Selamat Datang di Cerita KakMans. Terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi dan membaca blog saya. ^_^ CERITA KAKMANS: March 2013

Saturday, March 30, 2013

Cinta Terindah Bersemi Di Putih Abu-Abu

Ada 4 remaja laki-laki yaitu Farrel, Fandy, Yoga, dan Kevin. Mereka baru saja masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mereka memang bersahabat dari SMP. Setelah itu mereka mengobrol-ngobrol di kelas sambil menunggu bel berbunya. Akhirnya tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Jam pelajaran pertama pun dimulai. Mereka mulai belajar. Akhirnya 4 jam tidak terasa, bel istirahat pun berbunyi. Sampai di kantin mereka sepakat untuk membeli Mie Ayam dan minumnya sudah pasti Teh Manis. Di kantin mereka melihat 4 remaja perempuan. Dan akhirnya Farrel dan kawan-kawan pun terpesona melihat mereka langsung mengatakan.

Wah, yang pakai tas biru cantik bangett !! kata Farrel sambil melihat ke perempuan itu.

Apaan kamu rel, yang cantik tuh yang pakai tas Pink !! Jawab Kevin sambil terpesona-sona.

Aduh, kalian gimana sih. Cantikan yang pakai tas ungu lah !! Kata Fandy sambil melamun

Salah semua, yang paling cantik tuh yang pakai tas kuning !! jawab Yoga sambil minum teh manis

Akhirnya mereka pun bersepakat ntuk mencari tahu nama dari ke-4 remaja perempuan itu.
Akhirnya Yoga, Fandy, dan Kevin berhasil mengetahui siapa nama perempuan itu. Mereka adalah Cindy, Rahma, dan Vina. Tapi Farrel masih belum tahu siapa nama perempuan yang memakai tas biru di kantin itu. Akhirnya mereka membuat kesepakatan untuk membantu mendapatkan perempuan yang mereka sukai masing-masing. Dan akhirnya Pertama Fandy berhasil mendapatkan Hatinya Cindy. 2 Minggu kemudian giliran Yoga yang berhasil meluluhkan cinta Vina. 2 bulan kemudian barulah Kevin berhasil mendapatkan Rahma. Melihat sahabat-sahabatnya sudah memiliki kekasih, Farrel pun semakin giat untuk mencari tahu nama perempuan itu. Setiba pulang sekolah Farrel mempunyai kesempatan untuk menanyai Cindy soal temannya itu. Akhirnya mereka mengobrol.

Eh, Cindy teman lu yang memakai tas biru siapa namanya ?? Tanya Farrel ke Cindy

Tas Biru, Tas Biru yang mana. Teman gua banyak kali yang memakai tas biru !! Jawab Cindy dengan Bingung

Gak, yang waktu di kantin pertama kali kita bertemu. Lu kan berempat sama teman lu !! Kata Farrel dengan gelisah

Oh, itu namanya Tasya. Emang kenpa lu suka ya sama dia !! Jawab Cindy

Mau tahu aja lu. Terima Kasih ya Cindy !! Kata Farrel (dengan senangnya sambil meloncat-loncat seperti orang gila dan langsung meninggalkan Cindy)

Dan akhirnya Farrel pun berani untuk berkenalan dengan Tasya. Tapi karena Tasya orangnya memang sedikit egois akhirnya Tasya pun langsung meninggalkan Farrel. Pas istirahat ada pengumuman bahwa akan di adakan kompetisi Futsal antar SMK. Farrel dan kawan-kawan pun ikut seleksi. Ternyata, setelah di seleksi yang lolos dari empat sahabat itu hanya dua orang saja yaitu Farrel dan Kevin. Pelatih pun menyuruh kami untuk memilih nomor punggung masing-masing. Dan akhirnya Farrel bingung harus nomor berapa ?. Farrel pun meminta Rahma untuk menanyakan tanggal lahir Tasya. Esoknya Rahma mengatakan.

Eh, rel kemarin kan lu nyuruh gua untuk mencari tahu tanggal lahir Tasya. Nih gua kasih tau Tanggal lahirnya adalah 26 !! Kata Rahma

Oh, makasih ya Rahma !! Jawab Farrel

Dan akhirnya Farrel memakainomor punggung 26. Setelah itu tibalah kompetisi di mulai. Dan Farrel pun terkejut ketika dia di tunjuk sebagai kapten tim. Hari terus berganti Farrel pun sedih karena setiap dia main Tasya tidak pernah menonton. Sedangkan Kevin selalu di dukung oleh Rahma. Akhirnya SMK Farrel masuk Final. Setelah pertandingan selesai Farrel langung pulang dengan mobilnya. Ternyata hujan sangat lebat. Di perjalanan Farrel melihat Tasya yang sedang kedinginan karena hujan. Farrel pun mengatakan.

Eh, masuk ke mobil gua cepat soalnya ini hujan lebat nanti lu bisa sakit lagi !! suruh Farrel ke Tasya

Gak ah. Siapa lu nyuruh-nyuruh gua, emang gua kenal sama lu !! Jawab Tasya sambil menggigil

Udah gua kasian sama lu. Cepat masuk sini. Gua gak bakal apa-apain lu kok !! Kata Farrel terhadap Tasya

Ya udah dah. Tapi, benar ya lu gak apa-apain gua !! Jawab Tasya

Akhirnya Tasya pun masuk ke dalam mobil Farrel. Melihat Tasya kedinginan akhirnya Farrel memakaikan jaketnya ke tubuh Tasya. Akhirnya tibalah di rumah Tasya. Di depan rumah Tasya ada Ibunya yang sedang menunggu Tasya. Akhirnya Ibunya Tasya mengatakan.

Nak kamu kenapa ?? Kata Ibunya

Tadi saya bertemu Tasya di jalanan bu. Dia sedang kedinginan. Makanya saya antarkan Tasya 
pulang !! Jawab Farrel

Ya udah nak makasih ya. Mari masuk dulu sambil minum soalnya masih hujan lebat !! suruh ibunya Tasya ke Farrel

Tidak usah bu. Terima kasih soalnya saya masih ada urusan lagi !! Jawab Farrel

Akhirnya Farrel pun segera pulang. Setelah kejadian itu Tasya pun mulai berkenalan dengan Farrel. Walaupun masih agak egois.

Eh, makasih ya lu udah tolongin gua !! Kata Tasya

Iya, sama-sama !! Jawab Farrel

Oh iya nama lu siapa ?? Tanya Tasya

Nama gua Farrel !! Jawab Farrel

Oh, Nama gua Tasya. Eh maaf ya gua gak bisa lama-lama soalnya masih ada urusan lagi !! Kata Tasya

Oh gak apa-apa !! Jawab Farrel yang padahal ingin berlama-lama mengobrol dengan Tasya

Setelah itu Tasya pun langsung pergi dan menghampiri teman-temannya. Dan teman-temannya mengatakan kepada Tasya.

Eh, Tas Farrel kan suka sama lu !! Kata Cindy

Iya tas, Farrel kan suka sama lu. Soalnya dia pernah menanyain tanggal lahir lu berapa ke gua buat nomor punggung kostum futsalnya !! Kata Rahma

Sudahlah kalian ngomong apa sih. Dah kita senang-senang aja !! Jawab Tasya

Besoknya Farrel pun bertemu dengan Tasya di kantin dan mengatakan.

Mau makan apa tas ?? Tanya Farrel

Tetapi Tasya tidak menjawabnya karena malu sama teman-temannya.

Kalau lu ada rasa suka dengan gua maka datanglah di final antar SMK nanti !! Kata Farrel sambil membisikkan Tasya

Setelah itu Tasya langsung pergi dari hadapan Farrel.
Ternyata 2 hari Farrel gak masuk sekolah. Tasya pun khawatir, walaupun kalau bertemu Tasya selalu egois. Dan Tasya menanyakan hal ini ke Fandy.

Fandy, kenapa sahabat lu Farrel gak masuk sekolah !! Tanya Tasya

Oh dia lagi sakit !! Jawab Fandy

Tasya pun semakin khawatir dan gelisah. Akhirnya seminggu kemudian tibalah Final Futsal antar SMK. Tapi Farrel sangat sedih karena dia tahu kalau Tasya tidak datang. Di lain sisi Tasya sedang mengobrol dengan Vina.

Vina lu tahu gak Final Futsal antar SMK kapan di adakan ?? Tanya Tasya

Hari ini jam 14.00 !! Jawab Vina

Tasya pun langsung melihat jam, ternyata sudah jam 14.10. Tasya pun langsung segera pergi dan mendatangkan tempat final itu berlangsung. Tapi di babak pertama SMK Farrel kalah 0-2. Di babak kedua Farrel masih terlihat sedih karena dia melihat ke tempat penonton bahwa Tasya masih belum datang. 5 menit waktu berjalan akhirnya Tasya pun datang. Karena kedatangan Tasya, Farrel menjadi semangat. Karena semangatnya akhirnya Farrel pun menciptakan hat-rick (3 gol) dan membawa SMK Farrel menang 3-2. Farrel pun terpilih sebagai pemain terbaik dan top skors di kompetisi itu. Setelah itu Farrel bertemu Tasya dan mengatakan.

Terima kasih ya Tasya, lu udah datang dan itu menyemangatkan gua !! Kata Farrel

Iya sama-sama. Maaf ya selama ini gua terlalu egois sama lu. !! jawab Tasya

Iya gak apa-apa Tas, oh ya gua mau ngomong sama lu !! Kata Farrel sambil ragu-ragu

Mau ngomong apa. Katakanlah !! Jawab Tasya dengan semangat

Sebenarnya selama ini gua sayang dan cinta bangat sama lu Tas. Sejak pertama kali kita bertemua gua udah tergoda oleh pandangan pertama !! Kata Farrel

Iya alasan gua sering egois sama lu sebenarnya karena gua sayang. Tapi gua gak berani ungkapin itu. Soalnya gak ada sejarah cewek nembak cowok !! Jawab Tasya

Jadi gimana lu terima gua gak ?? Tanya Farrel

Hhmm… Gimana yya ,,, gua terima kok !! Jawab Tasya

Benar ini tas !! Kata Farrel karena kesenangan

Masa gua bohong sih !! Jawab Tasya dengan senyumannya yang manis

Gua gak mimpi kan tas !! Tanya Farrel

Iya rel lu gak mimpi kok ini nyata !! Jawab Tasya

Setelah di terima cintanya oleh Tasya akhirnya Farrel pun berteriak sekencang-kencangnya bahwa ‘’CINTA GUA DI TERIMA TASYA, DAN SEKARANG GUA PACARNYA TASYA”

Dih Farrel apa-apaan sih malu kan sama yang lain !! Kata Tasya

Biarin biar yang lain tahu bahwa hari ini gua jadian sama lu !! Jawab Farrel

Sekarang kita sudah menjadi pasangan kekasih. Gua janji sama lu bahwa gua gak akan egois lagi kok !! Kata Tasya

Tetap egois juga gak apa-apa kok !! Jawab Farrel

Hahaha (Tasya sambil tertawa). Gua sayang bangat sama lu rel. Gua gak mau kehilangan lu !! Kata Tasya

Gua juga sayang bangat sama lu Tasya. Gua berjanji akan melindungi lu dimana pun dan kapan pun lu berada !! Jawab Farrel

Ih Farrel Gombal ah !! Kata Tasya

Gak kok Tasya gua serius !! Jawab Farrel

Iya gua Percaya kok sama lu rel !! Kata Tasya

Nah gitu donk. Hari ini adalah hari yang paling menyenagkan dalam hidup gua selain gua juara Futsal eh Cinta gua juga di terima oleh Tasya !! Jawab Farrel

Nah kalo gitu kita pulang yukk !! Suruh Tasya

Ayoo, Walaupun rintangan harus gua hadapi tapi demi lu gua rela kok !! Kata Farrel dengan senang

Sama gua juga !! Jawab Tasya sambil memeluk Farrel

Dan akhirnya teman-teman mereka pun tahu kalau mereka sudah jadian. Dan teman-teman mereka mengucapkan Selamat kepada mereka. Mereka tak akan pernah melupakan Cinta Terindahnya yang Bersemi di Putih abu-abu. Dan akhirnya Farrel dan Tasya pun Hidup dengan bahagia walaupun dulu Tasya sering egois. Hubungan Mereka Abadi sampai nafas terakhir akan berhembus.


SELESAI.
Baca Selengkapnya

Demi Sahabatku, Aku Rela Cintaku Untukmu

Dari SD, SMP, bahkan SMK Sheila dan Bianca adalah sahabat yang tak akan bisa di pisahkan. Bahkan setiap datatng dan berangkat sekolah mereka selalu bersama. Suka dan duka selalu mereka jalani dengan bersama. Setelah lulus SMP mereka mencari SMK yang mereka inginkan. Akhirnya mereka di test untuk masuk SMK itu. Beberapa hari kemudian tibalah pengumuman siapa saja yang masuk SMK itu. Ternyata mereka berdua di terima di SMK itu. Setelah menjalani beberapa hari untuk MOS tibalah hari pertamanya mereka belajar di SMK itu. Awalnya mereka berdua sangat malu sekali. Karena Cuma mereka lah siswi yang berhasil di terima di SMK itu dari SMP asalnya. Lalu mereka mengobrol di depan kelas.


Bianca, gua malu bangat nih !! Gumam Sheila

Emang lu doang, gua juga malu tahu !! Jawab Bianca

Jadi gimana nih !! kata Sheila

Udah kita gak usah malu tenang aja !! Jawab Bianca

Oke deh, Tapi kita duduk barengkan !! Tegur Sheila sambil mengangguk

Iya iya Sheila !! Jawab Bianca sambil tersenyum

Bel pun berbunyi. Tibalah jam pelajaran pertama sudah di mulai. Seperti yang sudah di janjikan di depan kelas tadi, mereka akan duduk bareng. Sheila dan Bianca pun duduk bersama. Hari-hari di sekolah mereka jalani sampai ulangan semester 1. Seminggu ulangan selesai akhirnya mereka mengambil raport bersama-sama. Dan tak di sangka-sangka ternyata Sheila mendapat ranking 1 dan Bianca ranking 3.

Alhamdulillah akhirnya gua dapat ranking 1 juga !! kata Sheila

Selamat ya Shei, mudah-mudahan lu tetap bisa mempertahankan prestasi lu ini !! Jawab Bianca sambil tersenyum

Iya makasih ya Bianca. Oh iya tadi lu dapat ranking berapa ?. Gua lupa ngelihat tadi !! Kata Sheila

Gua dapat ranking 3 Shei !! Jawab Bianca

Selamat juga ya Bianca semoga semester 2 nanti lu bisa meningkatkan prestasi lu dan juga bisa mendapat nilai yang lebih bagus lagi !! Kata Sheila sambil menyemangati Bianca

Iya Shei makasih juga ya !! Jawab Bianca

Eh padahal kita baru kemarin dah masuk SMK ini !! gumam Sheila

Iya kok udah Ulangan Semester aja ya, oh ya tar lu liburan kemana ?? Tanya Bianca

Hahaha… cepat bangat ya. Gua Liburan kayanya ke rumah nenek gua dah. Soalnya nenek gua belakangan ini lagi sakit. Kalo lu liburan kemana ?? Kata Sheila sambil tertawa-tawa

Gua mau ke Bandung Shei !! Jawab Bianca

Setelah itu akhirnya mereka liburan. 3 minggu selesai liburan akhirnya mereka pun kembali ke sekolah untuk melanjutkan belajar di semester 2. 2 Minggu setelah awal sekolah mereka bertemu dengan seorang laki-laki. Mereka pun menatap laki-laki itu dengan serius tetapi laki-laki itu hanya memberikan senyuman saja. Tapi Bianca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan akhirnya mereka pun berbincang-bincang.

Eh Shei, cowok tadi ganteng ya !! Tanya Bianca sambil tergila-gila

Bukan ganteng lagi. Tapi ganteng bangat !! Jawab Sheila

Setelah melihat dan mendengar ucapan Sheila tadi akhirnya Bianca pun akan berencana untuk mendiamkan Sheila. Karena Bianca tahu kalau Sheila juga menyukai laki-laki itu. Akhirnya seminggu kemudian Bianca mulai menjauhi Sheila agar tidak ada saingan untuk merebut hati laki-laki itu. Bianca lebih memilih duduknya menjauh dari Sheila. Akhirnya Sheila pun mulai bingung kenapa sikap Bianca berubah menjadi seperti itu tidak seperti Bianca yang di kenali Sheila dari dulu. Pas bel istirahat berbunyi Sheila pun menghampiri Bianca dan mengatakan.

Bianca ada apa dengan lu selama ini. Kenapa sikap lu jadi aneh seperti tu ?? Tanya Sheila dengan bingung

Tetapi bukannya menjawab pertanyaan Sheila, Bianca langsung pergi dan menghiraukan ucapan yang tadi Sheila katakan. Sheila pun duduk di depan kelas sendirian sambil memikiri sikap Bianca. Tetapi tiba-tiba Sheila terkejut ketika ada yang menutupi matanya. Dan ternyata yang menutupi matanya adalah laki-laki itu. Dan akhirnya pun mereka mulai berkenalan.

Hai, lagi apa nih !! Tanya laki-laki itu

Hai juga, gua lagi menyendiri aja !! Jawab Sheila

Boleh di temani sama gua gak. Tapi tenang aja jangan takut gua gak bermaksud yang aneh-aneh kok sama lu !! kata laki-laki itu

Iya boleh kok !! Jawab Sheila

Oh iya hampir lupa. Nama lu siapa ya ?? Tanya laki-laki itu

Oh nama  gua Sheila, kalau nama lu !! Jawab Sheila

Nama gua Ryan !! Jawab laki laki itu sambil tersenyum

Ternyata Ryan menyukai Sheila sejak pada pandangan pertama yang waktu bertemu di awal masuk sekolah semester 2. Tapi Ryan tidak mau mengungkapkan perasaan itu karena malu baru kenalan. Ternyata diam-diam Sheila juga menyukai Ryan. Seandainya Ryan mengungkapkan perasaan itu pasti akan di terima oleh Sheila. Dan Ryan pun kembali bertanya kepada Sheila.

Eh, ngomong-ngomong kenapa lu sendirian dan sahabat lu yang waktu pertama kali kita bertemu kemana ?? Tanya Ryan

Gua bersahabat dari SD sama dia tapi gak tau kenapa semenjak seminggu ini dia mendiamkan gua tanpa sebab yang pasti !! Jawab Sheila

Ya sudah sabar aja ya. Padahal siswa di sekolah ini pada tahu kok kalau lu dan sahabat lu itu bersahabat bagaikan Kepompong dan Kupu-Kupu yang tidak bisa terpisahkan. Oh ya nama sahabat lu siapa ?? Tanya Ryan sambil menyemangati Sheila yang sedang sedih

Nama Sahabat gua adalah Bianca !! Jawab Sheila

Oh ya ini kan udah bel, gua balik ke kelas dulu ya tar kalau ada waktu kita mengobrol lagi !! Kata Ryan

Oh yaudah tidak apa-apa !! Jawab Sheila

Dan bel selesai istirahat pun sudah berbunyi. 2 hari setelah mendengar cerita Sheila Ryan pun memanggil Bianca.

Bianca… Bianca tunggu sebentar !! Kata Ryan

Wah mimpi apa gua semalam ya sampai-sampai laki-laki yang gua sukai memanggil gua. Apa memang udah jodoh kali ya !! Gumam Bianca dalam hatinya

Lu Bianca kan. Oh ya nama gua Ryan !! Kata Ryan

Iya gua Bianca. Emang ada apa lu ya mau ngomong sama gua !! Jawab Bianca

Belakangan ini gua gak melihat lu bersama sahabat lu lagi. Kalau gua boleh tau emangnya kenapa ya !! Tanya Ryan

Gua sengaja mendiamkan dia agar tidak ada saingan untuk dapatin lu karena gua suka sama lu dari dulu !! Jawab Bianca

Lah gak mesti gitu juga kali. Lagian juga gak ada hubungannya sama gua !! Kata Ryan
Gua beneran takut kalau itu sampai terjadi !! Jawab Bianca

Janganlah memecahkan persahabatan karena orang yang kita sukai. Karena belum tentu juga orang itu tidak mencintai lu sama sekali dan gua memohon sama lu agar segera baikkan dengan Sheila !! Tegur Ryan

Setelah itu Ryan langsung pergi dari hadapan Bianca. Mendengar ucapan Ryan tadi Bianca pun mulai menyadari bahwa perbuatannya itu sangat salah besar. Besoknya Bianca pun memanggil Sheila untuk bermaafan.

Shei, maafin gua ya. Kalau selama ini gua mendiamkan lu tanpa sebab yang pasti !! Kata Bianca

Iya, gak apa-apa kok Bianca. Kapanpun lu berminta maaf pasti gua akan maafin lu kok. Karena lu adalah sahabat terbaik gua !! Jawab Sheila

Terima kasih ya Shei !! Kata Bianca

Iya sama-sama !! Jawab Sheila

Ternyata dugaan Bianca benar bahwa Sheila juga menyukai Ryan karena ada tulisan nama Ryan di buku tulisnya. Akhirnya mereka kembali bermain bersama-sama lagi. Setelah mengetahui Sheila suka sama Ryan akhirnya di pikiran Bianca ada niat untuk menyatukan Sheila dan Ryan. Tibalah hari esok Bianca siap mulai rencananya. Akhirnya dia bertemu Ryan dan mengatakan.

Ryan, tadi Sheila bilang ke gua bahwa dia mau bertemu dengan lu  di depan sekolah nanti pas pulang !! kata Bianca

Oh, yaudah nanti gua kesana !! jawab Ryan

Setelah itu Bianca langsung pergi dari hadapan Ryan dan bertemu dengan Sheila di depan kelas dan mengatakan.

Shei, tadi Ryan bilang ke gua bahwa dia ingin bertemu lu di depan sekolah nanti pas pulang !! kata Bianca

Masa, yang benar ah !! Jawab Sheila

Iya benar !! Kata Bianca

Ya udah nanti gua kesana !! Jawab Sheila

Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi. Dan Ryan segera langsung ke depan sekolah. Di susul dengan Sheila 5 menit kemudian. Ternyata Bianca mengintip mereka dari balik pohon.
Tibalah mereka berbincang-bincang.

Eh, ada apa lu mau ketemu sama gua !! Kata Sheila

Ryan pun bingung kenapa Sheila mengatakan itu tapi karena ada kesempatan akhirnya Ryan mengatakan perasaannya.

Shei, sebenarnya selama ini gua cinta dan sayang bangat sama lu. Apakah lu mau jadi pacar gua !! Ungkap Ryan

Shei pun terkejut dan mengatakan.

Benarkah. Kalau emang benar gua mau kok jadi pacar lu !! Jawab Sheila

Benar Nih !! Tanya Ryan

Iya !! jawab Sheila sambil mengangguk

Akhirnya mereka pun berpacaran. Melihat kejadian itu Bianca pun menangis karena bahagia. Dan dia harus mengikhlaskan orang yang dia cintai jatuh ke sahabatnya. Dan dia juga ingin sahabatnya bahagia. Akhirnya Ryan tau kalau ini adalah kerjaan Bianca yang sedang mengintip di balik pohon. Dan Ryan pun memanggil.

Bianca keluar lu jangan Cuma ngintip !! Kata Ryan

Tetapi Bianca gak mau keluar dan akhirnya Ryan memanggil lagi.

Bianca keluar cepat atau enggak gua samperin lu !! Kata Ryan

Dan akhirnya Bianca keluar dan Ryan mengatakan lagi.

Terima kasih ya Bianca. Karena berkat lu gua sama Sheila jadian sekarang !! Kata Ryan dengan terharu

Iya sama-sama. Demi Sahabatku aku rela cintaku untukmu. Walaupun itu berat pasti akan gua lakukan demi kebahagiaan sahabat gua !! Jawab Bianca

Setelah kejadian itu hubungan persahabatan antara Sheila dan Bianca yang dari SD pun kembali bahagia. Walaupun sempat liku-liku. Akhirnya Bianca pun hanya bisa berteman dengan Ryan. Dan Ryan berjanji akan menjaga Sheila sampai berhembusnya nafas terakhir. Persahabatan Sheila dan Bianca pun terkenal sampai satu sekolahan. Karena suka dan duka selalu mereka hadapi dengan bersama. Dan mereka pun sering di sebut sahabat terbaik sepanjang masa dan tak akan bisa untuk terpisahkan sampai kapanpun.

SELESAI.

Baca Selengkapnya

Salahkah Bila Aku Mencintaimu

Malam itu Rio masih belum terlelap ia masih sibuk mempersipkan surat untuk Dinda besok.

“apapun yang terjadi besok, aku akan terima,, aku ingin ungkapin ini semua, mungkin ini satu-satunya cara agar Dinda mengerti perasaan aku,” gumam Rio dalam hati.
Dentang jam menunjukkan pukul 24.00, mata Rio belum juga terpejam, ia masih memikirkan apa yang akan terjadi esok hari. Rio mencoba untuk tidur tapi kejadian esok menghantui dirinya hingga pukul 04.00 Rio belum tertidur.


Pagi sudah datang, ayam jago milik tetangga Rio berkokok dengan lantang membangunkan Rio yang baru saja terpejam. Dengan rasa malas, Rio beranjak dari ranjangnya dan bersiap berangkat sekolah.
Sesampai di sekolah, Rio berpapasan dengan Dinda dan genknya di lorong sekolah.

“ha…hai Dinda??’’ sapa Rio gugup, Dinda hanya menjawab dengan seutas senyum manis di bibirnya dan berlalu bersama teman-temannya.

“Dinda, apakah aku salah telah menyukai dirimu,, kau adalah gadis paling popular di sekolah ini, sementara aku….” Belum sempat menyelesaikan perkataannya dalam hati, tiba-tiba Sonia datang menepuk pundak Rio.

“hayoo,, liatin sapa tuu sampe nggak kedip dari tadi,, pasti liatin Dinda yaa,” geretak Sonia meledek Rio. Rio hanya tersipu malu mendengar perkataan Sonia, wajahnya memerah dan tangannya berkeringat dingin.

“sudahlah Rio, lupakan saja gadis itu, toh dia juga sudah punya pacar kan???” Sonia mencoba mengingatkan Rio.

“pacar??” Rio terkejut, karena setahu Rio, Dinda masih jomlo setelah putus dengan Edwin.

“kau tak tau, seminggu lalu tepatnya mereka jadian,, pasti kau tak membaca majalah hari ini kan, ini coba saja baca, Dinda berpacaran dengan Niko kakak kelas kita yang menjadi kapten club basket,” kata Sonia sembari menunjuk majalah yang di pegangnya.

“makasih, aku juga telah memikirkan ini berulang-ulang kok’’ jawab rio kecewa, seraya beranjak meninggalkan Sonia. Rio pun berjalan menuju kelasnya, sesampainya di kelas, ia hanya terdiam melamun di bangkunya. Tiba-tiba suara seorang gadis membuyarkan lamunannya, gadis itu adalah Dinda.

‘”permisi semua, ‘’ semua wajah tertuju pada arah suara itu.

“rionya ada kan??’’ lanjut Dinda. Seraya rio langsung berdiri dari bangkunya. (deg-deg-deg) degupan jantung rio menjadi lebih cepat, ia begitu gugup.

“hai rio,, ini ada tugas dari p.hardi untuk kelas mu(Dinda memberikan selembar kertas berisi tugas kepada rio).. hei, kenapa wajahmu pucat sekali, apa kau sakit (Dinda memegang dahi rio)’’

Rio sangat gugup, tubuhnya berkeringat, ia tak mampu berkata apa-apa, ia hanya bisa menatap mata Dinda.

“ya sudahlah, kalo kamu nggak mau jawab, aku balik ke kelas dulu ya..??”

“di… dinda ,??"

“ya, ada apa??’’

“apa nanti jam istirahat kau bisa menemuiku di taman belakang??” pinta rio pada dinda.

“tentu,, aku bisa kok’’ jawab dinda enteng.

(huuufft) rio mencoba menghela nafas, ia mencoba menenangkan hatinya.
Bel istirahat pun berbunyi, rio bergegas keluar kelas menuju taman belakang, sesampai di sana, rio harus menunggu dinda hingga 15 menit lebih.

“kenapa dinda belum datang, apa ia lupa??” gumam rio lirih, tak berapa lama dinda pun datang. Ia menghampiri rio yang sedari tadi duduk di bangku taman.

“dinda??” rio serentak berdiri dari bangku itu.

“iya, maaf ya aku terlambat tadi aku masih….” Belum menyelesaikan perkataannya, rio sudah memotong kata-kata dinda.

“aku ingin memberikan ini” potong rio seraya memberikan sehelai surat untuk dinda.

“apa isi surat ini rio,??” Tanya dinda,

“baca saja” jawab rio menahan semua kegelisahannya. Namun, bukannya dibaca tapi dinda malah membuang surat itu.

“untuk apa aku baca surat ini, sementara penulisnya ada di hadapanku, langsung saja kau katakan rio??” paksa dinda pada rio. Rio tak memikirkan hal ini sebelumnya, saat dinda berkata seperti itu, tubuh rio serasa tersentak. Dia yang awalnya tenang-tenang saja, kini menjadi sangat gugup. Bibirnya sulit tuk berucap, ia hanya tertunduk dan terdiam beberapa saat.

“aku,, aku ingin bicara sesuatu pada mu din” rio mulai berkata dengan menahan semua rasa gugupnya.

“katakan saja, aku akan mendengarkannya” jawab dinda seraya tersenyum manis.

“dinda, sebenernya sejak pertama kita ketemu aku udah menyimpan perasaan ke kamu, tapi aku nggak berani ungkapinnya, aku tau aku nggak pantas untuk kamu, aku hanya anak biasa sedangkan kamu adalah gadis paling diidolakan di sekolah ini, aku juga udah pikirin ini mateng-mateng, aku nggak bisa terus memendam perasaanku din, aku sayang sama kamu, aku selalu mencoba jadi yang lebih baik agar kau selalu menatapku dan tersenyum padaku, hingga sekarang aku jadi seperti ini itu karena kamu” ungkap rio.

“rio, kau juga pasti tau kan,, aku sekarang telah punya pacar, terimakasih kau sudah mau menyayangi aku, tapi sungguh aku minta maaf aku nggak bisa balas semua itu” jawab dinda dengan lembut seraya mengangkat dagu rio yang sejak tadi tertunduk.

“aku minta maaf, aku sudah salah, aku memang tak pantas mencintai kamu” kata rio seraya meninggalkan dinda. Dinda merasa bersalah pada rio, dia mencoba memanggil rio tapi, rio tak menghiraukannya.

Dinda pun berjalan perlahan ke kelasnya, tapi kerumunan siswi menghentikan langkahnya. Para siswi itu membicarakannya, mereka berbisik-bisik satu sama lain, tapi dinda hanya melirik sebentar dan melanjutkan langkahnya. Ketika ia melewati kelas XI- IPA dia melihat rio yang sedang tertunduk di bangkunya. Dinda ingin masuk tapi guru sudah datang, ia pun bergegas masuk kelasnya yang berjarak 2 kelas dari kelas rio.

Bel tanda berakhirnya pelajaran hari ini pun berbunyi, lautan putih abu pun bergegas keluar kelas namun mereka tak langsung pulang karena hari itu hujan deras, mereka pun harus menunggu hingga hujan reda meski beberapa anak nekat untuk pulang. Dinda dan rio keluar kelas masing-masing secara bersamaan. Dinda menghampiri teman-temannya di depan kelas. Tiba-tiba niko menghampiri dinda bersamaan dengan rio. Mereka berdua membukakan payung dan ingin mengantarkan dinda pulang. Tentu saja dinda lebih memilih diantar oleh niko kekasihnya. Dari kejauhan dinda masih melihat rio yang terlihat sangat sedih.

“rio, maafin aku ya,, aku nggak bermaksud nyakitin kamu, semoga kamu bisa ngerti” kata dinda dlam hati kecilnya. Niko membukakan pintu mobil untuk dinda, dan niko pun bergegas masuk mobil. Dari kaca mobil dinda melihat rio yang nekat hujan-hujan, rio membuang payungnya dan berjalan dengan penuh penyesalan. Dinda hanya bisa melihat rio dari mobil, tanpa terasa, dinda meneteskan air matanya untuk rio.

Keesokan harinya rio sakit dan tak bisa bersekolah. Dinda tak mengetahui hal itu. Hingga 5 hari pun berlalu, rio masih terbaring lemah di tempat tidurnya. Dinda yang baru mendengar hal tersebut merasa cemas, pulang sekolah ia pun langsung bergegas menuju rumah rio.

Di sana dinda melihat rio dengan wajah pucat pasi dan terbaring sangat lemah.

“semakin hari, keadaan rio semakin memburuk nak, rio tak mau makan bahkan minum obat saja tak mau, ibu bingung harus bagaimana membujuk rio.” Kata ibu rio.

“tante, apakah siang ini rio sudah makan??” Tanya dinda.

“belum nak, ibu sudah memaksanya tapi dia tak mau membuka mulutnya” jawab ibu rio.

“biar saya yang membujuknya” serentak dinda mengatakan itu tanpa piker panjang.

“rio, kenapa kau menyiksa dirimu seperti ini,??” Tanya dinda seraya memegang tangan rio lembut.

“untuk apa kau kemari din, aku tak pantas untuk kau jenguk, aku sudah tak ada gunanya din, sudahlah cepatlah pulang,” pinta rio serentak melepaskan tangan dinda. Tak berapa lama ibu rio datang membawakan sepiring nasi untuk rio. Dinda langsung berdiri dan mengambil piring itu. Dinda mencoba membujuk rio untuk makan namun rio malah membanting piring berisi nasi itu.

“riio, kau kenapa, kenapa kau seperti ini padaku??’’ Tanya dinda dengan mata berkaca-kaca.

“aku nggak ingin melihat kamu lagi, pergilah dari rumah ini, dan jangan menginjakkan kakimu di sini lagi.’’ Rio membentak dinda.

“jadi kau mengusirku, apa seperti ini rio yang aku kenal, kenapa kau berubah begitu cepat, kalau kau membenciku, bukan seperti ini caranya. Bukan dengan menyakiti dirimu sendiri, kau yang selalu menyemangatiku kenapa sekarang kau kehilangan semangat, kau bukanlah rio yang dulu.” Kata dinda seraya melangkahkan kaki meninggalkan rio yang masih terdiam.

Rio hanya terdiam di atas tempat tidurnya. Keesokan harinya rio memaksakan diri untuk bersekolah, dengan tubuh tertatih-tatih rio berjalan menuju lorong sekolah. Sesampai di kelas, rio di sambut hangat oleh teman-temannya.

“hei rio, kau masih hidup ternyata hahaha,,,!!!” ledek andy teman sebangku rio. Rio hanya tersenyum tipis mendengar ledekan teman-temannya.

“tentu saja rio masih hidup, ia kan masih ingin bertemu wanita pujaannya, makanya hari ini dia bersekolah” sahut ricky,

“hoho,, siapa gadis itu,, setauku rio tak pernah dekat dengan gadis lain selain Sonia” andy terheran.

“rio, apakah kau tak mau menjawabnya sendiri??” seru ricky meledek temannya itu.

“sudahlah, aku tak mau membahasnya, aku ingin sendiri” rio seraya pergi meninggalkan teman-temannya itu. Rio beranjak pergi dari kelasnya, tanpa sengaja rio menabrak seorang gadis, buku gadis itu berhamburan di lantai teras.

“maaf. Maafin aku, aku nggak sengaja” rio meminta maaf kepada gadis itu sambil membantunya merapikan buku-bukunya. Ternyata gadis itu adalah dinda, rio langsung menundukkan kepalanya, dan bergegas meninggalkan dinda.

“rio tunggu” panggil dinda.

“ada a..apa.. di..dinda??” Tanya rio terpatah-patah.

“untukmu” dinda memberikan secarik kertas untuk rio. Rio segera menerima kertas itu dan pergi begitu saja.

Di taman rio membaca surat itu.

        Dear rio,
Aku minta maaf, mungkin aku sudah menyakiti hati kamu. Tapi sungguh aku tak bermaksud mempermainkan perasaan kamu. Ketahuilah, sekarang aku telah berpisah sama niko. Dan orang tuaku akan membawaku pergi ke amerika untuk melanjutkan study ku bersama kakak ku. Kamu nggak pernah bersalah kok rio, semua perasaanmu ke aku itu tidak bersalah. Tapi akulah yang bersalah karena tak dapat membalas rasa sayangmu padaku. Mungkin hari ini adalah terakhir kita bertemu. Sebenernya aku tak ingin pergi, tapi tempat ini memberiku banyak kenangan buruk.

Rio jika nanti kau menyukai seoarang gadis lagi, jangan pernah bertindak konyol seperti ini. Aku nggak akan lupain kamu, karena kamu adalah sosok cowok yang bisa membuatku tersenyum.
       
       Dinda,

Setelah membaca surat tersebut, rio langsung beranjak dan berlari menuju kelas dinda. Sesampai di kelas dinda, rio memeluk dinda erat sekali.

“dinda, jangan tinggalin aku, aku mohon” pinta rio dengan tulus.

“rio apa-apaan sih kamu, malu tauk” jawab dinda seraya melepas pelukan rio. Tapi rio masih tetap saja memohon pada dinda, ia berlutut di depan dinda. Rio meneteskan air matanya, dinda pun ikut menangis.

“rio, jangan kau seperti ini, aku tak bisa menuruti kamu. Aku nggak bisa terus di sini, aku harus pergi hari ini juga. Jangan memberatkan aku rio, please” kata dinda seraya membantu rio berdiri.

‘’dinda, aku nggak tau tapi aku nggak bisa maksa kamu buat sayang sama aku, pergilah dinda, mungkin aku nggak pantas bersanding denganmu. Dan sekali lagi, jangan salahkan dirimu sendiri, karena aku yang salah karena telah mencintamu” rio mencoba melapangkan hatinya menerima kepergian gadis yang selama ini dicintainya. Dinda hanya menatap rio dengan seutas senyum manis seperti biasanya.

Tak lama kemudian ayah dinda datang untuk menjemput dinda. Dinda pun segera bergegas untuk berangkat ke amerika. Dinda juga berpamitan kepada rio, dinda mencium dahi rio sebagai tanda perpisahan.

“aku akan kembali” bisik dinda lembut. Rio hanya diam terpaku, ia tak mampu menahan semua perasaannya. Akhirnya dinda pun beranjak dan pergi meninggalkan rio. Tiada sepatah kata dari rio untuk dinda. Rio mencoba sabar menghadapinya.

1 tahun kemudian, rio menjadi anak yang prestasinya menonjol, akhirnya rio mengikuti pertukaran pelajar di amerika selama setengah tahun. Tanpa disadari di sebuah toko buku, rio bertemu dengan dinda saat ia ingin mengambil sebuah buku, tangan mereka secara bersamaan meraih buku itu.

“dinda??... kau dinda kan??” rio terheran.

“rio,?? Kok kamu bisa di sini??” dinda lun juga terheran.

“iya aku ikut pertukaran pelajar selama setengah tahun,, hey bagaimana kabarmu, kau sehatkan” Tanya rio.

“ya seperti yang kau lihat ini”

“dinda, soal perasaanku dulu, aku sudah mulai bisa menepiskannya. Aku sadar cinta emang nggak harus memiliki, benarkan din..??”

“yaa, bener banget,, tumben kamu nyadar” ledek dinda. Mereka pun tertawa bersamaan.

Akhirnya mereka pun bersahabat, menjadi sahabat yang sangat akrab. Rio telah mengubur dalam-dalam perasaannya karena ia tahu kalo sampai kapanpun dinda nggak akan bisa sayang padanya, seperti ia menyayangi dinda. Satu hal yang menjadi pelajaran untuk rio, bahwa cinta itu tak bisa dipaksakan, dan tak harus memiliki.



SELESAI.
Baca Selengkapnya