Hallo sahabat blogger, akhirnya kita bisa bertemu lagi. Kali
ini saya akan memberitau tentang LDKS yang baru-baru ini saya laksanakan.
Yaudah yaa sahabat blogger, kita langsung aja okeh. Jadi, Latihan dasar
kepemimpinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan yang bertolak ukur
kepada peningkatan sumber daya siswa/siswi peserta untuk mendalami dan memahami
tentang konsep-konsep atau dasar-dasar sebuah organisasi. Tujuan dari LDKS
yaitu agar para siswa/siswi yang mengikuti LDKS memiliki keterampilan dan
pemahaman tentang organisasi, di harapkan dapat lebih berani dan bermain peran
aktif dengan tampil dalam menyuarakan aspirasi para siswa/siswi kepada pihak
sekolah, dapat memiliki karakteristik seorang pemimpin yang memiliki
intelektual, kreatifitas serta nalar berfikir yang berguna bagi agama dan tanah
air, serta agar bisa beradaptasi dengan lingkungan luar.
Nahh, baru-baru ini
atau tepatnya tanggal 25-26 Agustus 2015 saya di pilih untuk menjadi salah satu
panitia LDKS. Sebenarnya setelah saya di pilih, ada rasa senang dan ada rasa
malas juga dalam diri saya. Rasa senangnya karena akhirnya saya bisa mempunyai
kegiatan dan tidak bete di saat teman-teman saya libur. Sedangkan rasa malasnya
karena di postingan yang pernah saya bagikan tepatnya pas Fact Manfathur part
berapa tau, saya lupa. Saya pernah mengatakan bahwa saya paling gak suka di
saat momen LDKS. Yaa karena pada saat LDKS, saya benar-benar di siksa habis-habisan.
Huhh, pokoknya saya gak mau kejadian itu terulang lagi dah. Tapi ada untungnya juga
sih bagi saya, karena setelah mengikuti itu, badan saya jadi lebih berisi. Yang
tadinya saya kurus banget, sekarang bisa lebih berisi.
Yaa tapi sekarang saya
udah mencoba untuk menurunkan berat badan lagi. Karena dengan tinggi saya yang
hanya kurang lebih 170 cm, masa saya memiliki berat 73 kg. Tapi sekarang saya
ingin fokus meninggikan tinggi badan, dan menurunkan berat badan. Dan alhamdulillah,
banyak yang bilang kalo saya agak kurusan. Terakhir saya timbang, berat badan
saya jadi 65 kg, dan juga saya senang karena ada yang bilang kalo saya agak
tinggian. Sekarang saya ingin fokus tinggiin badan dulu, setelah saya
mendapatkan tinggi yang saya inginkan baru saya fokus ke badan lagi. Dah yaa,
kita balik lagi ke LDKS. Nahh, pas LDKS kemarin saya di tugaskan untuk menjadi
seksi keamanan, memberikan materi di pos pengetahuan dan berada di pos
kekompakkan. Nahh, saya paling suka ketika menjadi seksi keamanan. Karena saat
itu saya hanya fokus pada penjagaan tenda. Dan saya tidak melihat adik-adik
kelas 10 di marahin dan di hukum oleh para OSIS.
Jujur saya sedih aja ngeliatnya,
bukannya kenapa-kenapa. Saya benar-benar gak tega, walaupun saya di rumah
sering memarahi dan menghukum adik saya. Karena kalo adik saya kan, tanggung
jawab saya apalagi jauh dari kedua orang tua. Saya ingin adik saya menjadi
orang yang berguna dan bukan menjadi sampah bagi masyarakat. Dan juga apabila
adik saya kenapa-kenapa, itu kan juga tanggung jawab saya. Sedangkan kalo saya
memarahi dan menghukum adik-adik kelas 10, maka saya sadar. Saya ini siapanya
mereka, kalo mereka kenapa-kenapa yang pasti saya yang bakalan di salahin. Kalo
kesehatan mereka terganggu, maka siapa yang akan bertanggung jawab. Mending
kalo hanya 1 atau 2 orang, tapi ini kan seluruh siswa baru atau tepatnya kelas
10. Maka dari itu saya gak berani banget.
Saya juga pernah merasakan itu, dan
itu rasanya sangat sakit sekali. Perasaan saya ketika pertama kali mengikuti
LDKS benar-benar menyesal sekali. Hati saya berkata, lebih baik saya istirahat
di rumah dari pada harus mengikuti LDKS. Yaa benar saja ketika pertama kali
saya mengikuti LDKS, pulangnya saya langsung sakit 3 hari. Alhasil, saya gak
sekolah deh selama 3 hari. Dan maka dari itu saya ingin mengikuti LDKS untuk
yang kedua kali ini hanya untuk mengisi kegiatan saja. Bukan untuk membalas
dendam kepada adik-adik junior atau tepatny adik-adika kelas 10. Gak ada dalam
hati saya ini, untuk membalas dendam. Pas jerit malam, jam 1 malam adik-adik
kelas 10 di bangunin secara paksa. Tibalah para panitia untuk menjalankan tugasnya
masing-masing. Saya langsung menuju pos pengetahuan.
Huhh, rutenya sangat jauh
sekali. Beda ketika saya pertama kali LDKS dulu, saya kasihan jika ada kelompok
yang misalnya lilinnya mati. Maka dia harus kembali lagi ke tempat nyalain
lilin yang ada di deket tenda. Dan benar saja, ternyata banyak juga
kelompok-kelompok yang lilinya mati. Mereka harus kembali lagi dari awal. Huhh,
seandainya yang menjaga di pos pengetahuan hanya saya sendiri, maka saya akan
menyalakan lilin itu. Tetapi kan yang menjaga pos pengetahuan ada 3 orang. Jadi
keputusan bukan hanya ada pada diri saya aja. Tapi untungnya teman-teman saya bisa
satu pendapat dengan saya, untuk tidak menghukum kelompok-kelompok yang apabila
di kasih pertanyaan mereka tidak bisa menjawab atau jawabannya salah. Soalnya
jujur saya kasihan, ada kelompok yang bilang kalo dia dari pertama tempat
nyalaiin lilin udah di suruh push up.
Terus sampai pos selanjutnya di suruh push
up juga. Dan masa ke pos saya di suruh push up juga. Mending kalo push upnya di
suruh 10 kali, dan benar-benar melaksanakan 10 kali. Ini di suruh 10 kali, tapi
panitinya malah menghitung dari 1 lagi. Benar-benar sakit itu rasanya. Aku juga
mikirlah, karena nanti di pos fismen atau fisik dan mental mereka benar-benar
harus kuat. Karena di situ mereka benar-benar di marahin dan di hukum habis-habisan.
Mungkin hanya di pos saya aja, para kelompok bisa bebas bercanda, duduk atau
ngobrol-ngobrol. Dari 12 kelompok yang mengikuti LDKS, satu persatu kelompok
saya tanyain apakah kalian menyesal mengikuti LDKS. Dan anehnya, hampir
semuanya menjawab tidak menyesal. Mungkin karena mereka takut atau apalah saya
gak tau. Tapi yang benar-benar bikin saya bangga, karena ada 1 kalompok yang
jujur dan mengatakan bahwa mereka benar-benar menyesal banget mengikuti LDKS.
Itu dari salah satu kelompok perempuan, yaa walaupun ketua dari kelompok itu
kenal sama saya. Tapi bukan hanya dia saja yang menjawab menyesal, tapi satu
kelompok menjawab menyesal. Dan saya pastinya juga bilang lah kalo dulu juga
saya agak menyesal mengikuti LDKS. Saya benar-benar bangga dengan kelompok ini,
karena mereka berani jujur. Nahh, ketika semua kelompok udah selesai saya kasih
materi atau pertanyaan. Saya langsung bergegas menuju pos fismen. Huhh saya sedih
sekali melihatnya, ketika saya datang ada kelompok yang harus berjalan jongkok
dan berbicara kwek-kwek seperti bebek untuk menuju pos fismen. Ketika
kelompoknya sampai di pos fismen, langsung di marahin dan di hukum
habis-habisan. Yang bikin saya sedih, karena mereka di marahin dengan kata-kata
yang tidak pantas dan di hukum secara habis-habisan.
Saya gak berani
melihatnya, saya justru malah mengalihkan perhatian dengan bercerita-cerita
dengan teman saya. Setelah selesai dan beristirahat, paginya saya berada di pos
kekompokkan. Udah subuhnya mereka harus di hukum, ehh paginya atau tepatnya
menjelang siang mereka juga di hukum lagi. Apabila mereka tidak menyanyikan
yel-yel atau tidak berhasil menyelesaikan tantangannya. Di pos kekompakkan saya
di tugaskan dengan 2 adik kelas saya, yaa tepatnya kelas 11 dan seorang
perempuan. Walaupun saya kakak kelasnya, tapi kedua adik kelas saya lah yang
lebih cerewet. Yaa karena dia perempuan, maka saya mengalah aja lah dan tidak
mau berkata apa-apa. Saya tidak sependapat dengan kedua adik kelas saya. Saya
hanya bisa menyaksikan adik-adik kelas 10 di kerjain dan di hukum.
Setelah udah
semua kelompok melewati pos kekompakkan. Saya langsung bergegas menuju tenda
lagi. Saya gak mau mampir ke pos ini atau itu dulu lah. Setelah sampai di dekat
tenda, saya beristirahat. Kebetulan ada salah satu guru duduk disitu. Adik
kelas saya, yang menjadi salah satu panitia LDKS di tanyain sama guru saya.
Kenapa peralatan ini atau itu pada di sitain. Dan dengan santainya adik kelas
saya menjawab kalo dia juga di perlakukan seperti itu pas LDKS tahun lalu.
Sontak guru saya juga bertanya lagi, kenapa harus ada unsur dendam. Nahh,
lagi-lagi adik kelas saya itu menjawab jawaban yang sama yaitu dia juga di
perlakukan seperti itu tahun lalu. Setelah saya mendengar semua itu, saya
langsung buru-buru menuju tenda panitia.
Dalam hati saya berkata, kenapa harus
ada unsur balas dendam sih. Jadi itu alasan dari semua ini. Saya sedih banget
mendengar itu semua, benar-benar kaget saya. Yaa walaupun sepenglihatan saya
memang adik-adik kelas 10 agak konyol, tapi gak harus kakak seniornya juga donk
yang harus menghukumnya. Guru-gurunya aja gak sampai segitunya. Tapi ini kakak
seniornya justru berani banget berbuat seperti ini. Intinya bukannya saya gak
setuju dengan adanya LDKS. Saya setuju-setuju aja, tapi tolong jangan di
serahkan kepada seniornya atau tepatnya OSIS. Biarlah guru-guru aja yang berada
di setiap pos untuk memberikan materi dan biarlah para TNI yang berada di pos
seperti fismen atau outbond. Kalo kakak-kakak seniornya yang di beri tugas
seperti ini. Maka saya yakin kekerasan antara senior terhadap junior bakal
tetap terjadi. Para junior saat ini mungkin ada yang memiliki dendam, dan dia
berniat untuk membalaskan dendamnya itu untuk adik-adik junior yang nantinya
ingin masuk di sekolah saya.
Jangan sampailah kekerasan antara senior terhadap
juniornya bakalan terus terjadi. Itulah yang saya harapkan, saya hanya gak mau
ada dendam antara senior kepada juniornya. Nanti juniornya juga mempunyai
dendam lagi terhadap junior-junior yang baru dan ini bakalan terjadi turun
temurun. Lagian setau saya, bukannya LDKS itu di peruntukkan bagi para anggota
OSIS baru aja yaa. Dan bukan untuk semua siswa baru. Tapi kalo untuk semua
siswa baru juga gak apa, hanya saja tolong jangan kasih tugas ini kepada para
seniornya terutama anggota OSIS. Biarlah guru dan para TNI aja yang
mengaturnya. Aku sih gak senang aja, karena belum tentu kakak-kakak senior yang
memarahi dan menghukum para siswa baru itu benar. Mereka aja masih belajar juga
kok di sekolah. Jadi gak pantas aja lah kalo kakak-kakak seniornya yang
memarahi dan menghukum para siswa baru.
Seharusnya mereka pada bercermin
terlebih dahulu, apakah mereka pantas dan sudah benar untuk melakukan hal itu.
Kelakuan mereka aja gak pantas untuk di contoh, tapi udah sok-sok’an menghukum
adik-adik juniornya. Itu aja yang aku mau, yaa mudah-mudahan benar-benar bisa
di ubahlah semuanya tentang LDKS. Seandainya para OSIS atau kakak senior ingin
membantu, lebih baik di tugaskan menjaga keamanan saja lah atau menjaga
kelancaran jalannya LDKS. Dan atau juga misalnya ada adik junior yang sakit
atau kelelahan, maka itulah tugas para OSIS atau kakak senior untuk
membantunya.
Mungkin hanya itu yaa sahabat blogger yang bisa saya sampaikan.
Saya hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg yang saya pendam aja tentang LDKS ini.
Saya juga masih merasa belum benar kok, jadi saya juga mohon maaf yaa apabila
ada perkataan serta perbuatan yang salah. Saya hanya manusia yang tidak
sempurnya dan banyak kesalahannya. Dan apabila ada yang benar, maka itu semua
datangnya dari Allah SWT. Maaf yaa sahabat blogger apabila tulisan saya tidak
rapih. Karena saya kan menulis ini malam-malam, dan mata saya juga agak ngantuk
dan berat. Yaa sekali lagi saya ingin mempertegaskan kalo saya ini sangat
setuju dengan adanya LDKS. Karena LDKS itu baik dan banyak manfaatnya,
contohnya seperti kebersamaan. Selain itu juga seru dan asyik, apalagi pas lagi
api unggun. Tapi akan lebih baik lagi jika guru-guru ataupun bantuan dari para
TNI lah yang mengatur jalannya LDKS ini dan bukan para OSIS atau kakak
seniornya. Dan pastinya terima kasih yaa sahabat blogger karena sudah membaca
dan mengunjungi blog saya. Sekali lagi Terima Kasih. ^_^