Hallo
sahabat blogger, akhirnya kita bisa bertemu lagi nih. Udah berapa lama yaa kita
tidak bertemu? kira-kira hampir 5 bulan kali yaa. Sebenarnya saya gak
sibuk-sibuk banget, hanya saja saya tidak bisa menyempatkan diri untuk mampir
ke blog. Hehehe, maklum soalnya saya sibuk banget bermain games. Saya mau
cerita nih sahabat blogger, tapi cerita tentang apa yaa?. Hmm, gimana kalau
saya cerita tentang kampus saya aja nih. Sekalian saya juga ingin
memperkenalkan kampus saya. Okehlah tidak usah basa-basi lagi yaa, saya akan
menceritakan awal mula saya masuk ke kampus saya ini.
Jadi
ceritanya setelah saya lulus SMK, seharusnya saya segera mencari tempat kuliah.
Tapi waktu itu saya masih ingin berlibur, dan mengulur-ulur waktu. Sebab emang
dari awal saya sudah mempunyai tujuan kemana saya akan kuliah, yaitu di STIE
Pelita Bangsa yang ada di depan Kota Legenda. Apalagi waktu itu juga saya dapat
undangan dari kampus itu, dan di undangan itu tertulis bahwa pendaftaran
terakhir tanggal 31 Agustus 2016. Udah dah, saya malah semakin menganggap
gampang semuanya. Ketika udah ada beberapa dari teman saya yang udah mulai
masuk kuliah, termasuk saat itu peri kecil juga udah mulai kuliah, baru deh
saya melangkahkan kaki saya untuk mendaftar di kampus itu. Ketika sampai sana,
tiba-tiba tulisan STT/STIE Pelita Bangsa berubah menjadi Bina Pelita Bangsa,
dan saya juga melihat spanduk yang bertuliskan ‘Selamat Datang Siswa-Siswi
tahun ajaran 2016/2017’, sontak saya langsung terkejut sekali.
Saya pun bertanya ke Satpamnya, dan satpamnya pun mengatakan bahwa kampus Pelita Bangsa itu adanya di Cikarang, kalau yang disini sekolahnya. Seketika saya menjadi lemas, dan bingung harus bagaimana. Dari awal saya juga tau kalau kampus Pelita Bangsa itu memang ada di Cikarang, namun saya sempat mengira kalau Pelita Bangsa membuka cabang di daerah Tambun itu. Saya pun berkata kepada nenek saya, namun nenek saya melarang saya. Sebab jaraknya memang jauh, nenek saya pun juga mengkhawatirkan tentang saya. Saya semakin bingung, sebab waktu-waktu untuk masuk kuliah udah semakin dekat. Saya mencari di google kampus yang ada disekitar Bekasi. Kemudian saya mengajak tetangga saya untuk mengantar saya mencari tempat kuliah. Namun hasilnya nihil, sebab pendaftaran udah pada ditutup, yang ada waktu itu baju saya malah lepek gara-gara kehujanan. Sebenarnya gak semuanya kampus saya datangi, sebab saya juga gak tau pasti alamat dan jalannya. Tapi waktu itu kalau gak salah ada 4 kampus dah, gak termasuk Unisma, Ubhara, dan Bina Insani. Soalnya waktu itu saya belum tau lokasi Ubhara dan Bina Insani. Sedangkan kalau di Unisma, teman saya udah mulai mengikuti ospek. Jadi saya berpikir mungkin memang sudah ditutup pendaftarannya, makanya tidak saya datangi.
Saya menyesal banget karena sudah menganggap mudah semuanya. Lalu saya membuka website dari Pelita Bangsa, dan disitu tertulis bahwa ada kampus B Pelita Bangsa yang terletak di Bekasi. Saya pun mencoba mencarinya, namun saya tidak berhasil menemukannya. Mungkin sebenarnya saya sudah melewatinya kali yaa, tapi saya tidak menyadarinya. Kemudian saya cek lagi, ternyata masih ada kampus yang buka pendaftaran, yaitu BSI dan Nusa Mandiri. Saya pun mencoba mendaftar online di Nusa Mandiri, meskipun tidak ada jurusan yang sesuai dengan keinginan saya. Pendaftaran saya pun berhasil, namun saya belum membayarnya. Ketika saya ingin membayar, tiba-tiba uang masuk SMA adik saya kurang. Mau tidak mau, uang yang seharusnya saya pakai untuk kuliah, harus saya serahkan untuk biaya adik saya masuk SMA. Lalu umi saya menelepon saya, bahwa dia baru bisa transfer tanggal 10 September, sedangkan pendaftaran ditutup tanggal 9 September. Saya udah berkata untuk transfernya lebih cepat lagi, tapi umi saya mengatakan bahwa ada uangnya tanggal segitu. Pupus sudah harapan saya, saya pun bingung harus bagaimana lagi, sebab saya ingin cepat-cepat kuliah.
Ketika saya ingin mencari suatu dokumen di rak buku umi saya, tiba-tiba saya menemukan sebuah brosur lama dari Pelita Bangsa. Disitu tertulis bahwa alamatnya berada di Metland Tambun. Saya pun berpikir untuk mencari alamat tersebut. Waktu itu saya juga jalan-jalan dengan teman saya, tiba-tiba saya melihat brosur kampus Pelita Nusantara yang sedang membuka pendaftaran mahasiswa baru juga. Saya lihat alamatnya, dan ternyata alamatnya sama dengan alamat dari Pelita Bangsa di brosur yang saya temukan di rak buku umi saya. Saya semakin bingung, sebenarnya yang ada di alamat itu kampus apa?. Setelah umi saya transfer, saya langsung menghubungi teman saya untuk mengantar saya mendaftar disitu. Tujuannya sih agar teman saya bisa berbicara semuanya, karena waktu itu saya masih sulit atau masih malu-malu untuk berkomunikasi. Setelah saya sampai sana, ternyata kampusnya berbentuk ruko. Jadi 3 ruko di jadikan menjadi satu, dan tertera jelas nama Pelita Nusantara.
Saya dan teman saya pun masuk ke dalam kampus itu, dan bertemu dengan administrasi kampus. Saya dijelaskan bahwa kuliah dikampus itu hanya sekitar 3,5 tahun, dan masuknya pun sore. Sebab kebanyakan dari mahasiswanya adalah seorang karyawan. Jadi menurut saya waktu itu sih kampus itu adalah kampus karyawan, namun berbentuk regular. Saya mengisi pendaftaran, dan membayar 1/3 nya dulu. Kemudian saya pulang untuk memenuhi syarat-syaratnya. Teman saya juga masih setia menemani saya. Saya kembali lagi ke kampus itu, dan memberikan semua persyaratannya. Lalu saya dijelaskan lagi bahwa nanti akan ada pemberitahuan lagi masuk kuliahnya kapan. Saya melihat ke jam yang ada di kampus, dan disitu tertera tulisan Kampus Pelita Bangsa, lalu saya juga melihat ke mading, dan disitu juga ada jadwal dari Pelita Bangsa. Akhirnya terpikir di benak saya bahwa mungkin kampus ini adalah cabang dari Pelita Bangsa atau memang masih dibawah naungan Pelita Bangsa.
Sesampainya dirumah, tiba-tiba saya berpikir tentang kampus ruko. Saya pun langsung mencari di google tentang kampus ruko. Ternyata banyak yang beranggapan negatif, namun tidak sedikit juga yang beranggapan positif. Dan saya dibuat semakin khawatir ketika ada bacaan bahwa banyak kampus di Bekasi yang di non aktifkan. Saya sempat berpikir, apakah kampus saya itu termasuk kampus yang tidak resmi. Tapi ternyata, kampus yang di non aktifkan itu justru malah kampus yang memiliki gedung sendiri. Hanya saja banyak pelanggaran yang pihak kampus itu lakukan, makanya kampus itu di non aktifkan. Namun ketika saya membaca lagi sekarang ini, kampus yang di non aktifkan itu sudah mulai aktif kembali kok. Namun perasaan saya masih belum tenang, sebab status kampus ruko itu masih mengganjal dihati saya. Sebulan pun telah berlalu, saya masih belum dihubungi juga oleh pihak kampus. Saya pun menjadi berpikir negatif, apakah saya sudah dibohongi?. Saya pun menghubungi teman saya lagi untuk mengantar saya ke kampus dan meminta penjelasan besok. Namun malamnya, tiba-tiba saya dihubungi oleh pihak kampus dan disuruh datang ke kampus untuk mengisi KRS.
Perasaan saya pun akhirnya mulai lega dan tenang. Namun saya juga masih menyimpan kecurigaan tentang kampus ruko, apalagi kampus ruko memang sudah dipandang buruk oleh teman-teman SMP saya, atau bahkan masyarakat sekitar. Sebenarnya saya sendiri sih tidak terlalu mempermasalahkannya, sebab menurut saya dimana pun kita belajar itu sama aja. Sekecil apapun ilmu yang kita dapatkan, pasti bakalan jauh lebih berguna jika kita mampu mengembangkan dan memanfaatkannya. Itu semua tergantung kita bagaimana menerima ilmu tersebut, dan untuk apa ilmu yang kita dapatkan itu. Percuma aja jika kita disekolahkan di tempat yang besar dan mahal, sedangkan kita sendiri hanya malas-malasan, serta tidak mau memanfaatkan ilmu itu. Sudah dulu yaa nasihatnya, kita kembali ke topik awal lagi. Setelah mengisi KRS, seminggu kemudian akhirnya saya mulai masuk kuliah. Dan ternyata mahasiswanya cukup banyak, meskipun kampusnya hanyalah ruko. Bukan hanya itu aja, lulusannya pun juga cukup banyak kok, bahkan juga ada beberapa yang sudah menjadi bos.
Kemudian salah satu dosen menjelaskan tentang kampus. Dosen yang ada di Pelita Bangsa dan Pelita Nusantara itu sama. Dosennya juga mengatakan bahwa gak usah khawatir tentang kampus ini. Sebab gedung yang ditempati oleh kampus ini sudah resmi dibeli. Mahasiswa dari Pelita Bangsa juga dulu sempat belajar disini, sebelum akhirnya di pindahkan ke gedung asli Pelita Bangsa di Cikarang. Namun masih banyak juga loh mahasiswa dari Pelita Bangsa yang masih tetap melanjutkan belajar di kampus ini. Ohh yaa, ternyata mahasiswa banyak karena memang caturwulan 1 dan 2 itu masih digabung. Sebab materi yang dipelajarinya masih dasar, sedangkan penjurusannya mulai caturwulan 3. Selain itu, kebanyakan mahasiswa yang ada di kampus itu adalah seorang perantau. Namun mereka semua tidak pernah mempermasalahkan tentang kampus ruko, mereka nyaman-nyaman aja kok. Bahkan ada juga teman saya yang berasal dari SMK yang mahal dan terkenal. Bukan hanya itu aja, yang seangkatan sama saya juga gak semuanya lulusan tahun 2016, ada juga loh yang udah memiliki keluarga dan anak. Ohh yaa saya hampir lupa, jadi saya mengambil jurusan Manajemen di kampus itu.
Hari pertama saya masuk kampus, saya masih agak canggung. Karena memang orang-orangnya gak ada yang saya kenal. Namun lama kelamaan, saya sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan kampus, dan perlahan-lahan saya juga memiliki banyak teman. Meskipun sampai saat ini masih ada yang mengganjal dihati saya tentang keresmian dari kampus, tapi saya tidak menyesal masuk kampus itu. Sebenernya bukan hanya ini aja sih yang buat hati saya mengganjal, namun jumlah jam dalam setiap mata kuliah. Kalau yang umumnya itukan 2 jam setiap 1 mata kuliah, tapi kalau di kampus saya cuma 1,5 jam setiap mata kuliah. Itulah yang membuat saya heran, yang kuliahnya S1 4 tahun atau D3 3 tahun aja belajarnya 2 jam setiap mata kuliah, lah saya yang katanya kuliah S1 cuma 3,5 tahun masa cuma 1,5 jam setiap mata kuliah. Kecuali kalau emang kuliahnya 4 tahun, baru saya percaya dan tidak heran. Sistem di kampus saya kan memakai caturwulan, dan bukan semester. Jadi kalau dihitung-hitung 1 caturwulan aja 4 bulan, nah total kuliahnya itu sampai caturwulan 12. Terus kalau dihitung matematika, 4 bulan dikali 12 bulan sama dengan 48 bulan, dan 48 bulan juga sama dengan 4 tahun.
Yaa kan, berarti emang waktunya sampai 4 tahun. Tapi saya juga gak tau pasti sih sistem belajar di kampus itu seperti apa. Dah lah saya tidak usah menyimpan banyak curiga, yang jelas saya tidak pernah menyesal sama sekali masuk kampus itu. Karena saya sudah nyaman banget berada di kampus itu. Bagi saya, kenyamanan itu sangatlah penting. Saya juga ingin mencoba bertanya kepada pihak kampus mengenai keresmiannya. Tapi saya masih kurang berani, takutnya saya menyinggung mereka. Namun saya juga berharap semoga keresmian dari kampus itu bisa dipertanggung jawabkan, biar tidak ada lagi sesuatu yang mengganjal dihati saya. Dan yang pasti, biar uang yang selama ini dikeluarkan oleh saya dan teman-teman yang lain tidaklah sia-sia. Tapi saya selalu memegang kepercayaan, bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini.
Kini saya sudah mulai memasuki caturwulan 2, dan saya pun makin bahagia berada di kampus ini. Bukan hanya karena saya memiliki teman-teman yang baik, tapi yang paling terpenting dan utama adalah saya mendapatkan kenyamanan di kampus ini, dan saya pun semakin cinta kepada kampus saya. Meskipun saya gak berhasil kuliah di Pelita Bangsa, tapi seenggaknya saya bisa kuliah dicabang dari kampus Pelita Bangsa, yaitu Pelita Nusantara. Meskipun saya hanya kuliah di ruko, namun saya ingin membuktikan bahwa saya bisa, pasti bisa, dan harus bisa menjadi lebih baik dari teman-teman saya yang kuliah ditempat yang besar dan mahal. Tapi yang pasti, saat ini saya sedang menunggu kartu mahasiswa saya selesai dibuat. Agar saya bisa mengecek status kemahasiswaan saya di internet. Saya udah menanyakannya, katanya sih nanti ketika caturwulan 3 baru jadi. Kalau status mahasiswa saya jelas, maka tidak akan ada lagi yang mengganjal dihati saya ini.
Saya pun bertanya ke Satpamnya, dan satpamnya pun mengatakan bahwa kampus Pelita Bangsa itu adanya di Cikarang, kalau yang disini sekolahnya. Seketika saya menjadi lemas, dan bingung harus bagaimana. Dari awal saya juga tau kalau kampus Pelita Bangsa itu memang ada di Cikarang, namun saya sempat mengira kalau Pelita Bangsa membuka cabang di daerah Tambun itu. Saya pun berkata kepada nenek saya, namun nenek saya melarang saya. Sebab jaraknya memang jauh, nenek saya pun juga mengkhawatirkan tentang saya. Saya semakin bingung, sebab waktu-waktu untuk masuk kuliah udah semakin dekat. Saya mencari di google kampus yang ada disekitar Bekasi. Kemudian saya mengajak tetangga saya untuk mengantar saya mencari tempat kuliah. Namun hasilnya nihil, sebab pendaftaran udah pada ditutup, yang ada waktu itu baju saya malah lepek gara-gara kehujanan. Sebenarnya gak semuanya kampus saya datangi, sebab saya juga gak tau pasti alamat dan jalannya. Tapi waktu itu kalau gak salah ada 4 kampus dah, gak termasuk Unisma, Ubhara, dan Bina Insani. Soalnya waktu itu saya belum tau lokasi Ubhara dan Bina Insani. Sedangkan kalau di Unisma, teman saya udah mulai mengikuti ospek. Jadi saya berpikir mungkin memang sudah ditutup pendaftarannya, makanya tidak saya datangi.
Saya menyesal banget karena sudah menganggap mudah semuanya. Lalu saya membuka website dari Pelita Bangsa, dan disitu tertulis bahwa ada kampus B Pelita Bangsa yang terletak di Bekasi. Saya pun mencoba mencarinya, namun saya tidak berhasil menemukannya. Mungkin sebenarnya saya sudah melewatinya kali yaa, tapi saya tidak menyadarinya. Kemudian saya cek lagi, ternyata masih ada kampus yang buka pendaftaran, yaitu BSI dan Nusa Mandiri. Saya pun mencoba mendaftar online di Nusa Mandiri, meskipun tidak ada jurusan yang sesuai dengan keinginan saya. Pendaftaran saya pun berhasil, namun saya belum membayarnya. Ketika saya ingin membayar, tiba-tiba uang masuk SMA adik saya kurang. Mau tidak mau, uang yang seharusnya saya pakai untuk kuliah, harus saya serahkan untuk biaya adik saya masuk SMA. Lalu umi saya menelepon saya, bahwa dia baru bisa transfer tanggal 10 September, sedangkan pendaftaran ditutup tanggal 9 September. Saya udah berkata untuk transfernya lebih cepat lagi, tapi umi saya mengatakan bahwa ada uangnya tanggal segitu. Pupus sudah harapan saya, saya pun bingung harus bagaimana lagi, sebab saya ingin cepat-cepat kuliah.
Ketika saya ingin mencari suatu dokumen di rak buku umi saya, tiba-tiba saya menemukan sebuah brosur lama dari Pelita Bangsa. Disitu tertulis bahwa alamatnya berada di Metland Tambun. Saya pun berpikir untuk mencari alamat tersebut. Waktu itu saya juga jalan-jalan dengan teman saya, tiba-tiba saya melihat brosur kampus Pelita Nusantara yang sedang membuka pendaftaran mahasiswa baru juga. Saya lihat alamatnya, dan ternyata alamatnya sama dengan alamat dari Pelita Bangsa di brosur yang saya temukan di rak buku umi saya. Saya semakin bingung, sebenarnya yang ada di alamat itu kampus apa?. Setelah umi saya transfer, saya langsung menghubungi teman saya untuk mengantar saya mendaftar disitu. Tujuannya sih agar teman saya bisa berbicara semuanya, karena waktu itu saya masih sulit atau masih malu-malu untuk berkomunikasi. Setelah saya sampai sana, ternyata kampusnya berbentuk ruko. Jadi 3 ruko di jadikan menjadi satu, dan tertera jelas nama Pelita Nusantara.
Saya dan teman saya pun masuk ke dalam kampus itu, dan bertemu dengan administrasi kampus. Saya dijelaskan bahwa kuliah dikampus itu hanya sekitar 3,5 tahun, dan masuknya pun sore. Sebab kebanyakan dari mahasiswanya adalah seorang karyawan. Jadi menurut saya waktu itu sih kampus itu adalah kampus karyawan, namun berbentuk regular. Saya mengisi pendaftaran, dan membayar 1/3 nya dulu. Kemudian saya pulang untuk memenuhi syarat-syaratnya. Teman saya juga masih setia menemani saya. Saya kembali lagi ke kampus itu, dan memberikan semua persyaratannya. Lalu saya dijelaskan lagi bahwa nanti akan ada pemberitahuan lagi masuk kuliahnya kapan. Saya melihat ke jam yang ada di kampus, dan disitu tertera tulisan Kampus Pelita Bangsa, lalu saya juga melihat ke mading, dan disitu juga ada jadwal dari Pelita Bangsa. Akhirnya terpikir di benak saya bahwa mungkin kampus ini adalah cabang dari Pelita Bangsa atau memang masih dibawah naungan Pelita Bangsa.
Sesampainya dirumah, tiba-tiba saya berpikir tentang kampus ruko. Saya pun langsung mencari di google tentang kampus ruko. Ternyata banyak yang beranggapan negatif, namun tidak sedikit juga yang beranggapan positif. Dan saya dibuat semakin khawatir ketika ada bacaan bahwa banyak kampus di Bekasi yang di non aktifkan. Saya sempat berpikir, apakah kampus saya itu termasuk kampus yang tidak resmi. Tapi ternyata, kampus yang di non aktifkan itu justru malah kampus yang memiliki gedung sendiri. Hanya saja banyak pelanggaran yang pihak kampus itu lakukan, makanya kampus itu di non aktifkan. Namun ketika saya membaca lagi sekarang ini, kampus yang di non aktifkan itu sudah mulai aktif kembali kok. Namun perasaan saya masih belum tenang, sebab status kampus ruko itu masih mengganjal dihati saya. Sebulan pun telah berlalu, saya masih belum dihubungi juga oleh pihak kampus. Saya pun menjadi berpikir negatif, apakah saya sudah dibohongi?. Saya pun menghubungi teman saya lagi untuk mengantar saya ke kampus dan meminta penjelasan besok. Namun malamnya, tiba-tiba saya dihubungi oleh pihak kampus dan disuruh datang ke kampus untuk mengisi KRS.
Perasaan saya pun akhirnya mulai lega dan tenang. Namun saya juga masih menyimpan kecurigaan tentang kampus ruko, apalagi kampus ruko memang sudah dipandang buruk oleh teman-teman SMP saya, atau bahkan masyarakat sekitar. Sebenarnya saya sendiri sih tidak terlalu mempermasalahkannya, sebab menurut saya dimana pun kita belajar itu sama aja. Sekecil apapun ilmu yang kita dapatkan, pasti bakalan jauh lebih berguna jika kita mampu mengembangkan dan memanfaatkannya. Itu semua tergantung kita bagaimana menerima ilmu tersebut, dan untuk apa ilmu yang kita dapatkan itu. Percuma aja jika kita disekolahkan di tempat yang besar dan mahal, sedangkan kita sendiri hanya malas-malasan, serta tidak mau memanfaatkan ilmu itu. Sudah dulu yaa nasihatnya, kita kembali ke topik awal lagi. Setelah mengisi KRS, seminggu kemudian akhirnya saya mulai masuk kuliah. Dan ternyata mahasiswanya cukup banyak, meskipun kampusnya hanyalah ruko. Bukan hanya itu aja, lulusannya pun juga cukup banyak kok, bahkan juga ada beberapa yang sudah menjadi bos.
Kemudian salah satu dosen menjelaskan tentang kampus. Dosen yang ada di Pelita Bangsa dan Pelita Nusantara itu sama. Dosennya juga mengatakan bahwa gak usah khawatir tentang kampus ini. Sebab gedung yang ditempati oleh kampus ini sudah resmi dibeli. Mahasiswa dari Pelita Bangsa juga dulu sempat belajar disini, sebelum akhirnya di pindahkan ke gedung asli Pelita Bangsa di Cikarang. Namun masih banyak juga loh mahasiswa dari Pelita Bangsa yang masih tetap melanjutkan belajar di kampus ini. Ohh yaa, ternyata mahasiswa banyak karena memang caturwulan 1 dan 2 itu masih digabung. Sebab materi yang dipelajarinya masih dasar, sedangkan penjurusannya mulai caturwulan 3. Selain itu, kebanyakan mahasiswa yang ada di kampus itu adalah seorang perantau. Namun mereka semua tidak pernah mempermasalahkan tentang kampus ruko, mereka nyaman-nyaman aja kok. Bahkan ada juga teman saya yang berasal dari SMK yang mahal dan terkenal. Bukan hanya itu aja, yang seangkatan sama saya juga gak semuanya lulusan tahun 2016, ada juga loh yang udah memiliki keluarga dan anak. Ohh yaa saya hampir lupa, jadi saya mengambil jurusan Manajemen di kampus itu.
Hari pertama saya masuk kampus, saya masih agak canggung. Karena memang orang-orangnya gak ada yang saya kenal. Namun lama kelamaan, saya sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan kampus, dan perlahan-lahan saya juga memiliki banyak teman. Meskipun sampai saat ini masih ada yang mengganjal dihati saya tentang keresmian dari kampus, tapi saya tidak menyesal masuk kampus itu. Sebenernya bukan hanya ini aja sih yang buat hati saya mengganjal, namun jumlah jam dalam setiap mata kuliah. Kalau yang umumnya itukan 2 jam setiap 1 mata kuliah, tapi kalau di kampus saya cuma 1,5 jam setiap mata kuliah. Itulah yang membuat saya heran, yang kuliahnya S1 4 tahun atau D3 3 tahun aja belajarnya 2 jam setiap mata kuliah, lah saya yang katanya kuliah S1 cuma 3,5 tahun masa cuma 1,5 jam setiap mata kuliah. Kecuali kalau emang kuliahnya 4 tahun, baru saya percaya dan tidak heran. Sistem di kampus saya kan memakai caturwulan, dan bukan semester. Jadi kalau dihitung-hitung 1 caturwulan aja 4 bulan, nah total kuliahnya itu sampai caturwulan 12. Terus kalau dihitung matematika, 4 bulan dikali 12 bulan sama dengan 48 bulan, dan 48 bulan juga sama dengan 4 tahun.
Yaa kan, berarti emang waktunya sampai 4 tahun. Tapi saya juga gak tau pasti sih sistem belajar di kampus itu seperti apa. Dah lah saya tidak usah menyimpan banyak curiga, yang jelas saya tidak pernah menyesal sama sekali masuk kampus itu. Karena saya sudah nyaman banget berada di kampus itu. Bagi saya, kenyamanan itu sangatlah penting. Saya juga ingin mencoba bertanya kepada pihak kampus mengenai keresmiannya. Tapi saya masih kurang berani, takutnya saya menyinggung mereka. Namun saya juga berharap semoga keresmian dari kampus itu bisa dipertanggung jawabkan, biar tidak ada lagi sesuatu yang mengganjal dihati saya. Dan yang pasti, biar uang yang selama ini dikeluarkan oleh saya dan teman-teman yang lain tidaklah sia-sia. Tapi saya selalu memegang kepercayaan, bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini.
Kini saya sudah mulai memasuki caturwulan 2, dan saya pun makin bahagia berada di kampus ini. Bukan hanya karena saya memiliki teman-teman yang baik, tapi yang paling terpenting dan utama adalah saya mendapatkan kenyamanan di kampus ini, dan saya pun semakin cinta kepada kampus saya. Meskipun saya gak berhasil kuliah di Pelita Bangsa, tapi seenggaknya saya bisa kuliah dicabang dari kampus Pelita Bangsa, yaitu Pelita Nusantara. Meskipun saya hanya kuliah di ruko, namun saya ingin membuktikan bahwa saya bisa, pasti bisa, dan harus bisa menjadi lebih baik dari teman-teman saya yang kuliah ditempat yang besar dan mahal. Tapi yang pasti, saat ini saya sedang menunggu kartu mahasiswa saya selesai dibuat. Agar saya bisa mengecek status kemahasiswaan saya di internet. Saya udah menanyakannya, katanya sih nanti ketika caturwulan 3 baru jadi. Kalau status mahasiswa saya jelas, maka tidak akan ada lagi yang mengganjal dihati saya ini.
Mungkin
hanya ini yang bisa saya sampaikan. Apabila ada kata yang kurang dipahami, atau
ada kata-kata yang salah, maka saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya.
Sebab saya juga merasa bahwa kata-kata yang saya tulis ini memang sangatlah
sulit sekali untuk dipahami. Lagian saya juga memang hanyalah manusia biasa
yang tidak pernah lepas dari kesalahan. Saya juga mohon maaf karena menyertakan
nama-nama kampus lain di postingan saya. Jika memang ada pihak yang kurang
berkenan, silakan komentar aja dibawah ini. Serta saya juga mohon maaf banget
yaa, karena judul postingannya agak jauh dari topik. Soalnya saya memang
bingung banget, ingin diberi judul apa postingan saya kali ini. Tapi kalau emang ada yang ingin mengusulkan sebuah judul untuk postingan ini, silakan komentar aja yaa. Jika memang cocok, mungkin judulnya akan saya ganti yang sesuai. Terakhir saya juga mohon doanya yaa sahabat blogger, mungkin beberapa hari lagi saya akan memiliki seorang adik lagi, sebab umi saya akan melahirkan. Doakan yaa agar proses persalinannya bisa berjalan lancar, serta umi dan adik saya bisa selamat dan tetap diberikan kesehatan. Tidak lupa juga
saya mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada sahabat blogger,
karena sudah mau menyempatkan diri dan waktunya untuk membaca dan mengunjungi
blog saya. Sekali lagi, Terima Kasih. ^_^