Hallo sahabat blogger, akhirnya kita bisa ketemu lagi. Kali
ini saya akan membahas tentang Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 .?. Hmm, dengar
namanya aja sudah membuat saya pusing dan stress. Memang sih sekolah saya baru
tahun ini menerapkan Kurikulum 2013, tapi itu langsung membuat saya stress
karena terbebani. Saya bingung kenapa Kurikulum 2013 itu di buat .?. Menurut
saya sih dengan adanya Kurikulum 2013 membuat siswa-siswi menjadi lebih
terbebani. Apalagi sekolah-sekolah Negeri, yang biasanya hari sabtu itu adalah
hari libur kini menjadi hari sekolah. Terus hari sabtu jadwalnya padat sekali.
Liburnya hanya hari minggu saja, tapi percuma aja hari minggu libur.
Karena
hari minggu itu yang biasanya menjadi hari untuk libur dan bersantai kini menjadi
hari yang khusus untuk mengerjakan tugas-tugas dari sekolah yang sangat banyak
sekali. Waduhh, ini benar-benar sangat menyiksa sekali. Apalagi orang-orang
yang otaknya standar atau yang lebih halusnya adalah orang-orang yang susah
menerima pelajaran. Sudah di bebani dengan pelajaran, kini di tambah dengan di
bebani tugas-tugas yang sangat banyak dan menumpuk. Bukannya membuat orang
pintar tetapi justru membuat orang menjadi stress karena harus menerima beban
yang sangat berat sekali. Apalagi di tambah dengan kehidupan di keluarganya itu
yang tidak harmonis. Aduhh, bisa di bayangkan betapa terbebaninya orang itu.
Selain itu di Kurikulum 2013 siswa di haruskan untuk lebih aktif, sedangkan
guru hanya melihat saja.
Terus buat apa ada guru .?, dan juga buat apa harus sekolah .?. Karena kalo seperti itu, belajar di rumah terus browsing-browsing di internet juga cukupkan. Kita kan sekolah karena ingin mengetahui pelajaran yang belum kita ketahui. Maksudnya jika kita tidak tau kan ada guru yang bisa mengajarkan kita agar kita bisa tau. Ini justru di Kurikulum 2013 siswa di haruskan untuk mengetahui apa yang belum di ketahui. Sedangkan guru hanya memberikan tugas, melihat dan menilai saja. Duhh, sangat jelas sekali kan bahwa guru itu sangatlah tidak berguna di Kurikulum 2013 ini. Terus di Kurikulum 2013 jam pelajaran juga di tambahkan. Yang biasa pulang jam 12 siang, kini menjadi jam 2 siang.
Betapa sedikitnya waktu kita untuk bersantai dan juga gak ada waktu untuk bermain dengan teman-teman. Kayanya Menteri Pendidikan Indonesia saat ini gak mau rugi dah, karena percuma saja buku pelajaran gratis tetapi beban siswa makin bertambah. Menurut saya agar pintar itu bukannya dengan membebankan siswa tetapi justru harus dengan menyeimbangi antara belajar dan bermain. Dan itulah yang saya terapkan dari SD hingga sekarang SMA. Dan alhamdulillah saya selalu masuk 5 besar atau paling rendahnya 8 besar dan bahkan saya pernah mendapat ranking 1. Bukannya saya sombong atau pamer tetapi memang seharusnya itulah yang harus di terapkan oleh seorang siswa. Tetapi resikonya adalah kalo waktu bermainnya lebih banyak di banding waktu belajarnya maka malas lah yang akan timbul. Begitupun juga dengan waktu belajarnya yang lebih banyak dari waktu bermainnya maka stress lah yang akan timbul.
Jadi untuk membuat orang berprestasi adalah dengan menyeimbangkan waktu belajar dan waktu bermain, bukan dengan cara membebaninya. Astaghfirullah, begitu menyakitkan Kurikulum 2013 ini. Dan juga Kurikulum 2013 ini membuat saya pesimis, karena sistem belajarnya tidak saya sukai sama sekali. Seandainya saya menjadi Menteri Pendidikan di Indonesia maka saya akan menghapus Kurikulum 2013 dan Ujian Nasional atau UN. Karena menurut saya keduanya sangat tidak berguna sekali. Terutama UN, percuma kita belajar di sekolah 6 atau 3 tahun tapi ketentuan lulus atau tidaknya hanya di tentukan dalam waktu 3 atau 4 hari. Betapa kejamnya sistem pendidikan di Indonesia ini.
Selain itu jika saya menjadi Menteri Pendidikan di Indonesia, saya juga akan membuat anak-anak di Indonesia ini menjadi cerdas. Tetapi bukan dengan membebani anak-anak di Indonesia, bukan dengan memberatkan anak-anak di Indonesia, bukan dengan menyulitkan anak-anak di Indonesia, bukan dengan membuat anak-anak di Indonesia menjadi pusing dan stress, bukan dengan membuat anak-anak di Indonesia menjadi frustasi. Tetapi dengan membuat anak-anak di Indonesia menganggap kalo pelajaran itu menjadi sebuah HIBURAN. Agar anak-anak di Indonesia bisa lebih mudah dan lebih enjoy lagi menerima pelajaran. Dan juga membuat anak-anak di Indonesia lebih semangat lagi dalam belajar di sekolah. Dan juga membuat sistem belajar di Indonesia menjadi lebih nyaman, lebih asyik dan lebih enjoy lagi.
Selain itu juga membuat resiko bolos sekolah menjadi lebih sedikit. Soalnya dari yang saya tanya kepada teman-teman saya yang suka bolos sekolah, mengapa dia lebih memilih bolos sekolah dari pada sekolah .?. Alasannya adalah karena ada yang bilang pelajarannya susah, pelajaraanya gak asyik, pelajarannya rumit, pelajarnnya bikin pusing dan bikin stress, gurunya gak enak ngajarnya, gurunya cuek sama murid-muridnya, gurunya galak dan bahkan ada yang bilang gurunya malas ngajarnya. Jadi terlihat jelas sekalikan, kenapa banyak siswa yang bolos sekolah .?. Karena tidak berjalannya sosialisasi antara guru dan murid. Dan juga jika suatu saat saya menjadi Menteri Pendidikan di Indonesia maka saya akan membuat guru-guru di Indonesia menjadi lebih aktif lagi dalam mengajarnya, lebih bersosialisasi lagi terhadap muridnya dan juga lebih lancarnya komunikasi antara guru dan murid. Bukan seperti Kurikulum 2013 ini yang di haruskan siswa menjadi lebih aktif.
Maksudnya adalah bukan di haruskan siswa harus mencari apa yang dia tidak ketahui sedangkan gurunya hanya diam saja. Karena saya jelaskan lagi yaitu buat apa ada guru .?. Jika gurunya saja tidak memberitahu kepada murid-muridnya. Selain itu yang saya takutkan dari di terapkannya Kurikulum 2013 adalah makin banyaknya anak-anak di Indonesia yang putus sekolah dan memilih untuk bekerja, padahal usianya masih pelajar. Soalnya dari pada terbebani di sekolah, lebih baik bekerja dan berpenghasilan pula. Dan terakhir saya memohon kepada Menteri Pendidikan Indonesia saat ini atau yang akan datang, tolong jangan membebani anak-anak di Indonesia dan juga tolong jangan membuat anak-anak di Indonesia menjadi stress. Dan saya juga memohon agar Menteri Pendidikan Indonesia saat ini untuk menghapus Kurikulum 2013 atau memperbaiki Kurikulum 2013.
Karena kami adalah generasi-generasi muda Indonesia yang ingin cerdas dan bukannya ingin terbabani atau bukannya ingin stress. Soalnya siapa lagi penerus-penerus Indonesia yang cerdas selain kami semua .?. Mungkin hanya segini yang bisa saya sampaikan. Kalo ada salah-salah kata atau kata-kata saya yang kurang tepat maka saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Karena saya menulis tulisan ini hanya karena bentuk protes dan kekecewaan saya terhadap Kurikulum 2013 ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih karena sudah membaca dan mengunjungi blog saya. Sekali lagi TERIMA KASIH ^_^
Terus buat apa ada guru .?, dan juga buat apa harus sekolah .?. Karena kalo seperti itu, belajar di rumah terus browsing-browsing di internet juga cukupkan. Kita kan sekolah karena ingin mengetahui pelajaran yang belum kita ketahui. Maksudnya jika kita tidak tau kan ada guru yang bisa mengajarkan kita agar kita bisa tau. Ini justru di Kurikulum 2013 siswa di haruskan untuk mengetahui apa yang belum di ketahui. Sedangkan guru hanya memberikan tugas, melihat dan menilai saja. Duhh, sangat jelas sekali kan bahwa guru itu sangatlah tidak berguna di Kurikulum 2013 ini. Terus di Kurikulum 2013 jam pelajaran juga di tambahkan. Yang biasa pulang jam 12 siang, kini menjadi jam 2 siang.
Betapa sedikitnya waktu kita untuk bersantai dan juga gak ada waktu untuk bermain dengan teman-teman. Kayanya Menteri Pendidikan Indonesia saat ini gak mau rugi dah, karena percuma saja buku pelajaran gratis tetapi beban siswa makin bertambah. Menurut saya agar pintar itu bukannya dengan membebankan siswa tetapi justru harus dengan menyeimbangi antara belajar dan bermain. Dan itulah yang saya terapkan dari SD hingga sekarang SMA. Dan alhamdulillah saya selalu masuk 5 besar atau paling rendahnya 8 besar dan bahkan saya pernah mendapat ranking 1. Bukannya saya sombong atau pamer tetapi memang seharusnya itulah yang harus di terapkan oleh seorang siswa. Tetapi resikonya adalah kalo waktu bermainnya lebih banyak di banding waktu belajarnya maka malas lah yang akan timbul. Begitupun juga dengan waktu belajarnya yang lebih banyak dari waktu bermainnya maka stress lah yang akan timbul.
Jadi untuk membuat orang berprestasi adalah dengan menyeimbangkan waktu belajar dan waktu bermain, bukan dengan cara membebaninya. Astaghfirullah, begitu menyakitkan Kurikulum 2013 ini. Dan juga Kurikulum 2013 ini membuat saya pesimis, karena sistem belajarnya tidak saya sukai sama sekali. Seandainya saya menjadi Menteri Pendidikan di Indonesia maka saya akan menghapus Kurikulum 2013 dan Ujian Nasional atau UN. Karena menurut saya keduanya sangat tidak berguna sekali. Terutama UN, percuma kita belajar di sekolah 6 atau 3 tahun tapi ketentuan lulus atau tidaknya hanya di tentukan dalam waktu 3 atau 4 hari. Betapa kejamnya sistem pendidikan di Indonesia ini.
Selain itu jika saya menjadi Menteri Pendidikan di Indonesia, saya juga akan membuat anak-anak di Indonesia ini menjadi cerdas. Tetapi bukan dengan membebani anak-anak di Indonesia, bukan dengan memberatkan anak-anak di Indonesia, bukan dengan menyulitkan anak-anak di Indonesia, bukan dengan membuat anak-anak di Indonesia menjadi pusing dan stress, bukan dengan membuat anak-anak di Indonesia menjadi frustasi. Tetapi dengan membuat anak-anak di Indonesia menganggap kalo pelajaran itu menjadi sebuah HIBURAN. Agar anak-anak di Indonesia bisa lebih mudah dan lebih enjoy lagi menerima pelajaran. Dan juga membuat anak-anak di Indonesia lebih semangat lagi dalam belajar di sekolah. Dan juga membuat sistem belajar di Indonesia menjadi lebih nyaman, lebih asyik dan lebih enjoy lagi.
Selain itu juga membuat resiko bolos sekolah menjadi lebih sedikit. Soalnya dari yang saya tanya kepada teman-teman saya yang suka bolos sekolah, mengapa dia lebih memilih bolos sekolah dari pada sekolah .?. Alasannya adalah karena ada yang bilang pelajarannya susah, pelajaraanya gak asyik, pelajarannya rumit, pelajarnnya bikin pusing dan bikin stress, gurunya gak enak ngajarnya, gurunya cuek sama murid-muridnya, gurunya galak dan bahkan ada yang bilang gurunya malas ngajarnya. Jadi terlihat jelas sekalikan, kenapa banyak siswa yang bolos sekolah .?. Karena tidak berjalannya sosialisasi antara guru dan murid. Dan juga jika suatu saat saya menjadi Menteri Pendidikan di Indonesia maka saya akan membuat guru-guru di Indonesia menjadi lebih aktif lagi dalam mengajarnya, lebih bersosialisasi lagi terhadap muridnya dan juga lebih lancarnya komunikasi antara guru dan murid. Bukan seperti Kurikulum 2013 ini yang di haruskan siswa menjadi lebih aktif.
Maksudnya adalah bukan di haruskan siswa harus mencari apa yang dia tidak ketahui sedangkan gurunya hanya diam saja. Karena saya jelaskan lagi yaitu buat apa ada guru .?. Jika gurunya saja tidak memberitahu kepada murid-muridnya. Selain itu yang saya takutkan dari di terapkannya Kurikulum 2013 adalah makin banyaknya anak-anak di Indonesia yang putus sekolah dan memilih untuk bekerja, padahal usianya masih pelajar. Soalnya dari pada terbebani di sekolah, lebih baik bekerja dan berpenghasilan pula. Dan terakhir saya memohon kepada Menteri Pendidikan Indonesia saat ini atau yang akan datang, tolong jangan membebani anak-anak di Indonesia dan juga tolong jangan membuat anak-anak di Indonesia menjadi stress. Dan saya juga memohon agar Menteri Pendidikan Indonesia saat ini untuk menghapus Kurikulum 2013 atau memperbaiki Kurikulum 2013.
Karena kami adalah generasi-generasi muda Indonesia yang ingin cerdas dan bukannya ingin terbabani atau bukannya ingin stress. Soalnya siapa lagi penerus-penerus Indonesia yang cerdas selain kami semua .?. Mungkin hanya segini yang bisa saya sampaikan. Kalo ada salah-salah kata atau kata-kata saya yang kurang tepat maka saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Karena saya menulis tulisan ini hanya karena bentuk protes dan kekecewaan saya terhadap Kurikulum 2013 ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih karena sudah membaca dan mengunjungi blog saya. Sekali lagi TERIMA KASIH ^_^
Saya setuju dengan anda, tetapi kalo bisa, semua sekolah yang ada di Indonesia, terapkanlah proses pendidikan yang lebih baik, saya hanya meminta satu permintaan saja, semua murid tidak diharuskan untuk menguasai semua pelajaran, di Indonesia kan semua sekolah murid mempelajari semua mata pelajaran, dan apalagi kalo diterapkannya Kurikulum 2013, murid yang harus menguasai/mempelajari semua pelajaran itu akan merasa gila, kalau bisa murid menguasai minimal 2 mata pelajaran
ReplyDelete