Selamat Datang di Cerita KakMans. Terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi dan membaca blog saya. ^_^ CERITA KAKMANS: January 2018

Thursday, January 18, 2018

Tahun Baru, Lembaran Baru, Cerita Baru, Semangat Baru, dan Sejarah Baru

Hallo sahabat blogger, akhirnya kita bisa berjumpa lagi nih setelah sekian lama tidak bertemu. Hehehe, pada kangen gak sama saya? Kalo saya sih kangen banget sama kalian. Kangen aktif di blog ini lagi. Sebelumnya, selamat tahun baru 2018 untuk kita semua. Semoga ditahun ini, kita bisa jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Tahun baru, lembaran baru, cerita baru, semangat baru, dan sejarah baru. Kenapa saya mengatakan itu? Karena pada akhir tahun 2017, saya memutuskan untuk berhenti kuliah di tempat saya sebelumnya.


Saya keluar bukan tanpa alasan, karena banyak sekali yang mengganjal di dalam hati saya. Mungkin sebelumnya sudah pernah saya jelaskan tentang kampus saya. Mulai dari sistemnya yang aneh dengan menggunakan caturwulan, bukan semester. Sampai akhirnya status saya yang tidak jelas di kampus itu. Memang sih dari awal saya terpaksa kuliah disitu dan bukan keinginan saya juga, tetapi karena faktor keadaan.

Saya akan menceritakan kronologi saya keluar dari kampus itu. Namun saya akan menyamarkan nama kampusnya dengan nama-nama bunga. Saya kuliah di kampus mawar. Sebulan setelah saya kuliah disitu, akhirnya saya mendapatkan NIM. Namun kata bidang akademiknya, NIM itu baru bisa di cek di dikti setelah 6 bulan. Kemudian saya tetap kuliah seperti biasa sampai UAS.

Ketika hasil UAS atau IP dibagikan, saya bingung dengan semuanya. Sebab dikertas itu tertulis kalau saya terdaftar di kampus kejora. Saya tidak tau kampus kejora itu dimana? Saya search di google, ternyata kampus kejora ada di Jakarta Timur. Lohh kok, kenapa saya bisa sampai kesitu? Kemudian saya kembali mengecek nim saya di dikti untuk memastikan, tetapi NIM saya masih belum ada, dan adanya kalau tidak salah sekitar 8 bulan lebih deh. Dan lebih anehnya lagi, saya malah terdaftar di kampus anggrek, bukan mawar atau kejora.

Udah gitu Cuma nama saya aja yang muncul, sedangkan riwayat studinya masih kosong. Lahh saya bingung, dimana itu kampus anggrek? Meskipun masih sekitar Bekasi, tetapi saya belum pernah mendengar nama kampus itu. Sebenarnya saya kuliah dimana sih? Mawar, kejora, atau anggrek? Kemudian saya bertanya kepada senior saya, kenapa bisa begini? Saya kan kuliah disini, kenapa malah di daftarkan disana?

Senior saya dengan polosnya menjawab bahwa memang seperti itu sistem di kampus ini. Di tempat ini Cuma buat belajar doang, tetapi lulusannya nanti di kampus lain. Saya semakin bingung dengan maksud dari senior saya. Saya merasa ada yang tidak beres dengan kampus saya. Kemudian saya searching di google, ternyata kampus anggrek pernah di non aktifkan oleh dikti. Saya semakin terkejut membacanya. Saya ingin bertanya kepada pihak kampus, tetapi saya juga tidak enak hati. Saya takut menyinggung mereka.

Saya tetap melanjutkan kuliah, meskipun memang ada beban dalam hati saya. Tetapi hati saya selalu memberikan 2 pilihan, antara bertahan dan keluar. Memang saya ingin keluar, namun saya merasa sayang aja, apalagi saya udah caturwulan 4. Terus saya juga tidak enak hati jika meninggalkan teman saya. Meskipun memang yang barengan dengan saya hanya 5 orang saja.

4 bulan kemudian, atau lebih dari setahun saya kuliah disitu. Saya kembali mengecek di dikti. Tetapi riwayat studi saya masih kosong juga. Lalu selama setahun ini, saya belajar apa aja dong? Kenapa riwayat studi saya masih kosong? Saya bertanya kepada temen saya, apakah dia juga sama seperti saya? Ternyata dia juga sama. Saya semakin bingung, ada apa dengan ini semua? Apakah benar kabar tentang ijazah bodong itu benar?

Hati saya semakin dibuat tidak karuan. Teman saya bertanya kepada pihak kampus, kenapa riwayat studinya masih kosong. Kemudian pihak kampus menjawab bahwa saya beserta keempat temen saya di pindahin status kuliahnya, bukan di kampus anggrek lagi, tetapi di kampus cempaka. Lahh dimana lagi itu kampus cempaka? Sebenarnya saya ini mahasiswa mana sih? Kenapa kampus saya gonta ganti mulu? Kenapa saya malah seperti mahasiswa selundupan?

Demi untuk masa depan saya, dan saya juga tidak ingin uang yang diberikan orang tua saya untuk biaya kuliah terbuang sia-sia karena status saya yang tidak jelas, akhirnya saya berkata kepada teman-teman saya kalau saya pamit dan berhenti kuliah. Teman saya bertanya, kenapa saya keluar. Saya hanya menjawab bahwa jurusan kuliahnya tidak cocok dengan saya. Padahal sebenarnya hati saya selalu resah, terbebani dan tidak tenang selama kuliah disitu.

Lalu saya berkata kepada nenek saya juga kalau saya keluar dari kuliah. Nenek saya agak menyayangkan, namun setelah saya jujur mengatakan semua alasannya, akhirnya nenek saya juga mendukung saya. Bahkan dia menyuruh saya untuk mencari kuliah yang lebih baik lagi. Teman-teman sekolah saya dulu, dan saudara-saudara saya juga saya beritahu. Tetapi saya tidak mengatakan keluar, saya hanya mengatakan bahwa saya pindah kuliah.

Memang ada yang belum mengetahui hal ini, yaitu kedua orang tua saya. Saya ingin mengatakannya, tetapi saya takut mengecewakan mereka. Padahal mereka menaruh harapan yang besar sekali kepada saya. Saya gak mau lama-lama seperti ini, lalu saya langsung mencari kampus baru lagi untuk saya. Kebetulan kampus yang memang dari SMK saya inginkan, membuka pendaftaran semester genap, atau khusus kelas malam/karyawan. Meskipun saya belum bekerja, tetapi tidak ada salahnya jika saya mendaftar disitu. Tohh kampus itu memang yang seharusnya saya tuju dari dulu.

Kemudian saya mengajak tetangga saya untuk mengantarkan saya mencari tempat kuliah. Awalnya saya tidak berkata bahwa saya ingin mendaftar, saya hanya mengatakan bahwa ada berkas kampus yang harus saya berikan. Sesampainya disana, saya langsung bertemu dengan bagian pendaftaran. Lalu saya mendaftar, dan jurusan yang saya pilih juga berbeda dengan jurusan saya sebelumnya. Jika dulu saya mengambil jurusan manajemen, kini saya mengambil jurusan ilmu komunikasi.

Setelah mendaftar, teman saya bingung, dan bertanya kenapa gua malah daftar ulang lagi. Akhirnya saya berkata jujur, dan mengatakan semuanya juga kepada teman saya. Dia juga turut menyayangkan keputusan gua, tetapi dia mendukung apa yang gua pilih. Tetapi dia juga agak menyesal, kenapa saya tidak daftar di kampus tempatnya dia menuntut ilmu. Saya hanya mengatakan kalau kampusnya dia tidak ada jurusan yang saya inginkan.

Meskipun kampus yang saya tuju ini masih terbilang baru, yaa baru didirikan sekitar tahun 2014. Tetapi kampus itu sudah resmi terdaftar di dikti, tidak seperti kampus saya sebelumnya. Saat ini tempat belajarnya memang masih menyewa ruko, tetapi bukan berarti tidak memiliki gedung sendiri. Kampus itu baru membeli gedung bekas sekolahan, dan sekarang lagi dalam tahap renovasi. Kemungkinan besar, ketika awal saya masuk kuliah, maka di gedung baru itu saya akan belajar. Angkatan saya adalah angkatan ke-7 dari kampus itu, dan katanya sih angkatan saya adalah angkatan pertama yang akan menempati gedung itu. Wahh bersyukur sekali saya dong.

Saya memang akan memulai kuliah dari semester awal lagi. Tetapi demi masa depan yang lebih baik, kenapa saya harus mengeluh. Semoga saja apa yang saya pilih ini memang tepat. Dan dimulai dari kampus itulah saya akan memulai tahun baru dengan lembaran baru, cerita baru, semangat baru, dan sejarah baru. Semoga saja saya bisa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menempuh pendidikan, dan semoga saja saya juga bisa memberitahu akan hal ini kepada kedua orang tua saya. Karena tidak enak jika hal ini terus berlarut saya sembunyikan.

Mereka juga berhak tau, karena mereka juga yang membiayai. Saya juga ingin bekerja, hitung-hitung untuk meringankan beban orang tua saya. Tetapi saya juga tidak mau sembarangan dalam mencari pekerjaan. Saya tidak terlalu tergiur dengan penghasilan yang besar. Tohh jika pekerjaan itu tidak dijalankan dengan hati, percuma saya. Penghasilan kecil pun tak masalah, asalkan memang sesuai dengan keinginan saya dan tentunya hobi saya. Karena pekerjaan paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar.

Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan. Apabila ada kesalahan kata atau kata-kata yang kurang sopan, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Karena saya memang manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan. Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada sahabat blogger karena telah setia untuk membaca dan mengunjugi blog saya. Pokoknya jangan pernah bosan yaa untuk mengunjungi blog saya. Jika ada yang mau memberikan masukan kepada saya, silakan komen dibawah aja yaa. Saya akan merasa senang jika kalian juga memberikan masukan, saran, atau kritik kepada saya. Sekali lagi, Terima Kasih. ^_^
Baca Selengkapnya