Selamat Datang di Cerita KakMans. Terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi dan membaca blog saya. ^_^ CERITA KAKMANS: October 2016

Saturday, October 1, 2016

Kita Kan Slalu Bersama : Melangkah Kembali

Hallo sahabat blogger, kita bertemu lagi nih. Kali ini saya akan posting sebuah cerita. Cerita ini adalah bagian dari cerita Kita Kan Slalu Bersama. Awalnya cerita ini memang saya ambil dari mimpi saya, tapi saya berniat untuk menulis ceritanya menjadi lebih panjang lagi. Meskipun tidak sama dengan mimpi saya, dan karena hanya karangan saya saja. Tapi cerita ini termasuk kedalam bagian dari cerita Kita Kan Slalu Bersama yang pertama. Kalau masih belum ada yang membaca cerita pertama, pasti akan sulit juga untuk memahami cerita ini. Namun cerita ini saya tulis agar mudah dipahami, jadinya meskipun tidak membaca cerita yang pertama, tapi masih bisa sedikit dipahami. Okehlah gak usah basa-basi lagi, berikut adalah ceritanya.


KITA KAN SLALU BERSAMA
“MELANGKAH KEMBALI”

Setelah menyetujui usulan dari Intan tentang membuat Lady White menjadi beberapa generasi, Tasya masih bingung untuk memulainya darimana. Ketika bel istirahat berbunyi, Tasya mengajak Ayu dan Intan untuk berkumpul di ruangan klub. Sesampainya disana, Tasya langsung bertanya tentang cara untuk mendapatkan anggota baru dari Lady White. Sebab Lady White masih bukanlah idol grup resmi, melainkan masih hanya cover idol saja. Perkataan dari Tasya membuat Ayu dan Intan juga merasa bingung.

Ketika mereka semua sedang memikirkan caranya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan klub idol. Ayu langsung membukakan pintunya, dan ternyata ada seorang anak perempuan yang datang. Ayu bingung, sebab dia tidak mengenal perempuan itu. Tasya menghadap ke pintu, dan dia sangat terkejut sekali ketika melihat perempuan itu. Ternyata Tasya sangat mengenal perempuan itu. Sebab dia pernah menjadi saingannya Tasya dalam lomba tari modern ketika SMP di Bandung. Tasya benar-benar tidak mempercayai itu, karena perempuan itu sekarang adalah adik kelasnya dan juga berasal dari Bandung dan kini pindah ke Jakarta.

Intan bingung melihat Tasya yang hanya terdiam melihat perempuan itu. Kemudian perempuan itu meminta izin untuk masuk dan ingin berbicara dengan anggota Lady White. Ayu mempersilakan perempuan itu untuk masuk. Lalu Intan menanyakan tujuannya dia datang kesini. Sebelumnya, perempuan itu mengenalkan dirinya terlebih dahulu. Dia adalah Devi Kurnia, murid dari kelas 10-3.

“Jadi benar, kau adalah Devi, murid dari Bandung?.” Tanya Tasya

“Hmm, lu kenal sama dia Tas?.” Intan bingung

“Iya aku Devi. Ternyata kakak masih mengenali aku.” Jawab Devi

“Tentu kakak ingat, kamu yang menjadi juara 2 tari modern antar SMP kan.” Kata Tasya

“Hehehe iya, kan juara pertamanya kakak?.” Jawab Devi

“Terus apa tujuan kamu datang kesini?.” Tanya Tasya

“Alasan aku datang kesini, karena aku mengagumi kakak. Aku belajar tari modern, itu karena pertama kali aku melihat kakak sangat luar biasa sekali. Kakak adalah inspirasi buat aku. Selama setahun ini, aku selalu mengikuti perkembangan dari Lady White. Dan aku juga sangat ngefans sekali dengan Lady White. Maka dari itu, aku berjuang untuk masuk di sekolah ini, agar aku bisa masuk dan menjadi anggota Lady White. Apalagi bisa satu tim sama kakak, sungguh mimpi aku menjadi kenyataan. Tapi sayangnya, Lady White justru vakum ketika aku baru ingin masuk.” Jawab Devi

“Apa? Padahal selama ini aku selalu menganggap kamu sebagai saingan terberat aku. Maaf yaa, jika aku salah sangka kepada kamu. Tapi ucapan kamu terlalu berlebihan juga sih.” Kata Tasya

“Hehehe, ohh yaa sebenarnya bukan karena hal ini aku datang ke ruang klub idol. Tujuan aku kesini karena aku ingin membuat Lady White menjadi bangkit kembali. Apalagi festival idol sekolah tinggal beberapa bulan lagi.” Jawab Devi

“Festival idol sekolah? Ohh iya Tas, gua lupa tentang hal itu.” Sahut Intan

“Iya sih, sebenarnya kami juga sedang membicarakan itu. Tapi kami juga bingung, bagaimana cara kami untuk memulainya.” Kata Tasya

“Kakak tenang aja, aku tau kok caranya. Bagaimana jika kita memberikan sebuah brosur tentang perekrutan anggota baru untuk Lady White generasi kedua. Kita membagikannya ketika istirahat besok. Sekalian juga besok kita menaruh formulir pendaftaran tentang anggota baru di dekat mading sekolah. Bukan hanya itu aja, bagaimana kalau konsep dari Lady White diubah dari cover idol menjadi idol sekolah. Apa kakak mengerti tentang maksud aku? Tapi sebelumnya aku minta maaf yaa, karena sudah mengatakan tentang ini. Padahal aku kan bukan anggota dari Lady White.” Jawab Devi

“Apa, kita mengubah konsepnya juga? Berarti nanti kita harus punya lagu sendiri dong.” Kata Ayu

“Ucapan dari Devi ada benarnya juga. Kenapa daritadi kita tidak memikirkan tentang hal itu?.” Tasya menyetujui perkataan Devi

“Tapi Tas, lu yakin tentang hal ini?.” Intan masih tidak yakin

“Kok kalian malah menjadi tidak yakin sih. Padahalkan dari kemarin kalian yang selalu mempertanyakan tentang kelanjutan dari Lady White. Selama kita masih bersama, aku yakin kita pasti bisa.” Jawab Tasya

“Ohh yaa Devi, apakah kamu mau membantu kami?.” Sambung Tasya

“Tentu aku sangat mau sekali kak.” Jawab Devi

Kemudian mereka janjian untuk saling menunggu usai pulang sekolah. Sebab mereka akan berdiskusi untuk membuat brosur serta formulir pendaftarannya. Setelah pulang sekolah, mereka langsung berangkat menuju rumahnya Tasya. Tasya mengajak mereka untuk masuk ke dalam kamarnya. Disana, Devi memberikan sebuah contoh brosur yang menarik. Ternyata contohnya Devi disetujui oleh anggota Lady White. Kemudian mereka membuat sebuah formulir pendaftaran. Intan bingung, kira-kira mereka akan mencetak berapa formulir. Tasya mengusulkan untuk mencetak 10 formulir saja. Tapi Devi justru mengusulkan untuk mencetak 25 formulir. Sebab Devi yakin akan banyak sekali siswi yang ingin mendaftar menjadi anggota Lady White generasi kedua.

Ayu merasa sangat banyak sekali, sebab dia juga gak yakin akan banyak siswi yang antusias tentang ini. Devi menambahkan lagi, bahwa gak semua siswi yang mengisi formulir itu akan menjadi anggota Lady White. Mereka harus diseleksi terlebih dahulu, dan mungkin hanya beberapa orang saja yang akan menjadi anggota Lady White. Kali ini perkataan dari Devi dapat diterima oleh Tasya. Dan Tasya juga menambahkan lagi bahwa hanya akan ada 5 orang aja yang bisa terpilih menjadi anggota Lady White generasi kedua.

Setelah keputusan sudah mereka dapatkan, kini mereka pergi bersama-sama ke tempat percetakan. Merekapun menunggu percetakannya selesai. Beberapa menit kemudian, akhirnya brosur dan formulir pendaftaran Lady White sudah ada ditangan mereka. Mereka sangat berharap sekali bahwa ini semua akan berjalan dengan lancar. Kemudian Tasya memberikan beberapa brosur kepada Intan dan Ayu, bahkan termasuk Devi. Sebab mereka harus siap membagikannya ketika istirahat besok. Anggota Lady White juga mengucapkan terima kasih kepada Devi. Karena Devi sudah mau membantunya seharian ini.

Setelah itu mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Sesampainya dirumah, Devi merasa senang sekali. Lalu Devi menelepon seseorang. Devi mengatakan “Tenang kak, semua akan baik-baik saja. Aku janji, aku akan mengembalikan semuanya seperti semula”. Lalu Devi menutup teleponnya, dan dia sudah tidak sabar sekali menunggu hari esok. Besoknya ketika istirahat, mereka langsung bersiap-siap untuk melaksanakan tugasnya. Tasya membagikan brosur ditaman sekolah, Devi membagikan brosur di dekat kantin sekolah, Intan mambagikan brosur dilorong sekolah, sedangkan Ayu membagikan brosur dihalaman sekolah.

Satu persatu brosur yang mereka bagikan telah habis. Lalu mereka berkumpul kembali diruang klub idol. Mereka bersyukur sekali, karena akhirnya banyak yang menyambut rencana ini dengan positif. Tasya mengajak Intan, Ayu, dan Devi untuk makan dikantin. Merekapun sangat menyetujui usulan dari Tasya, sebab mereka juga cukup lelah usai membagikan brosurnya. Sebelum sampai kantin, mereka melewati mading sekolah. Ternyata, formulir pendaftaran Lady White sudah habis juga. Intan benar-benar tidak menyangka sekali dengan hal ini. Tasyapun sangat bersyukur sekali karena formulirnya sudah habis. Mereka kembali berjalan ke kantin untuk merayakan kebahagiaannya.

Ketika mereka sedang makan, ada beberapa siswi yang datang dan memberikan formulir yang sudah diisi. Tasya semakin tidak mempercayai itu, ternyata siswi disekolahnya sangat antusias untuk menjadi anggota Lady White. Tasya, Ayu dan Intan juga mengucapkan terima kasih kepada mereka karena mau bergabung menjadi anggota Lady White. 3 hari kemudian, akhirnya tiba juga hari penyeleksian untuk anggota baru dari Lady White. Mereka diseleksi diruang klub idol. Tasya, kepala sekolah, dan salah satu perwakilan OSIS yang menilai mereka. Satu persatu siswi menunjukkan bakat mereka dengan menari dan bernyanyi.

Hingga akhirnya, tibalah pengumuman tentang siswi yang dipilih menjadi anggota Lady White generasi kedua. Dan terpilihlah 5 siswi yang menjadi anggota Lady White generasi kedua. Mereka adalah Dena, Shinta, Alsa, Dinda, dan Adel. Tasya langsung menghampiri mereka, dan mengucapkan selamat bergabung kepada mereka. Tasya juga memohon bantuan dan kerja samanya kepada mereka. Intan dan Ayu juga datang, kemudian mereka berdua juga mengucapkan selamat bergabung kepada anggota Lady White yang sudah terpilih. Tapi ada yang mengganjal dengan dipilihnya mereka semua. Sebab Tasya tidak melihat kehadiran Devi. Apalagi Devi sudah membantunya selama ini.

Lalu Tasya keluar ruangan, dan segera mencari keberadaannya Devi. Tasya sudah mencari diseluruh ruangan, tapi dia tidak menemui Devi. Tasya bingung, kemana perginya Devi?. Hingga akhirnya Tasya mendengar suara alunan piano. Tasya menghampiri suara itu, dan tibalah dia didepan ruang klub musik. Tasya masuk, dan dia terkejut sekali ketika melihat Devi sedang memainkan piano itu. Devi juga terkejut dengan kehadirannya Tasya. Tasya langsung menanyakan kepada Devi, kemana saja dia? Kenapa dia tidak ikut seleksi anggota baru Lady White? Dan bukannya Devi ingin sekali menjadi anggota dari Lady White?.

Devi tersenyum, dan dia juga mengucapkan maaf kepada Tasya. Sebenarnya Devi ingin sekali menjadi anggota Lady White, hanya saja dia kehabisan formulir pendaftarannya. Jadinya dia gak sempat untuk mendaftarnya. Tasya juga lupa tentang hal itu, tapi Tasya berkata bahwa Devi tetap akan menjadi anggota Lady White meskipun tidak mengikuti seleksi. Devi layak mendapatkan itu semua, karena dia sudah banyak membantu untuk Lady White. Devi merasa tidak adil, karena teman-temannya yang lain bersusah payah untuk menjadi anggota Lady White. Sedangkan dia hanya diam dan tidak berusaha seperti teman-temannya yang lain.

Tasya meyakini Devi, bahwa dia akan tetap menjadi anggota baru Lady White. Sebab festival idol sekolah nasional hanya diikuti oleh idol sekolah yang beranggotakan 9 orang. Sedangkan Lady White baru 8 orang, dan masih ada satu tempat untuk Devi. Intan, Ayu, dan anggota Lady White yang baru juga datang menuju ruang klub musik. Mereka semua meyakini Devi untuk mau bergabung dengan Lady White. Mereka semua juga tidak keberatan kalau Devi masuk menjadi anggota Lady White tanpa harus diseleksi. Sebab mereka semua tau betapa berpengaruhnya Devi dalam kembali bangkitnya Lady White. Devi sangatlah tidak percaya tentang semua itu, dia merasa bahwa mimpinya akan menjadi nyata. Tasya meyakini Devi lagi, agar Devi tidak mengecewakan semuanya. Devipun tersenyum, dan dia bersedia menjadi anggota baru Lady White. Setelah itu mereka semua langsung berpelukan.

Besoknya mereka semua berkumpul kembali diruang klub Idol. Mereka membicarakan apa yang harus dilakukan oleh Lady White setelah ini. Adel dan Dena mengusulkan untuk mengadakan konser Lady White disekolah. Karena Lady White juga harus memperkenalkan anggota barunya kepada siswa dan siswi di sekolahnya. Usulan dari Adel dan Dena disambut positif oleh anggota Lady White yang lain. Dena juga mengatakan bahwa dia akan meminta izin kepada kepala sekolah, soalnya dia kan juga pernah menjadi bagian dari OSIS, dan dia juga akan berusaha untuk mendapatkan izin dari kepala sekolah. Lalu Devi berpendapat lagi, bahwa di konsernya nanti, Lady White harus bisa menyanyikan satu lagu asli dari Lady White.

Mereka akan mempertimbangkan semuanya, namun terlebih dahulu mereka ingin meminta izin kepada kepala sekolah. Dena dan Tasya menuju ruang kepala sekolah, dan mereka berdua mencoba meminta izin. Setelah berbincang dengan cukup lama, akhirnya mereka mendapat izin dari kepala sekolah. Hanya saja kepala sekolah mengizinkannya pada akhir bulan, atau lebih tepatnya kurang dari 3 minggu lagi. Dengan waktu yang sangat sedikit, mereka harus berusaha untuk memberikan penampilan yang terbaik. Tasya memberikan kabar gembira ini kepada anggota Lady White yang lain. Intan merasa tidak yakin jika Lady White bisa membawakan lagunya sendiri, apalagi waktu yang diberikan sangatlah singkat sekali.

Lalu Devi memberikan sebuah kertas yang berisi lirik lagu dari sakunya. Lirik itu diciptakan oleh Devi sendiri, dan Devi sangat ingin sekali jika lagunya bisa dinyanyikan oleh Lady White. Hanya saja lirik itu belum mempunyai nada. Anggota Lady White membaca lirik yang diberikan oleh Devi, dan mereka sangat menyukai liriknya. Ketika mendapatkan respon yang positif dari anggota Lady White, akhirnya Tasya sebagai pemimpin dari Lady White membagi 3 kelompok. Kelompok pertama diisi oleh Tasya, Dena, dan Alsa untuk mencari koreografi yang cocok untuk lagu ini. Kelompok kedua diisi oleh Intan, Shinta, dan Dinda untuk mencari nada yang tepat untuk lagu ini. Sedangkan kelompok ketiga diisi oleh Devi, Ayu, dan Adel untuk membuat desain baju yang cocok untuk lagu ini.

Akhirnya mereka semua menyetujui pembagian kelompok yang diberikan oleh Tasya. Karena mulai besok sekolah akan libur selama 2 hari, Tasya berharap agar kelompok yang sudah dia bagi dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Lalu mereka saling menyatukan tangan mereka, dan berkata bahwa Lady White pasti bisa. Tasya mengajak Dena dan Alsa untuk berlatih dirumahnya. Soalnya rumahnya Tasya cukup luas, sehingga mereka bisa dengan mudah untuk membuat koreografi yang baru. Kelompok kedua berkumpul dirumahnya Dinda, soalnya Dinda memiliki studio rekaman, sehingga mereka bisa bebas mencari nada yang cocok untuk lagu ini. Sedangkan Devi mengajak Ayu dan Adel untuk mengunjungi villanya yang ada di Bogor. Karena Devi yakin, bahwa mereka pasti akan mendapatkan ide untuk membuat desain ketika berada di udara yang sejuk.

Sebelum berangkat menuju villanya Devi, Ayu dan Adel sangat terkejut sekali ketika melihat seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi mereka. Dan orang yang mereka lihat adalah ibu kepala sekolah. Ternyata kepala sekolahnya adalah ibunya Devi. Ibunya Devi mengatakan agar mereka berdua tidak usah takut ataupun sungkan dengannya. Disekolah, ibunya Devi memang menjadi kepala sekolah untuk mereka. Tapi jika diluar sekolah, maka ibunya Devi hanyalah seorang ibu saja. Ibunya Devi juga berpesan agar mereka bisa sukses di konsernya nanti. Dan ibunya Devi juga berjanji akan selalu mendukung Lady White. Karena berkat Lady White, sekolahnya kini sudah dikenal oleh banyak orang. Ayu dan Adel mengucapkan terima kasih sekali kepada ibunya Devi. Setelah itu mereka langsung berangkat menuju villa milik keluarganya Devi.

3 hari kemudian, mereka semua sudah kembali masuk sekolah lagi. Mereka berkumpul di ruang klub idol. Pertama, kelompok 2 memutarkan sebuah nada yang sudah mereka rekam. Dan nada itu sangatlah pas sekali dengan lirik lagu yang Devi buat. Merekapun setuju dengan nada yang dipilih oleh kelompok 2. Devi juga mengucapkan terima kasih, karena akhirnya lagu ciptaannya sudah memiliki nada. Tapi Devi juga mengatakan bahwa lagu ini bukan miliknya sendiri, tapi kini menjadi miliknya Lady White. Kemudian Devi memberikan sebuah desain baju yang mungkin akan dikenakan oleh Lady White ketika menyanyikan lagu ini dikonser nanti. Anggota yang lain sangat tersanjung sekali ketika melihat hasil desain dari kelompok 3.

Setelah nadanya sudah ditemukan, kini tugasnya bagi seluruh anggota Lady White untuk menyatukan dengan koreografi yang sudah dipelajari oleh kelompok 1. Hingga akhirnya mereka berhasil menyatukan semuanya. Besoknya, mereka sudah mulai untuk berlatih. Sebab mereka benar-benar ingin memberikan yang terbaik untuk semuanya. Ketika sedang berlatih, tiba-tiba Intan menanyakan tentang siapa orang yang akan menempati posisi center dilagu ini?. Karena Tasya adalah kaptennya, maka Devi berkata bahwa Tasyalah yang akan menempati posisi center. Tapi Tasya menolaknya, sebab dia tidak pantas berada diposisi center. Meskipun dia adalah pemimpinnya, tapi bukan berarti dia harus menjadi center.

Tasya mengatakan bahwa semua anggota Lady White bisa menjadi center. Tapi untuk lagu Lady White yang pertama, maka Tasya ingin agar Devilah yang menjadi center dilagu ini. Usulan Tasya disambut positif oleh anggota yang lain. Mereka semua menyetujui jika Devi menjadi center dilagunya. Awalnya Devi menolaknya, karena dia masih belum pantas berada diposisi center. Tapi Tasya, dan anggota Lady White yang lain terus meyakini Devi. Hingga akhirnya Devi menerima keputusan dari teman-temannya, dan dia juga mengucapkan terima kasih karena sudah mempercayainya. Sebelum konsernya dilaksanakan, Intan meminta izin kepada Tasya untuk membolehkannya mengundang Vina dan Anita datang di konser Lady White. Sebab biar bagaimanapun Intan merasa bahwa Vina dan Anita adalah teman sekelasnya Intan, dan mereka berdua pernah menjadi bagian dari Lady White.

Selain itu Lady White juga terbentuk karena mereka berdua. Meskipun Tasya sedang ada masalah dengan Vina, tapi dia menghormati keputusan dari Intan. Tasya juga mengatakan bahwa Intan wajar melakukan hal itu, karena Vina dan Anita adalah temannya Intan. Intan sangat senang dengan keputusannya Tasya yang tidak egois, lalu dia langsung memeluk sepupunya itu. Kemudian Intan langsung menuju kelasnya. Kemudian dia berbicara kepada Vina dan Anita. Vina masih terlihat terlarut didalam kesedihan. Anita juga tidak berjanji akan datang dikonsernya Lady White. Tapi dia berjanji akan datang, jika nanti Vina bersedia untuk datang juga. Intan sangat berharap sekali agar mereka berdua bisa datang dikonsernya Lady White.

Akhirnya konser Lady White dilaksanakan. Konsernya dilaksanakan di aula sekolah. Sebab aula sekolahnya cukup luas. Vina dan Anita juga terlihat hadir menonton konser Lady White. Dan mereka berdua menonton dibagian tengah. Sebelum Lady White tampil, terlebih dahulu Lady White memperkenalkan anggotanya. Satu persatu anggota Lady White memperkenalkan dirinya masing-masing.

“Hallo semuanya, aku Oktavia Shinta dari kelas 12-3. Meskipun aku ceroboh dan pelupa, tapi aku tidak akan pernah melupakan konser pertama aku di Lady White ini. Mohon bantuannya yaa semua.” Shinta berkata dengan penuh semangat

“Aku Dinda Juliani dari kelas 11-4. Meskipun aku pemalu dan terkesan tomboy, tapi aku akan berusaha untuk menjadi lebih baik untuk semuanya. Jadi mohon bantuannya juga yaa semuanya.” Kata Dinda

“Aku Alsa Ranita, gadis kecil yang berasal dari kelas 10-1. Meskipun aku yang paling kecil, tapi aku mencoba untuk menjadi yang paling semangat, mohon bantuannya yaa semua.” Ucap Alsa dengan penuh ceria

“Hai semua, aku Ayunita Ilona dari kelas 11-1. Meskipun gerakan aku yang paling buruk diantara yang lain, tapi aku akan terus belajar agar bisa lentur. Mohon bantuannya yaa teman-teman.” Ayu berkata dengan senyum

“Ohayou semuanya, aku si gadis ceria yang selalu ingin bersemangat. Perkenalkan aku Devi Kurnia dari kelas 10-3. Mohon bantuannya yaa semua, agar Lady White bisa sukses bersama dengan kalian.” Kata Devi, yang membuat anggota Lady White lain menjadi terkejut, namun menjadi lebih bersemangat lagi

“Hello guys and sis, aku Natasya Anjani dari kelas 11-1. Seorang gadis lentur yang sedang mencoba untuk memimpin teman-temannya. Jadi mohon bantuannya yaa semuanya, agar aku dan teman-teman dari Lady White bisa maju bersama kalian semua, serta bisa membanggakan sekolah kita yang tercinta ini.” Ucap Tasya

“Aku Dena Salsabila dari kelas 12-2. Meskipun usia aku paling senior disini, tapi semangat aku tidak akan kalah seperti adik-adik yang lain. Mohon bantuannya yaa agar Lady White bisa bersinar seperti pelangi yang penuh warna.” Kata Dena

“Hai teman-teman, aku Intania Putri dari kelas 11-2. Kata teman-teman sih, aku ini punya suara yang khas seperti Donald bebek. Apakah itu benar? Hehehe, mohon bantuannya yaa teman-teman.” Intan berkata dengan tersenyum

“Hallo kakak-kakak, dan hallo semuanya. Aku Annisa Adelia dari kelas 10-3. Meskipun aku tidak jelas, tapi senyumanku akan menebarkan keceriaan untuk semuanya. Aku mohon bantuannya yaa. Dan mari kita memegang erat tangan kita bersama untuk menatap kedepan.” Ucap Adel dengan senyum khasnya

“Terima kasih semuanya.” Mereka berkata bersama-sama dengan penuh semangat dan ceria, lalu diiringi juga dengan tepuk tangan yang sangat meriah

Anita yang menontonnya juga memberikan tepuk tangan kepada mereka. Setelah itu mereka langsung menampilkan penampilannya. Mereka membawakan 4 lagu, dan satu diantaranya adalah lagu dari Lady White. Usai mereka mengcover 3 lagu, akhirnya tibalah mereka untuk menyanyikan lagu asli dari Lady White. Tasya menyuruh Devi untuk mengenalkan lagu ini. Devi merasa bahwa Tasyalah yang seharusnya mengenalkan lagu ini. Tapi Tasya justru balik berkata, bahwa seorang centerlah yang harusnya mengenalkan lagu ini. Tasya juga memberikan semangat kepada Devi.

Kemudian Lady White naik keatas panggung, dan bersiap untuk tampil lagi. Siswa dan siswi sangatlah takjub sekali melihat kostum baru dari Lady White. Vina yang awalnya tidak terlalu menikmati, kini langsung berubah dan juga takjub melihat kostum Lady White. Vina bingung, lalu dia bertanya kepada Anita tentang lagu apakah yang akan dinyanyikan oleh Lady White?. Anita juga tidak mengetahuinya, lalu dia menyuruh Vina agar menikmati saja lagu yang akan dibawakan oleh Lady White. Devi maju kedepan, dan memperkenalkan lagunya.

“Mungkin kalian bingung dengan seifuku ataupun kostum apa yang kami pakai?. Seifuku ini kami pakai sekalian kami ingin memperkenalkan lagu terakhir yang ingin kami bawakan. Lagu yang akan kami bawakan selanjutnya adalah lagu asli dari Lady White. Lagu ini menceritakan tentang Lady White yang sedang mencoba untuk bangkit setelah cukup lama vakum. Dan lagu ini kami beri judul ‘Melangkah Kembali’. Dengan perubahan konsep Lady White yang awalnya adalah cover idol menjadi idol sekolah. Maka dari itu kami ingin membuat karya-karya dari kami sendiri. Agar kami bisa memenuhi syarat untuk mengikuti festival idol sekolah nasional yang beberapa bulan lagi akan dilaksanakan. Festival idol sekolah nasional juga melalui beberapa penyisihan. Mulai dari penyisihan tingkat kota, penyisihan tingkat provinsi, hingga akhirnya tingkat nasional. Semoga kalian bisa menikmati lagu ini yaa. Dan kami sangatlah membutuhkan bantuan dari kalian. Mari kita melangkah kembali bersama-sama.” Devi mencoba memperkenalkan lagunya, lalu setelah itu mereka mulai menyanyikan lagunya bersama

Ketika Lady White mulai bernyanyi, semua penonton pada terdiam karena menikmati lagu itu. Vina juga tak pernah melepaskan pandangannya melihat penampilan dari Lady White. Anita memperhatikan Vina, dan dia sangat tidak menyangka ketika melihat Vina dengan serius memperhatikan penampilan dari Lady White. Tapi Anita juga merasa senang, karena akhirnya Vina sudah mulai melupakan kesedihannya. Usai konsernya selesai, semua anggota Lady White mengucapkan terima kasih kepada semuanya karena sudah mau menonton konser Lady White. Tidak lupa juga Tasya mengatakan mohon bantuannya kepada penontonnya. Setelah itu semua penonton bertepuk tangan untuk Lady White, termasuk Vina dan Anita.

Satu persatu penonton meninggalkan tempat diadakan konser itu. Anita juga mengajak Vina untuk pulang kerumah. Ketika sedang berjalan, tiba-tiba ada yang memanggil mereka. Ternyata yang memanggil mereka adalah Intan dan Ayu. Intan dan Ayu mengucapkan terima kasih kepada Vina dan Anita karena sudah menyempatkan waktunya untuk menonton konser Lady White. Anita merasa tidak keberatan, karena biar bagaimanapun Intan, Ayu, dan termasuk Tasya adalah temannya. Dan Lady White juga salah satu kebanggaan dari sekolah ini. Maka dari itu Anita dan Vina pasti akan menyempatkan waktunya untuk datang dan mendukung Lady White.

Vina juga memberikan selamat kepada teman-temannya, karena Lady White sudah sukses melaksanakan konsernya. Vina juga berharap agar Lady White bisa berpartisipasi dalam Festival Idol Sekolah Nasional. Intan dan Ayu mengucapkan terima kasih kepada Vina, lalu mereka saling berpelukan. Kemudian Intan dan Ayu meminta izin untuk kembali berkumpul dengan anggota Lady White yang lain lagi. Vina dan Anita mempersilakan mereka. Kemudian Vina meminta izin kepada Anita untuk pergi ke toilet. Anita mengizinkannya, tapi dia minta maaf karena tidak bisa ikut dengannya. Sebab Anita merasa kehausan karena daritadi menyaksikan konser Lady White. Tapi Anita mengatakan bahwa dia akan menunggu Vina di kantin. Vina meninggalkan Anita dan langsung pergi ke toilet.

Selesai buang air kecil, Vina mencuci tangannya. Ketika dia ingin keluar dari toilet, tiba-tiba ada seseorang yang datang. Dan ternyata orang itu adalah Devi. Devipun menyapa Vina dengan senyum. Vina membalasnya dengan senyum juga, tapi Vina tidak mengingat namanya Devi. Tiba-tiba Devi berkata kepada Vina, “Kak, lupakanlah semua masalah yang telah terjadi. Kita boleh bersedih, tapi jangan sampai berlarut-larut. Diluar sana, banyak orang yang mengharapkan senyum dari kakak. Lady White sudah mulai melangkah kembali, kini giliran kakak yang memulai melangkah. Aku ada sebuah tulisan yang aku tulis sendiri, semoga ini bisa membantu kakak untuk melangkah kembali, semangat yaa kak”. Devi memberikan sebuah kertas kepada Vina, lalu Devi langsung meninggalkan Vina.

Vina bingung dengan apa yang diucapkan oleh Devi. Vina keluar dari toilet, dan mencoba mencari keberadaan Devi disekitar situ. Namun Vina tidak menemukannya, apalagi dia juga tidak mengetahui namanya. Lalu Vina mencoba untuk membuka tulisan yang ada dikertas itu. Ternyata itu adalah sebuah syair, Vina semakin tidak mengerti dengan semua ini. Judul syair itu adalah ‘Genggamlah Tanganku’, dan Vina membaca syairnya. Vina terkejut, karena kata-kata yang ada didalam syair itu seperti apa yang Vina rasakan. Setelah membaca ini, Vina menjadi sadar dan dia harus kembali bangkit lagi. Vina juga merasa tidak boleh terlarut-larut dalam kesedihan ini. Ditinggal pergi oleh seseorang yang dicintai itu memang menyakitkan, tapi Vina juga masih mempunyai masa depan yang panjang.

Vina merasa bahwa dia dan Anita harus bisa melangkah kembali seperti halnya Lady White. Tiba-tiba Anita datang menghampiri Vina, sebab dia merasa sudah lama sekali menunggu Vina. Kemudian Vina memberitahu kertas yang tadi dia dapatkan kepada Anita. Anita terkejut, lalu dia langsung membaca kertas itu. Usai membacanya, Anita mengusulkan kepada Vina untuk melangkah kembali seperti Lady White. Vina setuju usulan dari Anita, tapi dia juga bingung ingin memulai dengan konsep apa? Apakah harus menjadi idol sekolah seperti Lady White lagi?. Anita juga mempertimbangkan perkataan dari Vina. Namun setelah membaca ini, Anita merasa bahwa syair ini tidak cocok jika dibawakan oleh idol sekolah.

Vina bingung dengan perkataan dari Anita. Anita menjelaskan lagi, bahwa dia ingin syair ini menjadi sebuah lagu yang akan mereka nyanyikan. Maka dari itu, Anita lebih memilih agar mereka berdua menghilangkan unsur dance dan menggunakan keterampilan yang mereka miliki. Vina semakin tidak mengerti dengan perkataan dari Anita. Anita menjelaskan lagi, bahwa dia ingin membuat sebuah band yang hanya terdiri dari 2 orang saja. Sebab Vina bisa memainkan gitar, dan Anita bisa memainkan keyboard. Vina baru paham, dan dia juga menyetujui usulan dari Anita. Tapi Anita menanyakan darimana kertas itu Vina dapatkan. Vina mengatakan bahwa ada seseorang yang memberikannya, tapi Vina tidak tau siapa yang memberikannya.

Anitapun merasa tidak penting siapa yang memberikannya, tapi Anita yakin orang itu memberikannya karena ingin melihat Vina untuk bangkit kembali. Anita juga sadar bahwa inilah jalan yang akhirnya mereka dapatkan. Vina bertanya kepada Anita, tentang nama apa yang akan mereka pakai untuk band ini. Anita mengusulkan beberapa nama yang berasal dari singkatan nama Anita dan Vina. Nama yang diusulkan Anita juga bagus-bagus. Lalu Vina menyuruh untuk menyebutkan salah satu nama yang tadi sudah disebutkan oleh Anita secara bersama-sama. Jika nama itu dikatakan dengan bersama-sama, maka nama itu akan dipakai untuk menjadi nama band mereka. Lalu Anita memulai aba-aba, dan menghitung mundur dari angka 5. Lalu mereka mengucapkan satu nama, dan akhirnya mereka mendapatkan sebuah nama, yaitu Vinita.

Mereka mengucapkan kata Vinita secara bersama-sama. Usai mendapatkan namanya, Anita juga berkata bahwa besok dia akan meminta izin kepada klub musik, agar mereka bisa diperbolehkan untuk memakai ruangan klub musik. Vina setuju, tapi Vina justru ingin mereka berdua pergi bersama-sama untuk meminta izin kepada anggota klub musik. Anita menyetujuinya, lalu mereka berdua pergi bersama untuk pulang. Anita senang, karena akhirnya dia bisa melihat Vina semangat lagi. Anita juga berharap, agar besok mereka diberikan kelancaran untuk memulai bermimpi lagi. Anita pernah melihat Vina sedih secara berlarut-larut, maka dari itu Anita tidak ingin melihat sahabatnya menjadi sedih lagi. Anita hanya ingin melihat Vina selalu ceria seperti ini. Anita juga merasa bahwa lagu ini sangat cocok untuk menjadi awal baginya. Sebab Anita ingin Vina selalu menggenggam tangannya, dan terus bermimpi bersamanya.

Ternyata diam-diam Devi menguping pembicaraan mereka. Devi juga merasa senang, karena akhirnya dia bisa melihat Vina ceria kembali. Meskipun Devi tidak mengenal Vina secara langsung, tapi Devi tau siapa Vina sebenarnya. Vina adalah salah satu orang yang menjadi idolanya Devi. Sebelum dia menjadi seorang penari modern, Devi pernah mengikuti lomba bernyanyi ketika SD. Devi tertarik sekali untuk menyanyi, karena dia pernah melihat seorang anak perempuan yang mengikuti lomba bernyanyi nasional. Dan anak perempuan itu adalah Vina sewaktu kecil. Devi pernah diajak oleh orang tuanya untuk menonton lomba menyanyi.

Awalnya Devi merasa bosan, namun ketika dia melihat Vina yang bernyanyi dengan penuh aura dan membuat penonton merasakan apa yang dia nyanyikan, Devi menjadi semangat untuk menontonnya. Bahkan Devi juga meminta izin kepada orang tuanya untuk les bernyanyi dan ingin mengikuti lomba bernyanyi seperti Vina. Tapi ketika dia mulai ikut lomba bernyanyi, Vina justru mengundurkan diri. Padahal lomba itu adalah lomba terakhir Vina, karena tahun depannya Vina akan masuk SMP. Meskipun Devi menjadi juara pada saat itu, tapi dia merasa tidaklah puas. Karena dia tidak bisa bersaing dengan idolanya, yaitu Vina. Maka dari itu, Devi berhenti untuk bernyanyi. Namun Devi tetap ingin mempelajari alat musik lain, sebab Devi ingin menemukan bakat sesungguhnya yang dia miliki.

Devipun bisa mempelajari semua alat musik, hanya saja semua yang dia mainkan tidak bisa masuk kedalam jiwanya. Akhirnya Devi mendapatkan kabar bahwa Vina menjadi seorang cheerleader di SMPnya. Devi mulai tertarik lagi, dan dia bersungguh-sungguh belajar agar bisa masuk SMP yang ada klub cheerleader. Hanya saja, orang tuanya Devi menginginkan agar Devi bisa sekolah di Bandung, karena ibunya mendapatkan tugas di Bandung. Devipun tidak bisa menolak itu, dan akhirnya dia pindah ke Bandung bersama orang tuanya. Ketika Devi sudah bersekolah di Bandung, beberapa bulan kemudian Ibunya mendapatkan tugas kembali di Jakarta. Namun ibunya menyuruh Devi untuk tetap sekolah disitu sampai lulus, dan Devi harus tinggal bersama dengan neneknya.

Selain itu, ibunya juga ingin Devi belajar mandiri. Apalagi semakin lama Devi semakin menjadi dewasa. Lagi-lagi Devi tidak bisa menolak keinginan dari orang tuanya. Disekolahnya ternyata tidak ada klub cheerleader, dan hanya ada tarian modern. Devipun mengikuti itu, karena Devi merasa bahwa tari modern tidak berbeda jauh dengan cheerleader. Tapi dia juga belum bisa menemukan jati dirinya di tarian modern. Temannya Devi mengajaknya untuk menonton lomba tari modern tingkat provinsi. Disitu Devi mulai menjiwai tarian modern, apalagi ketika dia melihat Tasya. Tasya menjadi inspirasi Devi untuk terus mengikuti tari modern. Dan Tasya juga menjadi salah satu orang yang Devi kagumi, setelah Vina.

Devi terus belajar dan berusaha, hingga akhirnya dia berhasil mewakili sekolahnya untuk ikut tari modern tingkat provinsi. Devi berhasil melaju dengan mulus, namun dia kalah poin dari Tasya. Sehingga Devi hanya berhasil menjadi juara kedua. Tapi Devi tidak bersedih, melainkan dia bangga sekali karena bisa satu panggung dan bersaing dengan seorang yang dia kagumi. Dan karena Tasya juga, akhirnya Devi bisa menemukan bakatnya yang lain, dan dia juga menikmati bakat barunya itu. Hari demi hari, Devi terus mengikuti perkembangan dari Tasya dan Vina melalui internet. Hingga akhirnya dia dapat kabar bahwa Tasya dan Vina satu SMA, dan SMAnya adalah tempat ibunya menjadi kepala sekolah.

Lalu Devi meminta izin kepada ibunya, agar dia bisa pindah ke Jakarta lagi, dan masuk di SMA ibunya bertugas. Ibunya tidak melarang, namun ibunya mengatakan bahwa dia tidak akan membedakan Devi. Jadi Devi harus bekerja keras untuk masuk SMA itu, apalagi SMA itu termasuk SMA favorit di Jakarta. Devi mengucapkan terima kasih kepada ibunya, dan berjanji untuk belajar yang rajin agar bisa masuk di SMA itu. Hingga akhirnya Devi bisa diterima di SMA tersebut. Devi tersenyum mengingat kembali perjuangannya untuk berada disini. Devi juga merasa bahagia, karena akhirnya dia bisa memberikan semangat untuk kedua idolanya.

Lalu Devi menelepon seseorang, dan dia berkata “Kak, sebentar lagi semuanya akan kembali seperti semula. Aku juga berjanji, aku akan berusaha keras bersama dengan mereka”, kemudian Devi menutup teleponnya lagi. Devi benar-benar senang sekali, karena mimpinya berhasil menjadi nyata. Devi mengatakan bahwa dia ingin melangkah kembali bersama dengan kedua idolanya, serta bersama dengan teman-teman yang lain. Devi juga yakin bahwa masih banyak bintang yang akan dia dapatkan. Tiba-tiba ada yang memanggil Devi, dan ternyata yang memanggilnya adalah anggota dari Lady White. Devi menghampiri mereka, dan meminta maaf karena sudah membuat teman-temannya khawatir. Kemudian mereka berjalan bersama-sama dengan penuh ceria.

SELESAI.

Mungkin hanya ini yang bisa saya ceritakan. Mudah-mudahan cerita tentang ‘Kita Kan Slalu Bersama’ akan terus berlanjut. Tapi saya akan memastikan bahwa cerita ini akan berlanjut, sebab cerita yang saya tulis ini belum sepenuhnya selesai. Masih ada perjuangan dari Lady White untuk ikut Festival Idol Sekolah Nasional. Dan juga masih ada perjuangan awal dari Vinita. Jika ada yang penasaran, tunggu nanti yaa sahabat blogger. Apabila ada salah-salah kata, maka saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Sebab saya hanyalah manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan. Terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengunjungi blog saya. Sekali lagi, Terima Kasih. ^_^
Baca Selengkapnya