Selamat Datang di Cerita KakMans. Terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi dan membaca blog saya. ^_^ CERITA KAKMANS: Belajar Dari Pengalaman

Wednesday, September 7, 2016

Belajar Dari Pengalaman

Hallo sahabat blogger, akhirnya kita bertemu lagi. Tadinya sih postingan kali ini saya ingin memposting sebuah cerita buatan saya lagi, yaitu ‘Friendship : Lebih Dari Teman’. Tapi kayanya masih perlu ada sedikit revisi lagi, jadinya saya belum sempat untuk mempostingnya. Untuk postingan kali ini, saya ingin memposting sebuah pengalaman dari saya sendiri. Makanya postingan kali ini saya beri judul ‘Belajar Dari Pengalaman’. Sebenarnya saya udah sempat membahasnya tentang ini. Tapi waktu itu saya belum membahasnya dengan rinci. Baiklah, berikut adalah sebuah pengalaman dari saya.


Beberapa minggu yang lalu, akhirnya adik saya sudah mulai masuk sekolah lagi. Dia sekolah disalah satu SMA Negeri favorit yang ada di daerah saya. Adik saya memang terlambat masuknya, maklum soalnya masuk lewat jalur belakang. Ngertikan maksud dari jalur belakang. Saya juga pernah membahas tentang ini juga loh. Tapi waktu itu saya yang masuk lewat jalur belakang. Tapi kalau saya waktu itu pas mau masuk SMP. Kalau lewat jalur murni, NEM adik saya tidak mencukupi. Jadinya dia tidak diterima di jalur murni. Padahal NEM adik saya lebih besar daripada NEM saya ketika SMP dulu. Sebenarnya yang masuk lewat jalur belakang cukup banyak juga loh, ada sekitar 100 orang lebihlah. Soalnya masih ada 3 kelas yang kosong.

Katanya sih memang sudah disediakan buat murid-murid yang masuk lewat jalur belakang. Tapi tidak semua orang juga yang bisa masuk lewat jalur belakang. Hanya murid yang tinggalnya masih satu desa sama sekolahnya aja yang bisa masuk lewat jalur belakang. Soalnya beberapa tahun yang lalu pernah ada demo dari orang tua siswa untuk menyediakan tempat bagi siswa yang satu desa. Setelah melalui proses yang cukup panjang dan juga rumit, akhirnya adik saya sudah mulai sekolah lagi. Sengaja saya mengalah, sebab saya ingin adik saya bisa sekolah dulu. Jadinya kepentingan saya pribadi untuk sementara saya tunda dulu. Adik saya masuk di jurusan IPS. Hmm, salah satu jurusan yang paling saya impikan dari dulu. Sebenarnya dulu ketika SMP, saya selalu bermimpi untuk masuk SMA dan masuk di jurusan antara IPA maupun IPS. Sebab pintu gerbang dalam meraih cita-cita saya adalah masuk ke dalam jurusan itu.

Pas saya lulus SMP, saya langsung mencari SMA yang ingin menjadi tujuan saya selanjutnya. Saya memang sengaja tidak memilih SMA Negeri, sebab saya tidak ingin ribet dengan tes-tesnya. Hingga akhirnya saya memilih salah satu SMA Swasta yang ada di dekat daerah saya. Walaupun SMA Swasta, tapi SMA itu cukup populer juga loh, sebab cabangnya cukup banyak juga. Akhirnya saya mendaftar dan masuk SMA itu bersama dengan dua teman saya yang bernama Bambang dan Setiadi. Awalnya saya bahagia sekali ketika sekolah disitu, apalagi ketika menjalankan masa orientasi siswa. Namun ketika MOS sudah selesai, dan sudah ditentukan kelasnya. Tiba-tiba suasananya menjadi berbeda sekali. Saya benar-benar tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah maupun teman-temannya.

Sekitar sebulan 2 minggu saya sekolah, saya makin terasa asing aja dengan lingkungan sekolahnya. Saya mempunyai banyak sekali teman, tapi saya merasa jauh dari teman-teman saya. Saya merasa tidak bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan sekolah ini. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk pindah dari sekolah itu. Awal saya pindah, banyak yang mengira bahwa saya pindah di sebabkan saya masuk di sekolah itu karena ajakkan dari Bambang ataupun Setiadi. Sebenarnya bukan itu, sebab saya masuk sekolah itu benar-benar karena keinginan saya sendiri. Bahkan saya juga mengajak teman saya yang bernama Hanif untuk masuk di sekolah itu. Sampai akhirnya Hanif juga masuk di sekolah itu. Sorry yaa Bambang ataupun Setiadi, karena kalian selalu di sangkutpautkan dengan kepindahan saya.

Tapi memang salah saya juga sih, sebab saya selalu melibatkan mereka dalam perpindahan saya ini. Seharusnya dengan waktu sebulan lebih, itu sudah cukup bagi saya untuk beradaptasi. Tapi ternyata saya memang sulit untuk beradaptasi disana. Meskipun saya pindah dari sekolah itu, tapi sebenarnya hati saya masih berada di sekolah itu. Sebab berkali-kali saya bermimpi kalau saya kembali lagi ke sekolah itu. Entahlah saya juga bingung kenapa saya selalu bermimpi seperti itu. Atau mungkin saja memang kalau jodoh saya adalah lulusan dari sekolah itu, hehehe :D *sorry ngawur*. Usai memutuskan keluar dari sekolah itu, saya langsung mendaftar di sekolah yang berada disamping rel kereta. Namun lagi-lagi saya tidak bisa beradaptasi dengan baik disitu.

Meskipun saya baru sekali datang ke sekolah itu, tapi saya langsung merasa asing dengan lingkungan situ. Hingga akhirnya saya kembali memutuskan untuk pindah sekolah lagi. Dan terakhir saya mendaftar di salah satu SMK Swasta yang satu daerah sama saya. Ketika pertama kali saya masuk, saya sudah merasa nyaman sekali dengan lingkungan itu. Saya tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan dan teman-teman yang baru. Hingga akhirnya saya benar-benar bisa beradaptasi dengan baik. Hari-hari di sekolah itu saya jalankan dengan senang hati dan bahagia sekali. Saya merasa bersyukur sekali karena bisa pindah di sekolah ini. Dan saya juga merasa bahwa keputusan saya untuk pindah sekolah itu sangatlah tepat sekali.

Namun ketika saya sudah kelas 12, saya mulai berpikir tentang masa depan saya. Sebenarnya apa sih tujuan saya masuk di sekolah ini? Kenapa juga saya mengambil jurusan yang sudah saya ambil? Dan kenapa saya harus masuk SMK, bukannya SMA? Padahalkan jurusan ini sangat menyimpang sekali dari cita-cita saya selama ini. Saya benar-benar dilema sekali, sebab selama ini saya hanya memikirkan tentang kebahagiaan dan kenyamanan saya saja, bukannya tentang masa depan saya. Sampai saat ini saya juga gak tau mau jadi apa setelah lulus sekolah. Soalnya cita-cita saya sudah berantakan ketika saya memutuskan untuk pindah sekolah, dan masuk SMK. Dan saya juga belum memikirkan tentang cita-cita saya yang lain.

Kenapa hal ini baru saya pikirkan ketika detik-detik saya ingin lulus?. Saya menyesal karena saya sangatlah egois sekali pada waktu itu. Apalagi dulu ketika saya kecil, saya selalu bercita-cita untuk mewujudkan cita-cita dari orang tua saya yang belum tercapai. Tapi ketika saya masuk SMK, jurusan yang saya ambil sangatlah jauh sekali untuk meraih cita-cita itu. Bukannya tidak ada kemungkinan, tapi kemungkinannya sangatlah kecil sekali. Saya harus memikirkan tentang cita-cita saya yang lain. Tapi sampai saat ini, saya juga belum bisa menentukan cita-cita saya yang lain. Saya benar-benar bingung sekali jika harus memikirkan tentang itu. Maka dari itu, ketika adik saya lulus SMP, saya ingin sekali adik saya masuk SMA. Sebab pintu gerbang untuk meraih cita-cita adik saya adalah ketika dia masuk SMA, apalagi jurusan IPS. Untuk saat ini saya juga ingin mengesampingkan keinginan pribadi saya, sebab saya ingin adik saya bisa menuntut ilmu dengan sebaik mungkin. Syukur-syukur jika adik saya bisa meneruskan cita-cita saya, lebih khususnya cita-cita dari kedua orang tua saya yang gagal saya capai.

Tapi pada dasarnya cita-cita itu tergantung pilihan kita masing-masing. Kenapa sih saya ingin sekali adik saya masuk SMA, dan kenapa bukan SMK seperti saya? Sebab saya hanya ingin mengarahkan adik saya untuk menggapai cita-citanya. Saya gak ingin cita-cita adik saya jadi berantakan lagi karena ikut-ikutan dengan teman-temannya. Saya juga gak ingin kesalahan yang pernah saya lakukan, terulang kembali pada adik saya. Ibaratnya harus bisa belajar dari pengalaman yang sudah saya lakukanlah. Pertama-tamanya memang akan merasakan kesenangan. Tapi kalau udah mendekati akhir dari kelulusan, baru kita akan merasa bingung untuk memilih cita-cita kita. Apalagi kalau jurusan yang kita ambil tidak sejalan dengan apa yang sudah kita cita-citakan. Saya juga senang, karena setelah adik saya masuk sekolah lagi, dia jadi lebih sibuk karena tugas-tugasnya. Tapi saya juga merasa kasihan, sebab hampir setiap hari dia diberikan banyak tugas. Bahkan adik saya juga pernah sakit terserang gejala tipes.

Tapi itulah tugas dari seorang pelajar yang sebenarnya. Dan itu juga termasuk salah satu perjuangan untuk meraih cita-cita kita. Asalkan kita bersungguh-sungguh, pasti bakalan mudah kok kita menjalankannya. Nikmati aja semua tugas-tugas yang sudah diberikan, dan pastinya dibawa enjoy aja. Dulu ketika saya masih sekolah, saya juga paling senang kok kalau diberikan tugas, apalagi kalau tugas kelompok. Hanya saja orang-orang yang satu kelompok dengan saya pada susah jika diajak kerja kelompok. Jadinya terkadang saya sendiri yang mengerjakannya. Tapi saya gak marah, justru saya sangat senang sekali. Karena apa? Karena saya bisa disibukkan dengan tugas-tugas. Saya sangat senang sekali jika mempunyai banyak pekerjaan. Apalagi jika pekerjaan itu yang saya sukai, maka dengan senang hati saya menjalankannya. Pergi ke sekolah kalau tidak mendapatkan tugas, itu sama aja terasa bukan sekolah. Kalau begitu sama saja lebih baik menuntut ilmu di tempat les, daripada harus pergi ke sekolah.

Terakhir nih, saya punya pesan untuk sahabat blogger. Hehehe, maaf yaa jika saya sok memberi pesan untuk kalian. Saya sadar kalau saya bukan siapa-siapa, tapi seenggaknya saya sudah mencoba mengeluarkan apa yang ingin saya katakan. Kalau memang bermanfaat, silakan di ingat yaa. Tapi kalau engga, yaa gak apa-apa juga sih. Tapi khususnya saya berharap pesan ini bisa bermanfaat untuk diri saya sendiri. Jadi jika kalian mempunyai cita-cita yang sudah kalian impikan dari kecil, maka kejarlah cita-cita itu. Sesulit apapun itu, kita harus terus berjuang untuk meraihnya. Jangan sampai kita menyerah karena masalah sepele. Karena apa? Karena kita akan menyesal di kemudian hari. Kita akan menyadari kesalahan yang sudah kita lakukan karena telah membuang cita-cita yang sudah kita impikan. Karena penyesalan itu selalu datang terlambat. Selain itu, kebahagiaan dan kesuksesan itu hanya kita yang bisa menentukannya.

Bagi sahabat blogger yang masih sekolah, terus belajar yaa. Jangan pernah kita merasa puas dengan apa yang sudah kita dapatkan. Kejarlah cita-cita kalian setinggi langit, ataupun kejarlah cita-cita kalian sampai ke negeri China. Pokoknya kejarlah cita-cita kalian kemanapun yang kalian inginkan. Jangan sampai pengaruh dari lingkungan menghalangi kalian untuk menggapai cita-cita kalian. Semangat terus yaa para pelajar di Indonesia. Kita sebagai penerus bangsa Indonesia, harus bisa bersama-sama membangun dan memajukan negeri kita yang tercinta ini. Sebab jika bukan kita yang melakukannya, maka siapa lagi?. Sudah tugas dan kewajiban kita sebagai warga Negara Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI. Dan juga sudah tugas dan kewajiban kita sebagai generasi muda Indonesia untuk membuat bangga Indonesia dimata Dunia.

Lalu dengan apa kita bisa mewujudkan itu semua? Yang pasti dengan prestasi, pemikiran, kecerdasan, dan yang paling utama adalah dengan keinginan serta tekad kuat yang kita miliki. Jangan sampai Negara kita kembali di jajah lagi oleh Negara lain. Atau dalam artian negera kita di jajah melalui teknologi yang canggih oleh Negara lain. Motto dari Presiden Indonesia saat inikan kerja, kerja, dan kerja. Maka dari itu, tolong sediakan lapangan pekerjaan yang luas bagi penduduk Indonesia. Sudah saatnya penduduk Indonesia diberikan kepercayaan lebih oleh pemerintah Indonesia daripada WNA. Pokoknya pemerintah harus bisa mempercayai kemampuan dari masyarakatnya, terutama bagi generasi-generasi muda. Dan penduduk Indonesia juga harus bisa membayar kepercayaan yang sudah diberikan dengan prestasi yang kita capai. Sehingga kita bisa membuat Indonesia bersaing dengan Negara-negara maju lainnya.

Semangat terus, saya juga berharap semoga saya sendiri bisa mulai memikirkan masa depan saya. Sebab biar bagaimanapun, pasti ada tujuan dibalik dilahirkannya saya dan hidup di dunia ini. Semoga saya juga tidak terlarut-larut didalam dilema ini. Karena saya juga harus menentukan cita-cita saya yang lain. Sebenarnya masih ada satu cita-cita yang saya inginkan dari dulu. Cita-cita itu bukanlah cita-cita dari orang tua saya dulu. Melainkan itu adalah cita-cita awal saya. Lebih tepatnya sebelum saya memutuskan untuk mengubah cita-cita itu ketika saya ingin masuk SMP. Meskipun cita-cita itu tetap bertolak belakang dengan jurusan yang saya ambil ketika di SMK. Tapi saya yakin, dan saya sangat bersungguh-sungguh sekali untuk meraih cita-cita itu. Tapi cita-cita itu akan terwujud dengan menggunakan modal. Lalu modal apakah yang harus saya miliki? Yang pasti modal utama yang harus saya miliki adalah semangat untuk menggapai cita-cita itu.

Doakan saya yaa, semoga saya bisa mewujudkan cita-cita saya yang ini. Dan saya juga akan mendoakan kalian, khususnya generasi muda Indonesia agar bisa menggapai cita-cita kalian. Yang penting itu adalah pilihan terbaik yang sudah kalian pilih. Kita harus buktikan bahwa kita bisa menjadi pemuda Indonesia yang baik dan bertanggung jawab. Serta kita juga harus membuktikan bahwa kita bisa membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Percayalah dengan kemampuan yang kalian miliki. Karena hanya kalian sendirilah yang mengetahui kemampuan kalian. Kalian juga pasti punya banyak sekali pengalamankan? Entah itu pengalaman baik, maupun pengalaman yang buruk. Tapi tugas kita yang sebenarnya adalah harus bisa Belajar Dari Pengalaman yang sudah kita lalui.

Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan. Semoga ada sedikit pelajaran yang bisa di ambil setelah membaca postingan saya kali ini. Apabila di dalam postingan ini ada perkataan saya yang salah, ataupun kurang baik. Maka diri saya pribadi mengucapkan maaf sekali. Saya juga mohon maaf, karena postingan ini tidak tersusun dengan rapih. Dan saya juga mohon maaf jika di postingan ini banyak pembahasan yang tidak sesuai dengan judulnya. Pokoknya saya mengucapkan mohon maaf yang sebanyak-banyaknya atas semua kesalahan yang sudah saya lakukan. Sebab saya tidak pernah bosan untuk mengingatkan bahwa saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan. Semoga kita bisa bertemu lagi di postingan-postingan yang lain. Pastinya postingan yang mungkin bisa lebih bermanfaat lagi. Khusunya bermanfaat bagi diri saya pribadi. Dan umumnya bisa bermanfaat bagi sahabat blogger semua. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sahabat blogger karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengunjungi blog saya. Sekali lagi, Terima Kasih. ^_^

No comments:

Post a Comment