Hallo
sahabat blogger, kita bertemu lagi nih. Kali ini saya akan posting sebuah
cerita. Cerita ini adalah bagian dari cerita Kita Kan Slalu Bersama. Awalnya
cerita ini memang saya ambil dari mimpi saya, tapi saya berniat untuk menulis
ceritanya menjadi lebih panjang lagi. Meskipun tidak sama dengan mimpi saya,
dan karena hanya karangan saya saja. Tapi cerita ini termasuk kedalam bagian dari cerita Kita Kan Slalu Bersama yang pertama. Kalau masih belum ada yang membaca cerita
pertama, pasti akan sulit juga untuk memahami cerita ini. Namun cerita ini saya
tulis agar mudah dipahami, jadinya meskipun tidak membaca cerita yang pertama,
tapi masih bisa sedikit dipahami. Okehlah gak usah basa-basi lagi, berikut
adalah ceritanya.
KITA KAN SLALU BERSAMA
“MELANGKAH KEMBALI”
“MELANGKAH KEMBALI”
Setelah menyetujui usulan dari Intan tentang
membuat Lady White menjadi beberapa generasi, Tasya masih bingung untuk
memulainya darimana. Ketika bel istirahat berbunyi, Tasya mengajak Ayu dan
Intan untuk berkumpul di ruangan klub. Sesampainya disana, Tasya langsung
bertanya tentang cara untuk mendapatkan anggota baru dari Lady White. Sebab
Lady White masih bukanlah idol grup resmi, melainkan masih hanya cover idol
saja. Perkataan dari Tasya membuat Ayu dan Intan juga merasa bingung.
Ketika mereka semua sedang memikirkan caranya,
tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan klub idol. Ayu langsung membukakan
pintunya, dan ternyata ada seorang anak perempuan yang datang. Ayu bingung,
sebab dia tidak mengenal perempuan itu. Tasya menghadap ke pintu, dan dia sangat
terkejut sekali ketika melihat perempuan itu. Ternyata Tasya sangat mengenal
perempuan itu. Sebab dia pernah menjadi saingannya Tasya dalam lomba tari
modern ketika SMP di Bandung. Tasya benar-benar tidak mempercayai itu, karena
perempuan itu sekarang adalah adik kelasnya dan juga berasal dari Bandung dan
kini pindah ke Jakarta.
Intan bingung melihat Tasya yang hanya terdiam
melihat perempuan itu. Kemudian perempuan itu meminta izin untuk masuk dan
ingin berbicara dengan anggota Lady White. Ayu mempersilakan perempuan itu
untuk masuk. Lalu Intan menanyakan tujuannya dia datang kesini. Sebelumnya,
perempuan itu mengenalkan dirinya terlebih dahulu. Dia adalah Devi Kurnia,
murid dari kelas 10-3.
“Jadi
benar, kau adalah Devi, murid dari Bandung?.” Tanya Tasya
“Hmm,
lu kenal sama dia Tas?.” Intan bingung
“Iya
aku Devi. Ternyata kakak masih mengenali aku.” Jawab Devi
“Tentu
kakak ingat, kamu yang menjadi juara 2 tari modern antar SMP kan.” Kata Tasya
“Hehehe
iya, kan juara pertamanya kakak?.” Jawab Devi
“Terus
apa tujuan kamu datang kesini?.” Tanya Tasya
“Alasan
aku datang kesini, karena aku mengagumi kakak. Aku belajar tari modern, itu
karena pertama kali aku melihat kakak sangat luar biasa sekali. Kakak adalah
inspirasi buat aku. Selama setahun ini, aku selalu mengikuti perkembangan dari
Lady White. Dan aku juga sangat ngefans sekali dengan Lady White. Maka dari
itu, aku berjuang untuk masuk di sekolah ini, agar aku bisa masuk dan menjadi
anggota Lady White. Apalagi bisa satu tim sama kakak, sungguh mimpi aku menjadi
kenyataan. Tapi sayangnya, Lady White justru vakum ketika aku baru ingin
masuk.” Jawab Devi
“Apa?
Padahal selama ini aku selalu menganggap kamu sebagai saingan terberat aku.
Maaf yaa, jika aku salah sangka kepada kamu. Tapi ucapan kamu terlalu
berlebihan juga sih.” Kata Tasya
“Hehehe,
ohh yaa sebenarnya bukan karena hal ini aku datang ke ruang klub idol. Tujuan
aku kesini karena aku ingin membuat Lady White menjadi bangkit kembali. Apalagi
festival idol sekolah tinggal beberapa bulan lagi.” Jawab Devi
“Festival
idol sekolah? Ohh iya Tas, gua lupa tentang hal itu.” Sahut Intan
“Iya
sih, sebenarnya kami juga sedang membicarakan itu. Tapi kami juga bingung,
bagaimana cara kami untuk memulainya.” Kata Tasya
“Kakak
tenang aja, aku tau kok caranya. Bagaimana jika kita memberikan sebuah brosur
tentang perekrutan anggota baru untuk Lady White generasi kedua. Kita
membagikannya ketika istirahat besok. Sekalian juga besok kita menaruh formulir
pendaftaran tentang anggota baru di dekat mading sekolah. Bukan hanya itu aja,
bagaimana kalau konsep dari Lady White diubah dari cover idol menjadi idol
sekolah. Apa kakak mengerti tentang maksud aku? Tapi sebelumnya aku minta maaf
yaa, karena sudah mengatakan tentang ini. Padahal aku kan bukan anggota dari
Lady White.” Jawab Devi
“Apa,
kita mengubah konsepnya juga? Berarti nanti kita harus punya lagu sendiri
dong.” Kata Ayu
“Ucapan
dari Devi ada benarnya juga. Kenapa daritadi kita tidak memikirkan tentang hal
itu?.” Tasya menyetujui perkataan Devi
“Tapi
Tas, lu yakin tentang hal ini?.” Intan masih tidak yakin
“Kok
kalian malah menjadi tidak yakin sih. Padahalkan dari kemarin kalian yang
selalu mempertanyakan tentang kelanjutan dari Lady White. Selama kita masih
bersama, aku yakin kita pasti bisa.” Jawab Tasya
“Ohh
yaa Devi, apakah kamu mau membantu kami?.” Sambung Tasya
“Tentu
aku sangat mau sekali kak.” Jawab Devi
Kemudian mereka janjian untuk saling menunggu usai
pulang sekolah. Sebab mereka akan berdiskusi untuk membuat brosur serta
formulir pendaftarannya. Setelah pulang sekolah, mereka langsung berangkat
menuju rumahnya Tasya. Tasya mengajak mereka untuk masuk ke dalam kamarnya.
Disana, Devi memberikan sebuah contoh brosur yang menarik. Ternyata contohnya
Devi disetujui oleh anggota Lady White. Kemudian mereka membuat sebuah formulir
pendaftaran. Intan bingung, kira-kira mereka akan mencetak berapa formulir.
Tasya mengusulkan untuk mencetak 10 formulir saja. Tapi Devi justru mengusulkan
untuk mencetak 25 formulir. Sebab Devi yakin akan banyak sekali siswi yang
ingin mendaftar menjadi anggota Lady White generasi kedua.
Ayu merasa sangat banyak sekali, sebab dia juga
gak yakin akan banyak siswi yang antusias tentang ini. Devi menambahkan lagi,
bahwa gak semua siswi yang mengisi formulir itu akan menjadi anggota Lady
White. Mereka harus diseleksi terlebih dahulu, dan mungkin hanya beberapa orang
saja yang akan menjadi anggota Lady White. Kali ini perkataan dari Devi dapat
diterima oleh Tasya. Dan Tasya juga menambahkan lagi bahwa hanya akan ada 5
orang aja yang bisa terpilih menjadi anggota Lady White generasi kedua.
Setelah keputusan sudah mereka dapatkan, kini
mereka pergi bersama-sama ke tempat percetakan. Merekapun menunggu
percetakannya selesai. Beberapa menit kemudian, akhirnya brosur dan formulir
pendaftaran Lady White sudah ada ditangan mereka. Mereka sangat berharap sekali
bahwa ini semua akan berjalan dengan lancar. Kemudian Tasya memberikan beberapa
brosur kepada Intan dan Ayu, bahkan termasuk Devi. Sebab mereka harus siap
membagikannya ketika istirahat besok. Anggota Lady White juga mengucapkan
terima kasih kepada Devi. Karena Devi sudah mau membantunya seharian ini.
Setelah itu mereka pulang ke rumahnya
masing-masing. Sesampainya dirumah, Devi merasa senang sekali. Lalu Devi
menelepon seseorang. Devi mengatakan “Tenang kak, semua akan baik-baik saja.
Aku janji, aku akan mengembalikan semuanya seperti semula”. Lalu Devi menutup
teleponnya, dan dia sudah tidak sabar sekali menunggu hari esok. Besoknya
ketika istirahat, mereka langsung bersiap-siap untuk melaksanakan tugasnya.
Tasya membagikan brosur ditaman sekolah, Devi membagikan brosur di dekat kantin
sekolah, Intan mambagikan brosur dilorong sekolah, sedangkan Ayu membagikan
brosur dihalaman sekolah.
Satu persatu brosur yang mereka bagikan telah
habis. Lalu mereka berkumpul kembali diruang klub idol. Mereka bersyukur
sekali, karena akhirnya banyak yang menyambut rencana ini dengan positif. Tasya
mengajak Intan, Ayu, dan Devi untuk makan dikantin. Merekapun sangat menyetujui
usulan dari Tasya, sebab mereka juga cukup lelah usai membagikan brosurnya.
Sebelum sampai kantin, mereka melewati mading sekolah. Ternyata, formulir
pendaftaran Lady White sudah habis juga. Intan benar-benar tidak menyangka
sekali dengan hal ini. Tasyapun sangat bersyukur sekali karena formulirnya
sudah habis. Mereka kembali berjalan ke kantin untuk merayakan kebahagiaannya.
Ketika mereka sedang makan, ada beberapa siswi
yang datang dan memberikan formulir yang sudah diisi. Tasya semakin tidak
mempercayai itu, ternyata siswi disekolahnya sangat antusias untuk menjadi
anggota Lady White. Tasya, Ayu dan Intan juga mengucapkan terima kasih kepada
mereka karena mau bergabung menjadi anggota Lady White. 3 hari kemudian,
akhirnya tiba juga hari penyeleksian untuk anggota baru dari Lady White. Mereka
diseleksi diruang klub idol. Tasya, kepala sekolah, dan salah satu perwakilan
OSIS yang menilai mereka. Satu persatu siswi menunjukkan bakat mereka dengan
menari dan bernyanyi.
Hingga akhirnya, tibalah pengumuman tentang siswi
yang dipilih menjadi anggota Lady White generasi kedua. Dan terpilihlah 5 siswi
yang menjadi anggota Lady White generasi kedua. Mereka adalah Dena, Shinta,
Alsa, Dinda, dan Adel. Tasya langsung menghampiri mereka, dan mengucapkan
selamat bergabung kepada mereka. Tasya juga memohon bantuan dan kerja samanya
kepada mereka. Intan dan Ayu juga datang, kemudian mereka berdua juga
mengucapkan selamat bergabung kepada anggota Lady White yang sudah terpilih.
Tapi ada yang mengganjal dengan dipilihnya mereka semua. Sebab Tasya tidak
melihat kehadiran Devi. Apalagi Devi sudah membantunya selama ini.
Lalu Tasya keluar ruangan, dan segera mencari
keberadaannya Devi. Tasya sudah mencari diseluruh ruangan, tapi dia tidak
menemui Devi. Tasya bingung, kemana perginya Devi?. Hingga akhirnya Tasya
mendengar suara alunan piano. Tasya menghampiri suara itu, dan tibalah dia
didepan ruang klub musik. Tasya masuk, dan dia terkejut sekali ketika melihat
Devi sedang memainkan piano itu. Devi juga terkejut dengan kehadirannya Tasya. Tasya
langsung menanyakan kepada Devi, kemana saja dia? Kenapa dia tidak ikut seleksi
anggota baru Lady White? Dan bukannya Devi ingin sekali menjadi anggota dari
Lady White?.
Devi tersenyum, dan dia juga mengucapkan maaf
kepada Tasya. Sebenarnya Devi ingin sekali menjadi anggota Lady White, hanya
saja dia kehabisan formulir pendaftarannya. Jadinya dia gak sempat untuk
mendaftarnya. Tasya juga lupa tentang hal itu, tapi Tasya berkata bahwa Devi
tetap akan menjadi anggota Lady White meskipun tidak mengikuti seleksi. Devi
layak mendapatkan itu semua, karena dia sudah banyak membantu untuk Lady White.
Devi merasa tidak adil, karena teman-temannya yang lain bersusah payah untuk
menjadi anggota Lady White. Sedangkan dia hanya diam dan tidak berusaha seperti
teman-temannya yang lain.
Tasya meyakini Devi, bahwa dia akan tetap menjadi
anggota baru Lady White. Sebab festival idol sekolah nasional hanya diikuti
oleh idol sekolah yang beranggotakan 9 orang. Sedangkan Lady White baru 8
orang, dan masih ada satu tempat untuk Devi. Intan, Ayu, dan anggota Lady White
yang baru juga datang menuju ruang klub musik. Mereka semua meyakini Devi untuk
mau bergabung dengan Lady White. Mereka semua juga tidak keberatan kalau Devi
masuk menjadi anggota Lady White tanpa harus diseleksi. Sebab mereka semua tau
betapa berpengaruhnya Devi dalam kembali bangkitnya Lady White. Devi sangatlah
tidak percaya tentang semua itu, dia merasa bahwa mimpinya akan menjadi nyata.
Tasya meyakini Devi lagi, agar Devi tidak mengecewakan semuanya. Devipun
tersenyum, dan dia bersedia menjadi anggota baru Lady White. Setelah itu mereka
semua langsung berpelukan.
Besoknya mereka semua berkumpul kembali diruang
klub Idol. Mereka membicarakan apa yang harus dilakukan oleh Lady White setelah
ini. Adel dan Dena mengusulkan untuk mengadakan konser Lady White disekolah.
Karena Lady White juga harus memperkenalkan anggota barunya kepada siswa dan
siswi di sekolahnya. Usulan dari Adel dan Dena disambut positif oleh anggota
Lady White yang lain. Dena juga mengatakan bahwa dia akan meminta izin kepada
kepala sekolah, soalnya dia kan juga pernah menjadi bagian dari OSIS, dan dia
juga akan berusaha untuk mendapatkan izin dari kepala sekolah. Lalu Devi
berpendapat lagi, bahwa di konsernya nanti, Lady White harus bisa menyanyikan satu
lagu asli dari Lady White.
Mereka akan mempertimbangkan semuanya, namun
terlebih dahulu mereka ingin meminta izin kepada kepala sekolah. Dena dan Tasya
menuju ruang kepala sekolah, dan mereka berdua mencoba meminta izin. Setelah
berbincang dengan cukup lama, akhirnya mereka mendapat izin dari kepala
sekolah. Hanya saja kepala sekolah mengizinkannya pada akhir bulan, atau lebih
tepatnya kurang dari 3 minggu lagi. Dengan waktu yang sangat sedikit, mereka
harus berusaha untuk memberikan penampilan yang terbaik. Tasya memberikan kabar
gembira ini kepada anggota Lady White yang lain. Intan merasa tidak yakin jika
Lady White bisa membawakan lagunya sendiri, apalagi waktu yang diberikan
sangatlah singkat sekali.
Lalu Devi memberikan sebuah kertas yang berisi
lirik lagu dari sakunya. Lirik itu diciptakan oleh Devi sendiri, dan Devi
sangat ingin sekali jika lagunya bisa dinyanyikan oleh Lady White. Hanya saja
lirik itu belum mempunyai nada. Anggota Lady White membaca lirik yang diberikan
oleh Devi, dan mereka sangat menyukai liriknya. Ketika mendapatkan respon yang
positif dari anggota Lady White, akhirnya Tasya sebagai pemimpin dari Lady
White membagi 3 kelompok. Kelompok pertama diisi oleh Tasya, Dena, dan Alsa
untuk mencari koreografi yang cocok untuk lagu ini. Kelompok kedua diisi oleh
Intan, Shinta, dan Dinda untuk mencari nada yang tepat untuk lagu ini.
Sedangkan kelompok ketiga diisi oleh Devi, Ayu, dan Adel untuk membuat desain baju
yang cocok untuk lagu ini.
Akhirnya mereka semua menyetujui pembagian
kelompok yang diberikan oleh Tasya. Karena mulai besok sekolah akan libur
selama 2 hari, Tasya berharap agar kelompok yang sudah dia bagi dapat
menjalankan tugasnya dengan baik. Lalu mereka saling menyatukan tangan mereka,
dan berkata bahwa Lady White pasti bisa. Tasya mengajak Dena dan Alsa untuk
berlatih dirumahnya. Soalnya rumahnya Tasya cukup luas, sehingga mereka bisa
dengan mudah untuk membuat koreografi yang baru. Kelompok kedua berkumpul
dirumahnya Dinda, soalnya Dinda memiliki studio rekaman, sehingga mereka bisa
bebas mencari nada yang cocok untuk lagu ini. Sedangkan Devi mengajak Ayu dan
Adel untuk mengunjungi villanya yang ada di Bogor. Karena Devi yakin, bahwa
mereka pasti akan mendapatkan ide untuk membuat desain ketika berada di udara
yang sejuk.
Sebelum berangkat menuju villanya Devi, Ayu dan
Adel sangat terkejut sekali ketika melihat seseorang yang sudah tidak asing
lagi bagi mereka. Dan orang yang mereka lihat adalah ibu kepala sekolah.
Ternyata kepala sekolahnya adalah ibunya Devi. Ibunya Devi mengatakan agar
mereka berdua tidak usah takut ataupun sungkan dengannya. Disekolah, ibunya
Devi memang menjadi kepala sekolah untuk mereka. Tapi jika diluar sekolah, maka
ibunya Devi hanyalah seorang ibu saja. Ibunya Devi juga berpesan agar mereka
bisa sukses di konsernya nanti. Dan ibunya Devi juga berjanji akan selalu
mendukung Lady White. Karena berkat Lady White, sekolahnya kini sudah dikenal
oleh banyak orang. Ayu dan Adel mengucapkan terima kasih sekali kepada ibunya
Devi. Setelah itu mereka langsung berangkat menuju villa milik keluarganya
Devi.
3 hari kemudian, mereka semua sudah kembali masuk
sekolah lagi. Mereka berkumpul di ruang klub idol. Pertama, kelompok 2
memutarkan sebuah nada yang sudah mereka rekam. Dan nada itu sangatlah pas
sekali dengan lirik lagu yang Devi buat. Merekapun setuju dengan nada yang
dipilih oleh kelompok 2. Devi juga mengucapkan terima kasih, karena akhirnya
lagu ciptaannya sudah memiliki nada. Tapi Devi juga mengatakan bahwa lagu ini
bukan miliknya sendiri, tapi kini menjadi miliknya Lady White. Kemudian Devi
memberikan sebuah desain baju yang mungkin akan dikenakan oleh Lady White
ketika menyanyikan lagu ini dikonser nanti. Anggota yang lain sangat tersanjung
sekali ketika melihat hasil desain dari kelompok 3.
Setelah nadanya sudah ditemukan, kini tugasnya
bagi seluruh anggota Lady White untuk menyatukan dengan koreografi yang sudah
dipelajari oleh kelompok 1. Hingga akhirnya mereka berhasil menyatukan
semuanya. Besoknya, mereka sudah mulai untuk berlatih. Sebab mereka benar-benar
ingin memberikan yang terbaik untuk semuanya. Ketika sedang berlatih, tiba-tiba
Intan menanyakan tentang siapa orang yang akan menempati posisi center dilagu
ini?. Karena Tasya adalah kaptennya, maka Devi berkata bahwa Tasyalah yang akan
menempati posisi center. Tapi Tasya menolaknya, sebab dia tidak pantas berada
diposisi center. Meskipun dia adalah pemimpinnya, tapi bukan berarti dia harus
menjadi center.
Tasya mengatakan bahwa semua anggota Lady White
bisa menjadi center. Tapi untuk lagu Lady White yang pertama, maka Tasya ingin
agar Devilah yang menjadi center dilagu ini. Usulan Tasya disambut positif oleh
anggota yang lain. Mereka semua menyetujui jika Devi menjadi center dilagunya.
Awalnya Devi menolaknya, karena dia masih belum pantas berada diposisi center.
Tapi Tasya, dan anggota Lady White yang lain terus meyakini Devi. Hingga
akhirnya Devi menerima keputusan dari teman-temannya, dan dia juga mengucapkan
terima kasih karena sudah mempercayainya. Sebelum konsernya dilaksanakan, Intan
meminta izin kepada Tasya untuk membolehkannya mengundang Vina dan Anita datang
di konser Lady White. Sebab biar bagaimanapun Intan merasa bahwa Vina dan Anita
adalah teman sekelasnya Intan, dan mereka berdua pernah menjadi bagian dari
Lady White.
Selain itu Lady White juga terbentuk karena mereka
berdua. Meskipun Tasya sedang ada masalah dengan Vina, tapi dia menghormati
keputusan dari Intan. Tasya juga mengatakan bahwa Intan wajar melakukan hal
itu, karena Vina dan Anita adalah temannya Intan. Intan sangat senang dengan
keputusannya Tasya yang tidak egois, lalu dia langsung memeluk sepupunya itu.
Kemudian Intan langsung menuju kelasnya. Kemudian dia berbicara kepada Vina dan
Anita. Vina masih terlihat terlarut didalam kesedihan. Anita juga tidak
berjanji akan datang dikonsernya Lady White. Tapi dia berjanji akan datang,
jika nanti Vina bersedia untuk datang juga. Intan sangat berharap sekali agar
mereka berdua bisa datang dikonsernya Lady White.
Akhirnya konser Lady White dilaksanakan. Konsernya
dilaksanakan di aula sekolah. Sebab aula sekolahnya cukup luas. Vina dan Anita
juga terlihat hadir menonton konser Lady White. Dan mereka berdua menonton
dibagian tengah. Sebelum Lady White tampil, terlebih dahulu Lady White
memperkenalkan anggotanya. Satu persatu anggota Lady White memperkenalkan
dirinya masing-masing.
“Hallo
semuanya, aku Oktavia Shinta dari kelas 12-3. Meskipun aku ceroboh dan pelupa,
tapi aku tidak akan pernah melupakan konser pertama aku di Lady White ini.
Mohon bantuannya yaa semua.” Shinta berkata dengan penuh semangat
“Aku
Dinda Juliani dari kelas 11-4. Meskipun aku pemalu dan terkesan tomboy, tapi
aku akan berusaha untuk menjadi lebih baik untuk semuanya. Jadi mohon
bantuannya juga yaa semuanya.” Kata Dinda
“Aku
Alsa Ranita, gadis kecil yang berasal dari kelas 10-1. Meskipun aku yang paling
kecil, tapi aku mencoba untuk menjadi yang paling semangat, mohon bantuannya
yaa semua.” Ucap Alsa dengan penuh ceria
“Hai
semua, aku Ayunita Ilona dari kelas 11-1. Meskipun gerakan aku yang paling
buruk diantara yang lain, tapi aku akan terus belajar agar bisa lentur. Mohon
bantuannya yaa teman-teman.” Ayu berkata dengan senyum
“Ohayou
semuanya, aku si gadis ceria yang selalu ingin bersemangat. Perkenalkan aku
Devi Kurnia dari kelas 10-3. Mohon bantuannya yaa semua, agar Lady White bisa
sukses bersama dengan kalian.” Kata Devi, yang membuat anggota Lady White lain
menjadi terkejut, namun menjadi lebih bersemangat lagi
“Hello
guys and sis, aku Natasya Anjani dari kelas 11-1. Seorang gadis lentur yang
sedang mencoba untuk memimpin teman-temannya. Jadi mohon bantuannya yaa
semuanya, agar aku dan teman-teman dari Lady White bisa maju bersama kalian
semua, serta bisa membanggakan sekolah kita yang tercinta ini.” Ucap Tasya
“Aku
Dena Salsabila dari kelas 12-2. Meskipun usia aku paling senior disini, tapi
semangat aku tidak akan kalah seperti adik-adik yang lain. Mohon bantuannya yaa
agar Lady White bisa bersinar seperti pelangi yang penuh warna.” Kata Dena
“Hai
teman-teman, aku Intania Putri dari kelas 11-2. Kata teman-teman sih, aku ini
punya suara yang khas seperti Donald bebek. Apakah itu benar? Hehehe, mohon
bantuannya yaa teman-teman.” Intan berkata dengan tersenyum
“Hallo
kakak-kakak, dan hallo semuanya. Aku Annisa Adelia dari kelas 10-3. Meskipun
aku tidak jelas, tapi senyumanku akan menebarkan keceriaan untuk semuanya. Aku
mohon bantuannya yaa. Dan mari kita memegang erat tangan kita bersama untuk
menatap kedepan.” Ucap Adel dengan senyum khasnya
“Terima
kasih semuanya.” Mereka berkata bersama-sama dengan penuh semangat dan ceria,
lalu diiringi juga dengan tepuk tangan yang sangat meriah
Anita yang menontonnya juga memberikan tepuk
tangan kepada mereka. Setelah itu mereka langsung menampilkan penampilannya.
Mereka membawakan 4 lagu, dan satu diantaranya adalah lagu dari Lady White.
Usai mereka mengcover 3 lagu, akhirnya tibalah mereka untuk menyanyikan lagu
asli dari Lady White. Tasya menyuruh Devi untuk mengenalkan lagu ini. Devi
merasa bahwa Tasyalah yang seharusnya mengenalkan lagu ini. Tapi Tasya justru
balik berkata, bahwa seorang centerlah yang harusnya mengenalkan lagu ini.
Tasya juga memberikan semangat kepada Devi.
Kemudian Lady White naik keatas panggung, dan
bersiap untuk tampil lagi. Siswa dan siswi sangatlah takjub sekali melihat
kostum baru dari Lady White. Vina yang awalnya tidak terlalu menikmati, kini
langsung berubah dan juga takjub melihat kostum Lady White. Vina bingung, lalu
dia bertanya kepada Anita tentang lagu apakah yang akan dinyanyikan oleh Lady White?.
Anita juga tidak mengetahuinya, lalu dia menyuruh Vina agar menikmati saja lagu
yang akan dibawakan oleh Lady White. Devi maju kedepan, dan memperkenalkan
lagunya.
“Mungkin
kalian bingung dengan seifuku ataupun kostum apa yang kami pakai?. Seifuku ini
kami pakai sekalian kami ingin memperkenalkan lagu terakhir yang ingin kami
bawakan. Lagu yang akan kami bawakan selanjutnya adalah lagu asli dari Lady
White. Lagu ini menceritakan tentang Lady White yang sedang mencoba untuk
bangkit setelah cukup lama vakum. Dan lagu ini kami beri judul ‘Melangkah
Kembali’. Dengan perubahan konsep Lady White yang awalnya adalah cover idol
menjadi idol sekolah. Maka dari itu kami ingin membuat karya-karya dari kami
sendiri. Agar kami bisa memenuhi syarat untuk mengikuti festival idol sekolah
nasional yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan. Festival idol sekolah
nasional juga melalui beberapa penyisihan. Mulai dari penyisihan tingkat kota,
penyisihan tingkat provinsi, hingga akhirnya tingkat nasional. Semoga kalian bisa
menikmati lagu ini yaa. Dan kami sangatlah membutuhkan bantuan dari kalian.
Mari kita melangkah kembali bersama-sama.” Devi mencoba memperkenalkan lagunya,
lalu setelah itu mereka mulai menyanyikan lagunya bersama
Ketika Lady White mulai bernyanyi, semua penonton
pada terdiam karena menikmati lagu itu. Vina juga tak pernah melepaskan
pandangannya melihat penampilan dari Lady White. Anita memperhatikan Vina, dan
dia sangat tidak menyangka ketika melihat Vina dengan serius memperhatikan
penampilan dari Lady White. Tapi Anita juga merasa senang, karena akhirnya Vina
sudah mulai melupakan kesedihannya. Usai konsernya selesai, semua anggota Lady
White mengucapkan terima kasih kepada semuanya karena sudah mau menonton konser
Lady White. Tidak lupa juga Tasya mengatakan mohon bantuannya kepada
penontonnya. Setelah itu semua penonton bertepuk tangan untuk Lady White,
termasuk Vina dan Anita.
Satu persatu penonton meninggalkan tempat diadakan
konser itu. Anita juga mengajak Vina untuk pulang kerumah. Ketika sedang
berjalan, tiba-tiba ada yang memanggil mereka. Ternyata yang memanggil mereka
adalah Intan dan Ayu. Intan dan Ayu mengucapkan terima kasih kepada Vina dan
Anita karena sudah menyempatkan waktunya untuk menonton konser Lady White.
Anita merasa tidak keberatan, karena biar bagaimanapun Intan, Ayu, dan termasuk
Tasya adalah temannya. Dan Lady White juga salah satu kebanggaan dari sekolah
ini. Maka dari itu Anita dan Vina pasti akan menyempatkan waktunya untuk datang
dan mendukung Lady White.
Vina juga memberikan selamat kepada
teman-temannya, karena Lady White sudah sukses melaksanakan konsernya. Vina
juga berharap agar Lady White bisa berpartisipasi dalam Festival Idol Sekolah
Nasional. Intan dan Ayu mengucapkan terima kasih kepada Vina, lalu mereka saling
berpelukan. Kemudian Intan dan Ayu meminta izin untuk kembali berkumpul dengan
anggota Lady White yang lain lagi. Vina dan Anita mempersilakan mereka. Kemudian
Vina meminta izin kepada Anita untuk pergi ke toilet. Anita mengizinkannya,
tapi dia minta maaf karena tidak bisa ikut dengannya. Sebab Anita merasa
kehausan karena daritadi menyaksikan konser Lady White. Tapi Anita mengatakan
bahwa dia akan menunggu Vina di kantin. Vina meninggalkan Anita dan langsung pergi
ke toilet.
Selesai buang air kecil, Vina mencuci tangannya.
Ketika dia ingin keluar dari toilet, tiba-tiba ada seseorang yang datang. Dan
ternyata orang itu adalah Devi. Devipun menyapa Vina dengan senyum. Vina
membalasnya dengan senyum juga, tapi Vina tidak mengingat namanya Devi.
Tiba-tiba Devi berkata kepada Vina, “Kak, lupakanlah semua masalah yang telah
terjadi. Kita boleh bersedih, tapi jangan sampai berlarut-larut. Diluar sana,
banyak orang yang mengharapkan senyum dari kakak. Lady White sudah mulai
melangkah kembali, kini giliran kakak yang memulai melangkah. Aku ada sebuah
tulisan yang aku tulis sendiri, semoga ini bisa membantu kakak untuk melangkah
kembali, semangat yaa kak”. Devi memberikan sebuah kertas kepada Vina, lalu Devi
langsung meninggalkan Vina.
Vina bingung dengan apa yang diucapkan oleh Devi.
Vina keluar dari toilet, dan mencoba mencari keberadaan Devi disekitar situ.
Namun Vina tidak menemukannya, apalagi dia juga tidak mengetahui namanya. Lalu
Vina mencoba untuk membuka tulisan yang ada dikertas itu. Ternyata itu adalah
sebuah syair, Vina semakin tidak mengerti dengan semua ini. Judul syair itu
adalah ‘Genggamlah Tanganku’, dan Vina membaca syairnya. Vina terkejut, karena
kata-kata yang ada didalam syair itu seperti apa yang Vina rasakan. Setelah
membaca ini, Vina menjadi sadar dan dia harus kembali bangkit lagi. Vina juga
merasa tidak boleh terlarut-larut dalam kesedihan ini. Ditinggal pergi oleh
seseorang yang dicintai itu memang menyakitkan, tapi Vina juga masih mempunyai
masa depan yang panjang.
Vina merasa bahwa dia dan Anita harus bisa
melangkah kembali seperti halnya Lady White. Tiba-tiba Anita datang menghampiri
Vina, sebab dia merasa sudah lama sekali menunggu Vina. Kemudian Vina
memberitahu kertas yang tadi dia dapatkan kepada Anita. Anita terkejut, lalu dia
langsung membaca kertas itu. Usai membacanya, Anita mengusulkan kepada Vina
untuk melangkah kembali seperti Lady White. Vina setuju usulan dari Anita, tapi
dia juga bingung ingin memulai dengan konsep apa? Apakah harus menjadi idol
sekolah seperti Lady White lagi?. Anita juga mempertimbangkan perkataan dari
Vina. Namun setelah membaca ini, Anita merasa bahwa syair ini tidak cocok jika
dibawakan oleh idol sekolah.
Vina bingung dengan perkataan dari Anita. Anita
menjelaskan lagi, bahwa dia ingin syair ini menjadi sebuah lagu yang akan
mereka nyanyikan. Maka dari itu, Anita lebih memilih agar mereka berdua
menghilangkan unsur dance dan menggunakan keterampilan yang mereka miliki. Vina
semakin tidak mengerti dengan perkataan dari Anita. Anita menjelaskan lagi,
bahwa dia ingin membuat sebuah band yang hanya terdiri dari 2 orang saja. Sebab
Vina bisa memainkan gitar, dan Anita bisa memainkan keyboard. Vina baru paham,
dan dia juga menyetujui usulan dari Anita. Tapi Anita menanyakan darimana
kertas itu Vina dapatkan. Vina mengatakan bahwa ada seseorang yang
memberikannya, tapi Vina tidak tau siapa yang memberikannya.
Anitapun merasa tidak penting siapa yang
memberikannya, tapi Anita yakin orang itu memberikannya karena ingin melihat
Vina untuk bangkit kembali. Anita juga sadar bahwa inilah jalan yang akhirnya
mereka dapatkan. Vina bertanya kepada Anita, tentang nama apa yang akan mereka
pakai untuk band ini. Anita mengusulkan beberapa nama yang berasal dari
singkatan nama Anita dan Vina. Nama yang diusulkan Anita juga bagus-bagus. Lalu
Vina menyuruh untuk menyebutkan salah satu nama yang tadi sudah disebutkan oleh
Anita secara bersama-sama. Jika nama itu dikatakan dengan bersama-sama, maka
nama itu akan dipakai untuk menjadi nama band mereka. Lalu Anita memulai aba-aba,
dan menghitung mundur dari angka 5. Lalu mereka mengucapkan satu nama, dan
akhirnya mereka mendapatkan sebuah nama, yaitu Vinita.
Mereka mengucapkan kata Vinita secara
bersama-sama. Usai mendapatkan namanya, Anita juga berkata bahwa besok dia akan
meminta izin kepada klub musik, agar mereka bisa diperbolehkan untuk memakai
ruangan klub musik. Vina setuju, tapi Vina justru ingin mereka berdua pergi
bersama-sama untuk meminta izin kepada anggota klub musik. Anita menyetujuinya,
lalu mereka berdua pergi bersama untuk pulang. Anita senang, karena akhirnya
dia bisa melihat Vina semangat lagi. Anita juga berharap, agar besok mereka
diberikan kelancaran untuk memulai bermimpi lagi. Anita pernah melihat Vina
sedih secara berlarut-larut, maka dari itu Anita tidak ingin melihat sahabatnya
menjadi sedih lagi. Anita hanya ingin melihat Vina selalu ceria seperti ini.
Anita juga merasa bahwa lagu ini sangat cocok untuk menjadi awal baginya. Sebab
Anita ingin Vina selalu menggenggam tangannya, dan terus bermimpi bersamanya.
Ternyata diam-diam Devi menguping pembicaraan
mereka. Devi juga merasa senang, karena akhirnya dia bisa melihat Vina ceria
kembali. Meskipun Devi tidak mengenal Vina secara langsung, tapi Devi tau siapa
Vina sebenarnya. Vina adalah salah satu orang yang menjadi idolanya Devi.
Sebelum dia menjadi seorang penari modern, Devi pernah mengikuti lomba
bernyanyi ketika SD. Devi tertarik sekali untuk menyanyi, karena dia pernah
melihat seorang anak perempuan yang mengikuti lomba bernyanyi nasional. Dan anak
perempuan itu adalah Vina sewaktu kecil. Devi pernah diajak oleh orang tuanya
untuk menonton lomba menyanyi.
Awalnya Devi merasa bosan, namun ketika dia
melihat Vina yang bernyanyi dengan penuh aura dan membuat penonton merasakan
apa yang dia nyanyikan, Devi menjadi semangat untuk menontonnya. Bahkan Devi
juga meminta izin kepada orang tuanya untuk les bernyanyi dan ingin mengikuti
lomba bernyanyi seperti Vina. Tapi ketika dia mulai ikut lomba bernyanyi, Vina
justru mengundurkan diri. Padahal lomba itu adalah lomba terakhir Vina, karena
tahun depannya Vina akan masuk SMP. Meskipun Devi menjadi juara pada saat itu,
tapi dia merasa tidaklah puas. Karena dia tidak bisa bersaing dengan idolanya,
yaitu Vina. Maka dari itu, Devi berhenti untuk bernyanyi. Namun Devi tetap
ingin mempelajari alat musik lain, sebab Devi ingin menemukan bakat
sesungguhnya yang dia miliki.
Devipun bisa mempelajari semua alat musik, hanya
saja semua yang dia mainkan tidak bisa masuk kedalam jiwanya. Akhirnya Devi
mendapatkan kabar bahwa Vina menjadi seorang cheerleader di SMPnya. Devi mulai
tertarik lagi, dan dia bersungguh-sungguh belajar agar bisa masuk SMP yang ada
klub cheerleader. Hanya saja, orang tuanya Devi menginginkan agar Devi bisa
sekolah di Bandung, karena ibunya mendapatkan tugas di Bandung. Devipun tidak
bisa menolak itu, dan akhirnya dia pindah ke Bandung bersama orang tuanya.
Ketika Devi sudah bersekolah di Bandung, beberapa bulan kemudian Ibunya
mendapatkan tugas kembali di Jakarta. Namun ibunya menyuruh Devi untuk tetap
sekolah disitu sampai lulus, dan Devi harus tinggal bersama dengan neneknya.
Selain itu, ibunya juga ingin Devi belajar
mandiri. Apalagi semakin lama Devi semakin menjadi dewasa. Lagi-lagi Devi tidak
bisa menolak keinginan dari orang tuanya. Disekolahnya ternyata tidak ada klub
cheerleader, dan hanya ada tarian modern. Devipun mengikuti itu, karena Devi
merasa bahwa tari modern tidak berbeda jauh dengan cheerleader. Tapi dia juga
belum bisa menemukan jati dirinya di tarian modern. Temannya Devi mengajaknya
untuk menonton lomba tari modern tingkat provinsi. Disitu Devi mulai menjiwai
tarian modern, apalagi ketika dia melihat Tasya. Tasya menjadi inspirasi Devi
untuk terus mengikuti tari modern. Dan Tasya juga menjadi salah satu orang yang
Devi kagumi, setelah Vina.
Devi terus belajar dan berusaha, hingga akhirnya
dia berhasil mewakili sekolahnya untuk ikut tari modern tingkat provinsi. Devi
berhasil melaju dengan mulus, namun dia kalah poin dari Tasya. Sehingga Devi
hanya berhasil menjadi juara kedua. Tapi Devi tidak bersedih, melainkan dia
bangga sekali karena bisa satu panggung dan bersaing dengan seorang yang dia
kagumi. Dan karena Tasya juga, akhirnya Devi bisa menemukan bakatnya yang lain,
dan dia juga menikmati bakat barunya itu. Hari demi hari, Devi terus mengikuti
perkembangan dari Tasya dan Vina melalui internet. Hingga akhirnya dia dapat
kabar bahwa Tasya dan Vina satu SMA, dan SMAnya adalah tempat ibunya menjadi
kepala sekolah.
Lalu Devi meminta izin kepada ibunya, agar dia
bisa pindah ke Jakarta lagi, dan masuk di SMA ibunya bertugas. Ibunya tidak
melarang, namun ibunya mengatakan bahwa dia tidak akan membedakan Devi. Jadi
Devi harus bekerja keras untuk masuk SMA itu, apalagi SMA itu termasuk SMA
favorit di Jakarta. Devi mengucapkan terima kasih kepada ibunya, dan berjanji
untuk belajar yang rajin agar bisa masuk di SMA itu. Hingga akhirnya Devi bisa
diterima di SMA tersebut. Devi tersenyum mengingat kembali perjuangannya untuk
berada disini. Devi juga merasa bahagia, karena akhirnya dia bisa memberikan
semangat untuk kedua idolanya.
Lalu Devi menelepon seseorang, dan dia berkata
“Kak, sebentar lagi semuanya akan kembali seperti semula. Aku juga berjanji,
aku akan berusaha keras bersama dengan mereka”, kemudian Devi menutup
teleponnya lagi. Devi benar-benar senang sekali, karena mimpinya berhasil
menjadi nyata. Devi mengatakan bahwa dia ingin melangkah kembali bersama dengan
kedua idolanya, serta bersama dengan teman-teman yang lain. Devi juga yakin
bahwa masih banyak bintang yang akan dia dapatkan. Tiba-tiba ada yang memanggil
Devi, dan ternyata yang memanggilnya adalah anggota dari Lady White. Devi
menghampiri mereka, dan meminta maaf karena sudah membuat teman-temannya
khawatir. Kemudian mereka berjalan bersama-sama dengan penuh ceria.
SELESAI.
Mungkin
hanya ini yang bisa saya ceritakan. Mudah-mudahan cerita tentang ‘Kita Kan
Slalu Bersama’ akan terus berlanjut. Tapi saya akan memastikan bahwa cerita ini
akan berlanjut, sebab cerita yang saya tulis ini belum sepenuhnya selesai.
Masih ada perjuangan dari Lady White untuk ikut Festival Idol Sekolah Nasional.
Dan juga masih ada perjuangan awal dari Vinita. Jika ada yang penasaran, tunggu
nanti yaa sahabat blogger. Apabila ada salah-salah kata, maka saya mengucapkan
maaf yang sebesar-besarnya. Sebab saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah
lepas dari kesalahan. Terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk
membaca dan mengunjungi blog saya. Sekali lagi, Terima Kasih. ^_^
No comments:
Post a Comment