“Kamu
kakak maafkan, tapi kamu tetap harus menjalankan hukuman kamu.” Jawab Dena
“Baik
kak, kalau gitu apa hukumannya?.” Tanya Vina
“Kamu
ambil posisi push up, lalu lakukan push up sebanyak 15 kali.” Jawab Dena
Vina menerima hukuman yang dia dapatkan. Kemudian
dia langsung mengambil gerakan untuk push up. Namun ketika Vina ingin memulai
melakukan push up, tiba-tiba datanglah seorang kakak kelas laki-laki yang
bernama Fathur.
“Dena,
lu ini apa-apaan sih?.” Kata kakak kelas itu
“Tapi
dia kan datangnya terlambat.” Jawab Dena
“Kamu
berdiri, kamu segera masuk ke barisan kamu.” Suruh Fathur untuk Vina
“Tapi
aku kan terlambat kak.” Jawab Vina
“Kamu
masuk kelompok mana?.” Tanya Fathur
“Aku
masuk kelompok Sulawesi kak.” Jawab Vina
“Kakak
adalah pemimpin kelompok itu. Jadi kamu bebas dari hukuman, lebih baik kamu
segera masuk barisan kamu.” Suruh Fathur, dan membuat Vina terdiam
“Hmm,
terima kasih kak.” Jawab Vina dan segera masuk barisan
“Thur,
tapi kan gua juga pemimpin kelompok itu. Lagian dia juga datang terlambat. Dan
dia juga harus mendapat konsekuensinya lah.” Kata Dena
“Dia
pasti akan dapat konsekuensinya, namun kita gak berhak melakukan hukuman itu.”
Jawab Fathur
“Tapi
tahun lalukan kita diperlakukan lebih buruk sama kakak kelas kita.” Kata Dena
“Terus
lu mau balas dendam gitu?.” Tanya Fathur
“Bukan
itu maksud gua. Gua Cuma mau mendisiplinkan murid-murid baru aja.” Jawab Dena
“Kalau
semua pemimpin kelompok dari OSIS berpikiran seperti itu, maka kasus balas
dendam untuk murid-murid baru yang berikutnya akan terus berlanjut. Dan nanti
sekolah kita akan dikenal dengan kasus senioritasnya. Tujuan gua masuk OSIS
karena gua ingin menghapus itu. Kalau ada yang tidak disiplin, maka biarkan
pihak sekolah yang menghukumnya, bukannya OSIS. Kedudukan murid-murid baru,
OSIS, dan seluruh siswa disekolah kita adalah sama, yaitu seorang pelajar.
Jadi, apakah pantas seorang pelajar menghukum pelajar? Belum tentu juga kita
lebih baik daripada mereka. Dan lu juga harus ingat, peran OSIS di LDKS tahun
ini hanyalah sebagai panitia saja. Jadi kita harus memastikan kelancaran
jalannya LDKS tahun ini.” Kata Fathur
“Sebenarnya
gua gak ingin dipasangkan menjadi pemimpin kelompok bersama lu. Sebab gua gak
ingin mendengar perkataan lu yang terkadang ada benarnya juga.” Jawab Dena
“Gua
juga gak ingin dipasangkan sama lu. Tapi kita adalah calon ketua OSIS dan wakil
OSIS. Jadi kita harus bisa bekerja sama dengan baik. Gua juga pengen lihat lu
marah-marah nanti. Sebab ketika lu marah, lu justru terlihat semakin cantik.”
Kata Fathur
“Dih
apa-apaan sih lu, malah gombal disaat seperti ini. Kita balik aja yuks
kebarisan.” Ajak Dena
Vina tiba dibarisannya, teman-teman Vina sudah
khawatir menunggu kedatangan Vina. Anita sebagai ketua kelompoknya Vina sangat
menunggu kedatangan Vina. Sebab jika Vina tidak hadir, mungkin kelompok mereka
akan kalah menjadi kelompok yang paling disiplin. Meskipun dikelompok mereka
ada 12 orang, tapi kehilangan satu anggota akan sangat berarti sekali. Berbeda
sekali dengan Intan, dia sangat senang sekali ketika Vina datang. Setelah
mereka semua sudah berkumpul, akhirnya mereka semua langsung berangkat menuju
Bumi Perkemahan Cibubur.
Sesampainya disana, para anggota OSIS dan juga
peserta LDKS langsung membuat tenda. Sebab mereka akan berada disini selama 2
hari 1 malam. Setelah semua tenda berhasil didirikan, akhirnya peserta LDKS
dipanggil untuk berkumpul di lapangan. Gak lama kemudian, akhirnya LDKS tahun
ini resmi dilaksanakan. Dari pagi sampai sore, para siswa dan siswi dilatih
untuk disiplin, mandiri, dan menjadi seorang pemimpin. Mereka juga dilatih
untuk belajar PBB. Ketika memasuki siang hari, mereka diberikan istirahat untuk
melaksanakan ibadah.
Mereka semua benar-benar kelelahan menjalankan
LDKS ini. Dena mengajak anggota dari kelompok Sulawesi untuk istirahat terlebih
dahulu di tenda. Ayu melihat wajahnya Vina yang sudah mulai pucat. Lalu dia
menanyakan tentang kesehatannya Vina. Tapi Vina mengatakan bahwa dia tidak
apa-apa. Setelah semuanya sudah selesai melaksanakan ibadah, panitia LDKS
memanggil bahwa LDKS akan dimulai sebentar lagi. Panitianya juga menghitung 10
detik agar para siswa dan siswi yang ikut LDKS segera masuk barisan. Mereka
semua langsung keluar dari tenda, dan segera membuat barisan. Setelah itu
mereka kembali menjalankan LDKS yang dipimpin oleh anggota TNI.
Fathur memperhatikan anggota dari kelompok yang
dia pimpin. Lalu dia melihat salah satu anggotanya yang terlihat lemas, dan
ternyata dia adalah Vina. Fathur khawatir, sebab Vina adalah anggota dari
kelompoknya. Kemudian Fathur meminta izin kepada salah satu anggota TNI agar
Vina diberikan istirahat duluan. Sebab kondisinya Vina sangat tidak mendukung
jika harus melanjutkan kegiatan ini. Salah satu anggota TNI mengizinkannya,
lalu Fathur mengajak Vina untuk beristirahat dibawah pohon. Fathur menyuruh
Dena agar mengambilkan obat dan air untuk diberikan kepada Vina.
Dengan segera Dena mengambilkannya. Vina meminta
maaf, karena telah mengecewakan Fathur sebagai pemimpinnya, sebab dia tidak
bisa mengikuti kegiatan ini sampai akhir. Vina juga merasa bersalah kepada
teman-temannya. Tapi Fathur meyakini Vina, dan berkata bahwa Vina tidaklah
salah. Sebab biar bagaimanapun kesehatan adalah yang paling utama. Bukan hanya
Vina aja, ada beberapa peserta LDKS yang juga tidak bisa melanjutkan kegiatan
sampai akhir. Dena datang, dan langsung memberikan obat dan airnya untuk Vina.
Dena juga minta maaf kepada Vina, sebab tadi pagi sudah memarahinya. Dena
benar-benar tidak tau kalau ternyata Vina sedang kurang sehat.
Vina mengatakan kepada Fathur dan Dena, bahwa dia
mungkin memang tidak bisa melanjutkan kegiatan yang ini. Namun Vina sangat
ingin mengikuti kegiatan-kegiatan selanjutnya, apalagi nanti akan ada kegiatan
kekompakkan, Vina sangat ingin mengikuti itu. Dena menyemangati Vina, tapi dia
tetap menyuruh Vina untuk memulihkan kondisinya dulu. Sebab masih banyak
kegiatan-kegiatan yang lainnya. Nanti shubuh akan ada sebuah tes, sedangkan
paginya ada senam, dan dilanjutkan oleh outbound. Tapi Dena juga ragu kalau
Vina bisa mengikuti semua kegiatannya. Vina bertekad akan pulih dengan cepat, karena
ini juga latihan untuk melatih dirinya.
Usai dilatih oleh anggota TNI, akhirnya semua
peserta LDKS dipersilakan untuk istirahat. Ada yang makan, ada yang shalat, ada
yang bermain bola, dan juga ada yang tiduran. Sedangkan para anggota OSIS
sedang menyiapkan kayu-kayu untuk melaksanakan api unggun nanti malam. Vina dan
teman-temannya sedang memasak mie instan untuk makan. Sebab selama disini,
mereka dididik untuk mandiri. Vina mempersiapkan piring, Intan menggunting
bungkus bumbunya, Ayu memasukkan bumbunya kedalam piring sekaligus mengaduknya,
sedangkan Anita merebus mie nya.
Sementara teman-teman satu kelompoknya yang lain
sedang menunggu sekaligus beristirahat. Setelah semuanya sudah selesai, mereka
langsung memakan mie instannya bersama-sama. Selesai makan, mereka beristirahat
untuk acara nanti malam. Sebab acara api unggun akan dimulai sekitar jam 8.
Lalu Vina, Ayu, dan teman-teman yang lain pergi untuk melaksanakan ibadah. Sedangkan
Anita dan Intan menunggu di tenda, sebab mereka berdua sedang halangan.
Malampun telah tiba, acara selanjutnya akan
dimulai. Para peserta LDKS dipanggil untuk berkumpul dilapangan. Setelah
semuanya sudah berkumpul, mereka semua disuruh untuk membuat barisan melingkar.
Dan mereka juga disuruh untuk saling berpegangan tangan. Para anggota OSIS
sedang bersiap-siap untuk menyalakan api unggunnya. Akhirnya api unggunnya
berhasil dinyalakan. Peserta LDKS disuruh untuk mengisi acara ini seperti
bernyanyi. Dena mencari seseorang yang bisa bermain gitar, dan juga mencari
seseorang untuk bernyanyi. Setelah mendapatkannya, mereka langsung disuruh
menyanyi apa aja. Dena juga mengatakan, agar nanti yang tampil didepan,
menunjuk seseorang secara random untuk mengisi acara ini.
Satu persatu orang ditunjuk, dan mereka semua
bernyanyi bersama dengan penuh bahagia. Kemudian salah satu peserta yang
bernyanyi menunjuk Vina untuk bernyanyi selanjutnya. Vina terkejut sekali
ketika namanya ditunjuk. Anita menyuruh Vina untuk segera maju ke depan untuk
bernyanyi. Dengan malu-malu, Vina pun maju kedepan dan siap untuk bernyanyi.
Sedangkan yang bermain gitar, menunjuk Fathur untuk bermain gitar selanjutnya. Fathur
mengatakan kalau anggota OSIS tidak bisa dipilih, Fathur juga mengatakan bahwa
dia gak bisa bermain gitar.
Lalu orang itu mengatakan bahwa itu tidak adil,
sebab seharusnya semua yang ada disini bisa ikut berpartisipasi, meskipun gak
bisa bermain gitar sekalipun. Dena dan para anggota OSIS yang lain mendorong
Fathur agar segera maju untuk bermain gitar. Dena juga mengatakan bahwa Fathur
bohong, karena sebenarnya Fathur bisa memainkan gitar. Fathur ragu-ragu, sebab
dia masih belum terlalu lancar bermain gitar. Dena memegang tangannya Fathur,
lalu membawa Fathur untuk maju kedepan. Setelah itu Dena memberikan gitarnya
kepada Fathur. Dengan terpaksa, Fathur harus bermain gitar itu.
Kemudian Fathur bertanya kepada Vina, lagu apa
yang akan dia nyanyikan?. Vina juga bingung mau menyanyikan lagu apa. Ayu
mengusulkan kepada Vina, agar mereka menyanyikan lagu ‘Seluruh Nafas Ini dari
Last Child’. Para peserta LDKS yang lain sangat menyetujui usulan dari Ayu.
Vina bertanya kepada Fathur, apakah dia bisa memainkan lagu itu?. Fathur pun
menjawab bahwa dia bisa. Akhirnya merekapun mulai bernyanyi. Ternyata mereka
semua terbawa suasana dari lagu yang dinyanyikan oleh Vina dan Fathur. Meskipun
Vina dan Fathur belum mengenal satu sama lain, tapi chemistry mereka berdua
sangatlah kuat. Usai mereka selesai bernyanyi, mereka pun mendapat tepuk tangan
yang meriah. Bahkan mereka disuruh untuk bernyanyi lagi. Vina merasa keberatan,
sebab yang lain hanya sekali saja.
Tapi justru mereka semua pada berkata agar Vina
dan Fathur kembali bernyanyi sekali lagi. Sebab penampilan mereka berdua
sangatlah keren sekali. Vina bingung, lalu dia bertanya kepada Fathur. Fathur
pun menyuruh Vina untuk bernyanyi sekali lagi. Vina semakin bingung, lagu apa
yang akan mereka nyanyikan bersama lagi. Fathur bertanya kepada Vina, apakah
dia bisa menyanyikan lagu ‘Indah Cintaku dari Nicky Tirta dan Vanessa Angel’?.
Dan ternyata Vina juga hafal lagu itu. Sebab lagu itu adalah lagu kesukaannya.
Lalu Fathur mengusulkan kepada Vina untuk bernyanyi lagu itu. Vina
menyetujuinya, lalu mereka bernyanyi bersama kembali. Lagi-lagi para peserta
LDKS terbawa suasana oleh duet Vina dan Fathur. Mereka menganggap bahwa Vina
dan Fathur sangatlah serasi dan cocok sekali.
Gak terasa waktu sudah menunjukkan angka 10,
anggota OSIS menyuruh peserta LDKS untuk beristirahat. Sebab nanti mereka akan dibangunkan
kembali jam 2 pagi untuk melaksanakan sebuah tes. Setelah para peserta LDKS
beristirahat dan masuk kedalam tenda, para anggota OSIS langsung berdiskusi
untuk membagi tugas. Mereka semua akan dibagi tugas untuk mengisi pos-pos. Dan
mereka juga akan dibagi menjadi 4 pos. Ada pos agama, pos pengetahuan 1, pos
pengetahuan 2, dan pos bayangan. Untuk pos fisik dan mental, itu ditugaskan
untuk para anggota TNI. Bahkan ada juga beberapa anggota OSIS yang ditugaskan
untuk menakut nakuti. Fathur dan Dena kebagian untuk mengisi pos pengetahuan 2,
yaitu pos terakhir sebelum pos fisik dan mental.
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi, peserta LDKS
kembali dibangunkan untuk berkumpul. Peserta LDKS ada yang masih kelelahan,
masih mengantuk, bahkan ada juga yang tidak tidur. Karena waktu yang diberikan
anggota OSIS untuk beristirahat sangatlah sedikit. Setelah mereka semua sudah berkumpul,
ketua dari setiap kelompok diberikan satu senter oleh OSIS. Satu persatu
kelompok dipanggil, dan berjalan mengikuti petunjuk. Intan merasa ketakutan
sekali, sebab dia sangat takut oleh kegelapan dan juga hal-hal mistis. Apalagi
kegiatan ini dilaksanakan disaat gelap. Anita sebagai ketua menyuruh para
anggotanya untuk berdoa. Agar mereka semua tidak terjadi apa-apa. Ketika
didalam perjalanan, tiba-tiba ada suara kaki seseorang yang sedang berlari.
Sontak anggota kelompok Sulawesi pada terkejut dan ketakutan sekali. Kemudian
Anita menyuruh anggotanya untuk berlari.
Setiap pos sudah mereka lewati dan juga mereka
sudah berhasil diberikan tes, kini tibalah mereka di pos terakhir sebelum pos
fisik dan mental, yaitu pos pengetahuan 2. Fathur dan Dena memberikan beberapa
pertanyaan. Dan ternyata kelompok Sulawesi menjawab semua pertanyaannya dengan
cepat dan sangatlah kompak. Fathur dan Dena sangatlah senang sekali, sebab
mereka juga bangga bisa menjadi pemimpin di kelompok ini. Fathur bertanya
kepada anggotanya, apakah mereka ada yang kurang enak badan?. Sebab setelah ini
fisik dan mental mereka akan diuji. Fathur benar-benar mengkhawatirkan kondisi
mereka. Mereka menjawab bahwa kondisi mereka baik-baik saja, dan mereka juga
siap untuk diuji fisik dan mentalnya.
Lalu Dena memberikan tips agar mereka tetap kompak
ketika sedang berada di pos fisik dan mental. Sebab kunci utama di pos itu
adalah kekompakkan. Semakin mereka kompak, maka semakin ringan juga ujian fisik
dan mental mereka. Mereka juga berjanji, bahwa mereka gak akan mengecewakan
pemimpin mereka. Dena tersenyum mendengar ucapan dari mereka, lalu Dena
mempersilakan mereka untuk berjalan ke pos fisik dan mental. Sesampainya di pos
fisik dan mental. Vina dan teman-temannya benar-benar langsung diuji fisik dan
mentalnya. Mereka merasa lelah dan sakit sekali, tapi karena mereka
melaksanakan secara bersama, jadinya mereka mencoba untuk tetap kuat dan
semangat. Hingga akhirnya mereka selesai dan berhasil melaksanakan tes fisik
dan mentalnya.
Kemudian mereka berjalan menuju tendanya untuk
beristirahat. Sebab tes fisik dan mental yang mereka jalani itu benar-benar
membuat mereka kelelahan. Namun ketika dalam perjalanan, tiba-tiba Anita
pingsan. Sontak mereka sangatlah khawatir sekali dengan pingsannya Anita.
Mereka ingin berteriak minta tolong, tapi mereka juga ketakutan. Sebab
disekitar mereka sangatlah gelap sekali. Tanpa pikir panjang, Vina langsung
berlari untuk meminta pertolongan. Meskipun jalanan disekitarnya gelap, tapi
Vina masih hafal jalannya. Vina pun bertemu dengan Fathur dan Dena. Lalu dia
segera meminta pertolongan kepada mereka berdua. Fathur panik, dan menyuruh
Dena untuk bertugas sendiri. karena Fathur harus segera menolong Anita, dan membawanya
ke tenda.
Dena tidak keberatan, dan dia juga meyakini Fathur
kalau dia mampu menjalankan tugasnya walaupun hanya sendiri. Fathur meminta
maaf kepada Dena karena tidak bisa menemaninya. Lalu Fathur menyuruh Vina untuk
mengantarkannya menuju tempat Anita pingsan. Sesampainya disana, Fathur
langsung menggendong Anita, dan membawanya menuju tenda. Kemudian Fathur
memberikan obat kepada Vina, agar Vina bisa memberikannya ketika Anita
tersadar. Hingga akhirnya Anita pun kembali sadar. Sebelum Fathur keluar dari
tenda, dia mengingatkan anggotanya agar tidak usah malu-malu berkata kalau
memang merasa tidak sehat. Fathur juga menegaskan lagi, agar tidak usah merasa
takut terhadap anggota OSIS. Sebab anggota OSIS sama seperti mereka, yaitu
seorang pelajar. Lalu Fathur menyuruh mereka untuk istirahat, sebab nanti pagi
akan ada kegiatan senam, serta akan dilanjutkan outbound. Mereka pun akhirnya
beristirahat sampai pagi datang.
Paginya, mereka kembali dibangunkan untuk sarapan.
Kali ini para anggota OSIS lah yang menyiapkan untuk sarapan. Fathur dan Dena
membagi-bagikan sarapan untuk para anggota kelompok Sulawesi. Fathur pun
menanyakan tentang kondisi dari Anita. Anita berkata bahwa dia sudah merasa
lebih baik. Lalu Fathur menyarankan kepada Anita agar dia tidak usah
melanjutkan kegiatan lagi, sebab itu semua demi kesehatannya Anita. Tapi Anita
menolaknya, dia meyakinkan Fathur bahwa dia masih kuat sampai kegiatan
berakhir. Fathur gak ingin Anita terlalu memaksakannya. Namun lagi-lagi Anita
terus meyakinkan Fathur, bahwa dia masih kuat melaksanakan kegiatannya sampai
akhir. Fathur menghargai keputusan Anita, namun dia juga berpesan kepada para
anggotanya agar segera memanggilnya jika nanti merasa kurang enak badan.
Setelah itu Fathur meninggalkan mereka, dan
kembali berkumpul bersama anggota OSIS yang lain. Lalu mereka semua kembali
melanjutkan sarapannya. Usai sarapan, Anita dan teman-temannya
mengobrol-ngobrol di dalam tenda.
“Kakak
cowo yang tadi namanya siapa sih?.” Tanya Vina
“Masa
lu gak tau sih, padahal semalam kan lu duet bareng.” Jawab Intan
“Gua
kan datangnya terlambat, jadi gua gak tau nama-nama mereka. Paling Cuma kak
Dena doang yang gua tau. Soalnya dulu pas SMP, dia bareng sama gua.” Kata Vina
“Ohh,
jadi lu satu SMP sama kak Dena.” Jawab Intan
“Emangnya
kenapa sih lu bertanya tentang kakak itu?.” Tanya Ayu
“Dia
kan pemimpin kelompok kita, masa gua gak tau namanya sih.” Jawab Vina
“Yakin
lu itu aja.” Sahut Anita
“Kakak
itu baik yaa, tegas, suka menolong, dan ….” Jawab Vina
“Dan
apa ayo? Jangan-jangan lu jatuh cinta lagi pada pandangan pertama.” Kata Ayu
“Engga
kok, engga.” Jawab Vina dengan malu-malu
“Gak
apa-apa kali Vin. Gua juga suka kok sama kak Fathur.” Kata Anita
“Sama,
gua juga suka sama kak Fathur.” Ucap Ayu
“Gua
juga suka sama kak Fathur.” Sahut Intan dengan senyum
“Dih,
kalian apa-apaan sih. Ohh, jadi namanya kak Fathur. Soalnya gua belum kenal
sama dia, tapi dia udah beberapa kali bantu gua.” Jawab Vina
“Ciyee,
udah tau namanya nih sekarang. Nanti juga pulang dari sini langsung stalking
fb, instagram, sama twitternya kak Fathur.” Kata Intan
“Dih
sok tau. Udah ahh jangan ngomongin ini lagi. Yang lain udah pada kumpul di
lapangan. Kita senam dulu yuks.” Ajak Vina
“Entar
dulu dah, lu bilang kalau kak Fathur udah banyak bantuin lu? Emangnya bantuin
apa sih? Setau gua Cuma tadi aja deh bantuinnya.” Tanya Anita
“Hmm,
ada deh. Lagian juga kayanya kak Fathur udah pacaran deh sama kak Dena. Jadi
gak mungkin juga kalau gua suka sama dia.” Jawab Vina
“Ciyee
ada yang cemburu nih yee.” Kata Ayu
“Dih
apaan sih kalian. Dahh ahh, ayo kita ke lapangan.” Jawab Vina yang disambut
dengan tawa oleh teman-temannya
Setelah itu mereka semua langsung berkumpul
dilapangan untuk melakukan senam. Senam dipimpin oleh salah satu guru olahraga.
Anggota OSIS, pesera LDKS, bahkan guru-guru yang datang juga mengikuti senam.
Senam itu penuh dengan keceriaan dari para pesertanya. Sebab bisa menjadi
sebagai relaksasi karena kegiatan kemarin dan subuh tadi. Usai melaksanakan
senam, peserta LDKS kembali dikumpulkan untuk melaksanakan kegiatan yang
terakhir, yaitu outbound. Ada beberapa permainan outbound yang sudah disediakan
oleh anggota OSIS. Tapi tujuan dari permainan outbound kali ini adalah
kekompakkan tim. Lalu Fathur juga mengatakan bahwa setiap kelompok harus
memiliki yel-yel. Dan yel-yel itu harus dinyanyikan selama perjalanan menuju
permainan-permainan outbound.
Mereka semua diberikan waktu beberapa menit untuk
menyiapkan yel-yel. Anita menanyakan kepada teman-temannya tentang yel-yel apa
yang akan mereka nyanyikan?. Lalu mereka berdiskusi, dan saling berbagi pikiran
untuk mendapatkan yel-yel yang akan mereka gunakan. Hingga akhirnya kelompok
mereka berhasil menemukan yel-yel. Satu persatu kelompok berjalan menuju
permainan outbound dan melaksanakan permainan outbound itu. Permainannya
benar-benar dilaksanakan dengan penuh keceriaan. Anggota kelompok Sulawesi
menjalankan rintangan itu dengan bersama-sama, sehingga semua rintangannya
dengan mudah mereka laksanakan. Hingga akhirnya mereka berhasil menjalankan
semua rintangan dari permainan-permainan outbound.
Setelah itu mereka kembali ke tenda untuk
beristirahat sejenak. Pakaian yang mereka pakai sangatlah kotor sekali, tapi
mereka sangatlah bahagia. Setelah semua kelompok berhasil melaksanakan permainan
outbound, dan sudah berkumpul. Fathur mengumumkan bahwa akan ada pembagiaan
hadiah untuk kelompok yang paling kompak, dan juga kelompok yang memiliki
yel-yel yang menarik. Anita dan teman-temannya sangatlah deg-degan sekali
menunggu hasil dari pengumuman ini. Fathur mengumumkannya, bahwa kelompok yang
memiliki yel-yel terbaik diraih oleh kelompok Sumatera. Anita agak kecewa, tapi
Vina menyemangati Anita, sebab masih ada hadiah untuk kelompok yang paling
kompak. Sebab Vina yakin bahwa kelompok mereka akan berhasil mendapatkan gelar
kelompok yang paling kompak.
Lalu Fathur melanjutkan pembicaraannya lagi, dan
mengumumkan bahwa kelompok yang berhasil mendapatkan predikat sebagai kelompok
yang paling kompak adalah kelompok Sulawesi. Mendengar pengumuman itu, Vina dan
teman-temannya langsung berteriak dan melompat-lompat karena senang. Anita
mewakili mereka, lalu dia maju ke depan untuk mengambil penghargaan dan
hadiahnya. Dena memberikan penghargaan dan hadiahnya kepada Anita. Anita pun
sangat bersyukur dan berterima kasih sekali, sebab kelompok mereka bisa
dipercaya untuk mendapatkan gelar kelompok yang paling kompak. Lalu Fathur
menyuruh Anita untuk memanggil teman-temannya, sebab Fathur ingin mengajak
kelompoknya untuk foto bersama sebagai kenangan.
Anita memanggil teman-temannya, dan mereka semua
langsung maju ke depan. Mereka membuat barisan, Anita berada ditengah sambil
memegang hadiahnya. Sedangkan Vina berada dipinggir kanan sambil memegang
penghargaannya. Fathur menyuruh temannya untuk mengambilkan foto mereka, sebab
Fathur dan Dena harus ikut berfoto juga. Dena memilih berfoto di pinggir kiri,
sedangkan Fathur memilih berfoto dipinggir kanan, atau tepatnya disamping Vina.
Lalu mereka semua difoto dengan penuh keceriaan. Kemudian para peserta LDKS
diberi waktu untuk mandi dan membersihkan badannya. Karena setelah itu akan ada
penyerahan jabatan ketua OSIS yang baru, dan terakhir pulang. Mendengar itu,
peserta LDKS sangatlah senang sekali, sebab akhirnya kegiatan ini selesai juga.
Namun ada juga yang sedih, sebab selama disini mereka diberikan banyak sekali
pengalaman.
Vina dan teman-temannya mandi secara bergiliran di
pemandian khusus wanita. Sebab kamar mandinya juga tidak banyak, dan mereka
juga harus berbagi dengan kelompok yang lain. Ketika semua peserta sudah
selesai mandi, lalu mereka disuruh untuk segera menyiapkan barang-barangnya. Setelah
itu mereka disuruh berkumpul, sebab akan ada penyerahan jabatan OSIS baru.
Kepala sekolahnya mengumumkan, bahwa Fathur dan Dena akan menjadi ketua dan
wakil OSIS selama setahun kedepan. Usai semua kegiatannya sudah dilaksanakan,
lalu mereka masuk ke dalam bis yang sudah ditentukan. Setelah itu mereka
langsung pulang kerumahnya masing-masing.
Sesampainya dirumah, Vina tidak langsung
istirahat, melainkan dia malah justru membuka laptopnya. Vina membuka website
sekolahnya, lalu mencari data siswa. Tidak sengaja dia melihat datanya Fathur.
Setelah itu Vina membuka datanya Fathur, hingga akhirnya dia berhasil menemukan
akun sosial medianya Fathur. Lalu Vina membuka dan membaca semua statusnya
Fathur. Beberapa menit kemudian, Vina akhirnya tersadar. Dia bingung kenapa dia
memperhatikan sosial medianya Fathur. Lalu dia teringat dengan perkataannya
Intan, dan ternyata benar sekali apa yang Intan katakan. Vina hanya tersenyum
saja mengingat hal itu. Vina tersadar, kalau ternyata dia memang mengagumi
Fathur.
Beberapa hari kemudian, Vina kembali memulai
aktifitasnya menjadi seorang pelajar. Disekolah, Vina sering sekali melihat
Fathur dari kejauhan. Vina semakin kagum dengan Fathur, karena Fathur bisa
dengan mudah bersosialisasi. Fathur baik, namun tegas menjalankan tugasnya
menjadi ketua OSIS. Fathur juga selalu mendengarkan keluh kesah dari siswa dan
siswi disekolahnya. Fathur bisa memecahkan masalah secara baik. Fathur juga
sangatlah peduli dengan lingkungan sekitarnya. Dan Fathur juga seorang yang
rajin untuk berolahraga. Hal itu benar-benar membuat Vina semakin kagum dengan
Fathur.
Suatu hari Vina sedang melaksanakan melaksanakan
kegiatan taekwondo. Vina sengaja mengambil ekstrakurikuler taekwondo, sebab dia
ingin bisa menjaga dirinya sendiri. Ketika SMP Vina juga pernah ikut bela diri
karate, namun dia mengundurkan diri, dan memilih menjadi cheerleader.
Teman-temannya juga mengambil kegiatan yang berbeda-beda. Anita mengambil
Basket, Intan mengambil paduan suara, sedangkan Ayu mengambil tarian
tradisional. Sebenarnya Vina masih ingin meneruskan menjadi cheerleader seperti
saat SMP. Tapi Vina juga ingin melakukan sesuatu yang baru.
Dari atas atap sekolah, ternyata Fathur sedang
memperhatikan Vina yang sedang berlatih taekwondo. Diam-diam Fathur juga
mengagumi Vina. Tiba-tiba, dari belakang Dena datang dan menghampiri Fathur.
“Ciyee,
kayanya emang udah mulai tumbuh benih-benih cinta nih.” Kata Dena
“Kok
lu ada disini sih?.” Jawab Fathur
“Lagian
dari ruang OSIS, gua liat lu serius banget memperhatikan seseorang yang lagi
berlatih taekwondo. Setelah gua perhatikan lagi, ternyata lu lagi melihat
Vina.” Kata Dena
“Ohh
jadi namanya Vina.” Jawab Fathur
“Lahh,
ternyata lu masih belum tau namanya. Lu kan pemimpin dari kelompok dia, masa lu
gak tau namanya sih?. Tapi benarkan, kalau lu lagi memperhatikan dia.” Tanya
Dena
“Engga
juga tuh.” Jawab Fathur
“Gua
senang, akhirnya lu bisa suka sama seseorang. Vina itu orangnya baik, selalu
semangat, dan terus berjuang jika menginginkan sesuatu.” Kata Dena
“Kok
kayanya lu tau banyak tentang Vina?.” Tanya Fathur
“Vina
Priscillia, dia dulu satu sekolah sama gua pas SMP. Bahkan dia sama gua satu
tim di cheerleader. Dia adalah orang yang gigih dan ulet, dia selalu berlatih
agar bisa memberikan penampilan yang terbaik. Meskipun dia orang yang pekerja
keras, tapi prestasi di kelasnya juga baik. Kalau lu suka sama dia, gua pasti
dukung kok.” Jawab Dena
“Ohh
jadi dia satu sekolah sama lu dulu. Tapi kok kata-kata lu kaya gitu sih Den?.”
Fathur heran
“Gak
apa-apa Thur. Gua Cuma bingung, bukannya lu pernah bilang kalau lu udah
dijodohin sama seseorang yang bernama Lyodra?.” Tanya Dena
“Iya
sih Den. Tapi soal hati, biarkanlah hati gua yang memilihnya. Lagian belum
tentu juga kalau Vina suka sama gua. Soalnya kita kan belum kenal lebih jauh.”
Jawab Fathur
“Tapi
gua yakin, kalau lu memang ditakdirkan untuk bersama Vina. Pasti akan diberikan
jalan yang mudah kok untuk lu tempuh.” Kata Dena
“Kayanya
pembicaraan kita semakin gak jelas. Lebih baik kita kembali ke ruangan OSIS
yuks.” Jawab Fathur dan mengajak Dena
Setelah itu Fathur dan Dena kembali menuju ke
ruangan OSIS. Fathur akhirnya sadar, bahwa dia ternyata juga mengagumi Vina.
Hanya saja Fathur masih belum berani mengungkapkannya, karena dia belum kenal
secara langsung dengan Vina. Untuk sementara, Fathur hanya bisa menjadi
seseorang yang mengagumi Vina saja. Usai latihan taekwondo, Vina melihat ke arah
atap. Sebab dia merasa ada seseorang yang daritadi memperhatikannya. Namun
ternyata Vina tidak melihat siapa-siapa. Lalu Vina berjalan menuju toilet untuk
mengganti pakaiannya. Sebelum sampai toilet, dia melewati ruang OSIS terlebih
dahulu. Vina melihat Fathur dan anggota OSIS yang lain sedang berbincang dengan
penuh keceriaan. Vina hanya bisa tersenyum melihat itu.
Setelah mengganti pakaiannya, Vina langsung pulang
ke rumahnya. Namun ketika diperjalanan pulang, Vina bertemu dengan Intan. Intan
mengatakan bahwa sepupunya yang bernama Tasya akan masuk ke sekolahnya minggu
depan. Vina sangat senang sekali, karena dia bisa mendapatkan teman baru lagi.
Vina juga sudah tidak sabar menunggu sepupunya Intan masuk disekolahnya. Vina
juga berharap agar sepupunya Intan bisa bergabung ke dalam kelompok mereka yang
bernama Lady White. Intan mengatakan bahwa dia sudah banyak bercerita tentang
Lady White. Makanya, hal itu membuat Tasya tertarik untuk pindah ke sekolahnya.
Usai memberitahu hal itu kepada Vina, Intan langsung meminta izin untuk pulang.
Setelah itu mereka akhirnya berpisah.
Sesampainya dirumah, Vina langsung beristirahat.
Namun dia juga sambil memainkan handphonenya. Vina membuka akun sosial
medianya, dan ternyata ada status dari Fathur. Vina tersenyum membacanya, dan
tidak sengaja menyukai statusnya Fathur. Vina panik sekali, sebab dia takut
jika ketauan kalau ternyata dia sering melihat profilnya Fathur. Gak lama
kemudian, tiba-tiba ada pesan masuk dipemberitahuan sosial medianya. Dan
ternyata pesan itu dari Fathur. Fathur mengucapkan terima kasih kepada Vina,
karena statusnya sudah disukai. Vina menjadi salah tingkah, dan bingung akan
membalas apa. Tapi dia juga tersenyum akan hal itu. Lalu Vina mengeluarkan akun
sosial medianya, dan sengaja tidak membalasnya.
Kemudian Vina membuka galeri di handphonenya, dan
dia melihat foto-foto kenangannya ketika LDKS. Vina terkejut sekali, ketika
melihat foto Fathur yang berdiri disampingnya. Vina benar-benar tidak menyadari
tentang hal itu. Sebab waktu itu dia memang terbawa dengan suasana yang
bahagia. Lalu Vina mengedit fotonya, dan memotong bagian dirinya dan Fathur
saja. Vina juga berkata, bahwa ini adalah jalan yang tuhan berikan. Vina juga
menunggu saat-saat agar dia bisa berkenalan secara langsung dengan Fathur. Vina
juga yakin, kalau suatu saat nanti dia bisa berkenalan dengan Fathur, atau
bahkan bisa dipersatukan dengan Fathur. Tapi untuk saat ini, Vina masih merasa
sangatlah bahagia dengan teman-temannya. Vina juga harus meyakini perasaannya
dulu. Sebab untuk saat ini, dia tidaklah lebih dari hanya sekedar menjadi
Pengagum Rahasia.
Mungkin
hanya ini yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan cerita tentang ‘Kita Kan
Slalu Bersama’ akan terus berlanjut. Tapi sebelumnya saya juga harus menentukan
jalan ceritanya akan seperti apa. Untuk cerita yang selanjutnya, mungkin hanya
mengisahkan tentang Vina dan teman-temannya aja. Sebab alur cerita yang
selanjutnya bercerita tentang kehidupan Vina dan teman-temannya setelah
kepergian Fathur. Penasaran? Tunggu nanti aja yaa. Jika masih ada yang bingung
kenapa Fathur bisa pergi? Silakan dibaca dulu yaa cerita Kita Kan Slalu Bersama
yang pertama. Apabila ada salah-salah kata, maka saya mengucapkan maaf yang
sebesar-besarnya. Sebab saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah lepas
dari kesalahan. Terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca
dan mengunjungi blog saya. Sekali lagi, Terima Kasih. ^_^
No comments:
Post a Comment