Hallo
sahabat blogger, kita bertemu lagi nih. Ohh yaa, akhirnya hari ini saya akan
membagikan sebuah sinopsis dari salah satu cerita buatan saya yang berjudul ‘Sad
Story : Cinta Segitiga Monyet’, namun kali ini judulnya saya ganti menjadi ‘Pengorbanan
: Cinta Segitiga Monyet’. Nama karakter disini saya ambil dari nama-nama teman
saya disekolah, namun ada juga yang saya plesetkan namanya. Sebenarnya sinopsis
ini akan saya bagikan ketika sehari atau dua hari setelah lebaran. Namun
pada saat itu sedang ada masalah didalam keluarga saya. Sekalian saya juga
ingin mengklarifikasi tentang itu. Sebenarnya saya sudah janji sama umi saya
agar tidak menceritakannya diblog. Namun saya ingin memberitahu intinya saja,
agar bisa lebih jelas. Namun saya tidak akan memberitahu namanya.
Jadi
sebenarnya saya sudah berusaha untuk menghormati orang itu. Dan rasa hormat
saya kepada orang itu mungkin hanya itu. Ketika dia berbicara, saya sudah
mencoba untuk mendengarnya, meskipun saya sebenarnya malas mendengarnya. Namun
ketika dia menjelek-jelekkan ayah saya, jelas saya kesal. Daripada saya lawan
dengan kata-kata, lebih baik saya meninggalkannya. Saya akui memang ayah saya
seperti itu, tapi saya tetap tidak suka jika ada orang lain yang
menjelek-jelekkan ayah saya. Bukan hanya itu aja sih, saya juga gak suka dengan
kelakuan dia yang songong dengan orang yang lebih tua. Masa orang tua
dibecandain sih. Memang maksudnya mungkin untuk menghibur. Tapi bukan dengan
cara itu juga kali, masih banyak kok cara yang lain. Gak pantas aja kalau orang
tua dibecandain. Mungkin itu adalah inti masalahnya. Sekarang lebih baik kita
kembali ke topik awal aja yaa, dan berikut adalah sinopsisnya.
PENGORBANAN : CINTA SEGITIGA MONYET
Namaku adalah
Widya, aku tinggal bersama 3 saudara aku yaitu kak Vivi, kak Lira dan adikku
Lina. Tapi hanya 1 saudara kandung yang aku miliki, yaitu kak Vivi. Kak Vivi
sangat sayang kepada aku, begitupun aku yang juga sangat sayang sekali kepada
kak Vivi. Aku dan kak Vivi selalu bersama. Kak Vivi juga sering melindungi aku,
tapi kadang juga malah justru aku yang melindungi kak Vivi.
Waktu itu kak Vivi
mempunyai kekasih yang bernama kak Doni. Mereka sangatlah serasi sekali. Kak
Vivi sangat menyayangi kak Doni, begitupun sebaliknya. Tapi masalah datang
ketika pemilihan karakter disebuah theater ternama. Aku terpilih sedangkan kak
Vivi tidak terpilih, sementara kak Doni juga terpilih. Masalah bertambah ketika
aku dan kak Doni sama-sama menjadi pemeran utama.
Chemistry kami
sangat kuat, dan sejak saat itu, mulai ada benih-benih perasaan antara aku dan
kak Doni. Kak Doni pun juga merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan.
Aku menjadi sangat bimbang dan bingung sekali. Aku tidak tau, perasaan apa yang
sebenarnya terjadi kepadaku. Apakah ini adalah Cinta? Tidak, aku gak mungkin
menyukai kekasih dari kakakku sendiri.
Terus apa yang
harus aku lakukan?, kak Vivi sangat sayang sekali kepada aku dan kak Doni. Aku
tidak ingin melihat kak Vivi sedih, bahkan harus berkorban hanya demi adiknya.
Mungkin sudah saatnya aku harus mengorbankan perasaan aku ini demi kebahagiaan
kak Vivi bersama kak Doni. Pengorbanan, Cinta Segitiga Monyet ini sungguh menyiksa
jiwa, raga dan hatiku ini.
Mungkin hanya itu saja sinopsis
pendek yang bisa saya berikan. Jika sahabat blogger ingin tau bagaimana jalan
cerita selengkapnya, maka tunggu saja yaa. Dan juga jika nanti ceritanya sudah
saya bagikan, tolong berikan komentarnya. Saran dan kritik dari kalian
sangatlah saya butuhkan. Serta kalau nanti ada kata-kata yang kurang tepat,
tolong beritahu juga yaa. Pastinya jika kata-kata itu harus direvisi, maka saya
akan merevisinya. Soalnya kan agar bisa lebih jelas dibacanya, dan juga agar ceritanya
bisa dipahami. Apabila ada salah-salah kata, saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Sebab berkali-kali saya akan mengatakan bahwa saya hanyalah
manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan. Dan terima kasih juga yaa
sahabat blogger, karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca dan
mengunjungi blog saya. Sekali lagi, Terima Kasih. ^_^
No comments:
Post a Comment